Meranti, Petah.id - Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul pimpin apel upacara di SMA N 2 Tebing Tinggi, Jalan Handayani, Kelurahan Selatpanjang, Senin (13/3/2023). Dalam amanatnya, Kapolres memberikan berbagai motivasi kepada siswa-siswi di sekolah tersebut. Seperti halnya tentang menjauhi narkoba, menghindari kenakalan remaja, hingga pesan untuk mengikuti kegiatan positif ekstrakurikuler dan lainnya."Saya menghimbau kepada siswa-siswi untuk menjauhi narkoba dalam bentuk apapun. Sebab hal itu dapat merusak generasi bangsa," ucap Andi Yul.Ia juga berharap siswa-siswi dapat menghindari perilaku kenakalan remaja. Karena perbuatan tersebut dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyakarat."Kemudian, bagi siswa-siswi yang memiliki media sosial, diharapkan mampu untuk memfilter atau menyaring berbagai informasi yang beredar, dikarenakan banyaknya berita Hoaxs. Ikutilah kegiatan-kegiatan yang positif, seperti ekstrakulikuler atau organisasi, sehingga bermanfaat dalam menggapai cita-cita yang diinginkan. Hormatilah para guru yang telah mendidik adik-adik semua," pesannya. Di kesempatan itu, Kapolres menyampaikan informasi sekaligus mengajak siswa-siswi SMAN 2 untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Polri yang akan dibuka pada April mendatang. "Bagi siswa-siswa yang ingin mendaftarkan sebagai calon anggota Polri, maka persiapkan diri dari sekarang untuk menghadapi seleksi, baik itu fisik maupun hal lainnya. Polres juga bisa memberikan bimbingan secara gratis sebelum mendaftar," ajak Andi Yul.Kapolres bahkan menghadirkan personel dari Sat Reskrim, Sat Lantas, Sat Polairud dan Sat Samapta dengan seragam yang berbeda, hal ini dilakukan sebagai motivasi untuk siswa siswi agar berkeinginan menjadi anggota Polri. Sekedar informasi, kegiatan Police Goes To School merupakan agenda bulanan Polres Kepulauan Meranti untuk mengunjungi sekolah-sekolah di dalam memberikan edukasi dengan berbagai metode guna memupuk kedekatan dengan masyarakat, khususnya para pelajar.Hadir dalam upacara tersebut Kepala SMAN 2 Tebingtinggi Haryuniati SPd, majelis guru dan staf sekolah, serta ratusan siswa-siswi.Selain di SMAN 2 Tebingtinggi, kegiatan Police Goes to School juga dilaksanakan di sekolah lainnya di Kepulauan Meranti. Dimana, para PJu Polres sebagai pembina upacaranya. Bahkan, termasuk juga oleh Polsek jajaran Polres Kepulauan.Seperti halnya di SMAN 1 Tebingtinggi oleh Kasat Samapta AKP Timur Brata Yuda N SH, SMKN 1 Tebingtinggi oleh Kabag Ren Kompol Ali azar Ssos, SMPN 1 Tebingtinggi oleh Kabag SDM Kompol Yuherman SPsi, dan SMPN 3 Tebingtinggi oleh Kasat Binmas AKP Jamaluddin.Kemudian, di SMPN 4 Tebingtinggi, sebagai irupnya Kabag Ops Polres Kepulauan Meranti Kompol Yudi Setiawan SH MH, SMPS Muhammadiyah oleh Kasat Lantas AKP Boy Setiawan SAP MSi, dan SMP IT Permata oleh Kasat Narkoba AKP Sahrudin Pangaribuan SH.
Meranti, Petah.id - Untuk mendorong dan menumbuhkan minat baca Alquran, Polres Kepulauan Meranti Polda Riau, Ahad (12/3/2023) sore, melaksanakan kegiatan mengajar mengaji bagi tahanan rutan Mapolres.Kegiatan yang berlangsung di rutan Mapolres tersebut dipimpin Kasat Tahti Iptu Suharmanto, didamping Bripka Suharmoko SE dan Bripda Jean JW selalu pelaksana."Kegiatan mengajar mengaji ini merupakan upaya kita untuk mendorong dan menumbuhkan minat membaca Alquran terhadap tahanan rutan Mapolres, khususnya bagi yang muslim," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH, melalui Kasat Tahti Iptu Suharmanto, Senin (13/3/2023) pagi.Disebutkannya, bahwa giat ini juga bertujuan untuk menumbuhkan iman dan takwa terhadap diri tahanan tentang makna belajar Alquran."Disamping itu, kita ikut berusaha menciptakan sumber daya manusia yang bisa membaca Alquran. Sehingga bisa bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain," tutur Suharmanto.Lebih lanjut dikatakan Kasat Tahti, melalui kegiatan yang akan dilaksanakan secara rutin itu Polres Kepulauan Meranti ingin mewujudkan hubungan yang baik antara Polri dan pada tahanan. "Mudah-mudahan dengan diadakan kegiatan ini, hubungan baik antara personel tahanan dapat terwujud secara berkelanjutan," ucapnya.
Pekanbaru, Petah.id - Curah hujan terus meningkat, 10 kabupaten/kota di Riau tetapkan status siaga darurat banjir. Kepala BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal mengatakan setelah penetapan status siaga darurat banjir dan longsor tersebut, pihaknya meminta BPBD kabupaten kota se-Riau dan pemerintah setempat untuk menyiagakan personil di posko-posko yang sudah ditetapkan."Sudah 10 kabupaten/kota menetapkan status siaga banjir dan longsor. Kita minta semua stanby di posko masing masing," kata Edy Afrizal.Lebih lanjut dikatakannya, ke 10 Kabupaten/Kota yang sudah menetapkan status siaga banjir dan longsor tersebut yakni Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Siak dan kota Pekanbaru."Jadi saat ini hanya dua daerah yang belum menetapkan status siaga banjir dan longsor, yakni kota Dumai dan Kabupaten Indragiri Hulu," sebutnya.Ia mengatakan, untuk potensi banjir, pihaknya melihat di Pelalawan sangat mungkin terjadi. Dan harus terus dipantau dan disiagakan."Untuk banjir yang kami pantau itu di Pelalawan, tepatnya di jembatan Kerinci. Apabila hujan cukup tinggi, bisa tergenang," ujarnya.Lebih jauh ia mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan BMKG, dan diprediksi pada bulan Desember ini beberapa daerah di pesisir Riau berpotensi terjadi curah hujan tinggi. "Karena itu kami minta BPBD dan pemerintah setempat siaga," sebutnya. (MCR)
Siak, Petah.id – Seorang pekerja pencari kayu mahang ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi leher bolong dan muka bekas robekan di hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Diketahui, korban bernama Acai (50) warga Kampung Balak, Kabupaten Meranti. Ia bersama beberapa rekannya disebut mencari kayu mahang di hutan Sungai Belat. Diduga Acai tewas karena diterkam binatang buas jenis Harimau. Kapolsek Sungai Apit J Purba melalui Kanit Reskrim Deko mengatakan peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin (19/12/2022) subuh. Korban pertama kali ditemukan oleh rekannya yang juga sesama pencari kayu mahang di hutan Sungai Belat. "Korban ditemukan sekitar lebih kurang 10 meter dari Camp bedeng dan didapati korban telah tergeletak dalam keadaan tak bernyawa dan keadaan luka pada leher dan wajah," kata Kanit Reskrim Polsek Sungai Apit, Siak, Selasa (20/12/2022). Dikatakan Deko, sebelum Acai ditemukan dalam kondisi tewas, para saksi yang berada dilokasi mendengar suara erangan korban di bedeng tempat korban tidur. Selanjutnya, kata Deko, saksi Cen cen (20) dan Apen (43) yang mendengar suara erangan tersebut langsung ke arah sumber suara. "Setelah beberapa waktu mencari ditemukanlah korban sudah tergeletak tak bernyawa," kata Deko. Ditambahkan Deko, para saksi yang dimintai keterangam menduga bahwa korban telah diserang dan diseret oleh binatang buas jenis harimau. "Hal itu dikarenakan para saksi tidak melihat binatang buas harimau karena pada saat kejadian masih dalam keadaan gelap," tambah Deko. Saat ini, kata Deko lebih lanjut, jasad korban sudah dievakuasi di kampung halamnnya yakni di Kampung Balak, Kabupaten Meranti. Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan Sungai Apit dan BBKSDA Provinsi Riau untuk melakukan pengamanan satwa liar di Kampung Teluk Lanus. "Korban sudah dievakuasi ke kampung halamannya. Kami pun sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait pengamanan satwa liar di Kampung Teluk Lanus," tutur Deko. Hal senada juga dibenarkan Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar tak menampik bahwa terjadinya penyerangan hewan buas jenis harimau terhadap seorang pekerja pencari kayu mahang di hutan Sungai Belat, Kecamatan sungai Apit. Disampaikan Tengku Mukhtasar, korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan bekas gigitan harimau di sekitar pundak korban. "Tapi di lokasi kejadian, harimaunya sudah tidak ada," kata Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar. Kendati peristiwa tersebut jauh dari lokasi pemukiman warga, Tengku Mukhtasar mengimbau warga untuk tetap waspada dan hati-hati. "Saya imbau pada warga untuk tetap waspada san hati-hati karena hewan buas seperti harimau masih berkeliaran dan mengancam keselataman," tutupnya.
Meranti, Petah.id - Sebanyak tiga pasangan mesum terjaring razia operasi penyakit masyarakat (pekat) di sejumlah wisma, hotel hingga KTV di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Meranti, Rabu (14/12/2022) malam. Operasi pekat kali ini merupakan gabungan dari Polres Kepulauan Meranti dan Satpol PPTidak hanya tiga pasangan mesum, tim gabungan juga mengamankan seorang pria berasal dari Kota Pekanbaru positif menggunakan narkoba. "Jadi, terhadap mereka pasangan yang belum menikah ini kita berikan teguran dengan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya dengan disaksikan oleh orang tua masing-masing serta pihak kepolisian," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul melalui Kabag Ops Kompol Yudi Setiawan, Kamis (15/12/2022) pagi.Kompol Yudi Setiawan juga mengimbau para pengelola wisma agar tidak menerima pasangan yang belum sah dan mendata tamu sesuai dengam identitas sebenarnya. "Kita juga imbau para pengelola wisma agar tidak menerima pasangan belum sah dan mendata tamu dengan identitas asli," imbau Kompol Yudi Setiawan. Untuk pria yang positif menggunakn narkoba akan diperiksa lebih lanjut oleh Satresnakoba Polres Kepulauan Meranti. "Terkait dengan seorang pria berinisial IM yang telah di tes urine dengan hasil positif Amphetamin, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tutur Kompol Yudi.
Siak, Petah.id - Sebanyak 12 orang pelamar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi Tenaga Kesehatan Provinsi Riau dinyatakan gugur dan tidak lulus seleksi. 12 orang tersebut gugur lantaran tidak hadir dalam seleksi Computer Assisted Test (CAT) yang berlangsung selama dua hari, Selasa - Rabu Desember 2022 dengan total ada 606 peserta yang masuk daftar peserta ujian.Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan menyampaikan saat pelaksanaan ujian berlangsung ada 12 orang yang tidak hadir. Hari pertama ujian 6 orang dan hari kedua 6 orang. Mereka dinyatakan gugur karena tidak hadir saat ujian."Mereka yang tidak ikut ujian ini kita nyatakan gugur, totalnya ada 12 orang," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan, Rabu (7/12/2022).Pelaksanaan ujian CAT seleksi PPPK Nakes Riau dipusatkan di dua titik. Diantaranya ada di kantor BKN Regional Pekanbaru, Jalan Hangtuah dan di Poltekes Kemenkes Jalan Melur Sukajadi. Dijelaskan Ikhwan, selain di Kanreg BKN dan Poltekes, ada beberapa peserta ujian yang mengikuti ujian di luar provinsi Riau.Diantaranya di UPT BKN Batam, UPT BKN Padang, Poltekes Kemenkes Malang pada 7 Desember, di BKN pusat. Kemudian di Poltekes Kemenkes Padang. UPT BKN Jambi dan Poltekes Kemenkes Medan.Setelah mengikuti ujian seleksi, maka seluruh pelamar PPPK tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Sesuai jadwal pengumuman kelulusan seleksi PPPK Nakes akan diumumkan pada 19 sampai 20 Desember 2022."Tapi ini masih tentatif dan sewaktu-waktu bisa berubah tergantung keputusan dari pemerintah pusat," katanya.Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Riau tahun ini membuka penerimaan tenaga PPPK. Total ada 7.688 lowongan yang dibuka. Rinciannya untuk formasi jabatan fungsional guru sebanyak 7.297 orang, tenaga teknis sebanyak 223 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 168 orang.
Meranti, Petah.id - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Suku Akit (LPMSA) mendorong Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti untuk membuat Peraturan Daerah (Perda ) terkait masyarakat adat. LPMSA meminta agar lembaga eksekutif dan legislatif di Kabupaten Meranti dapat menetapkan Kampung Adat dan Penetapan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat di Kepulauan Meranti. Dikatakan Suparjo, saat ini pihaknya sudah menyurati Ketua DPRD Kabupaten Meranti untuk menindaklanjuti usulan masyarakat adat asli dan perlindungan terhadap masyarakat adat. Ditambahkannya, usulan tersebut tentunya sudah sesuai dengan Permendagri nomor 52 tahun 2014 tentang pedoman pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat hukum adat dan Undang- Undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa. "Kami LPMSA berharap agar usulan kami ke DPRD untuk membuat Perda tersebut dapat segera terealisasi," kata Suparjo, Rabu (20/7/2022). Disampaikan Suparjo, perda tersebut dianggap penting karena banyaknya masyarakat hukum adat khususnya Suku Akit yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Kepulauan Meranti. "Sedikitnya ada 9 kecamatan se Kabupaten Meranti ada suku akit. Sehingga kami menilai perlu adanya perda masyarakat adat dan kampung adat yang dibuat oleh pemda dan DPRD," jelas Suparjo. Menurut Suparjo, Perda tersebut sangatlah penting untuk segera disahkan agar jelas hitam dan putihnya terkait pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat hukum adat "Kalau tak ada perda soal masyarakat adat ini tidak pernah ada hitam putih, kami juga perlu diakui, bila perlu ada SK nya dari bupati tentang keberadaan kami ada di Kabupaten Meranti," ungkap Suparjo. Hingga saat ini, lanjutnya, sedikitnya ada 25.000 jiwa masyarakat Suku Akit di Kabupaten Meranti. "Dari data yang diambil di KK ada 25 ribu jiwa masyarakat Suku Akit di Meranti. Dan itu masih banyak lagi warga yang belum terdata identitasnya," kata Suparjo. Suparjo berharap agar pemerintah daerah dapat memperhatikan Suku Akit. Selama ini, Suparjo menilai Suku Akit hanya dilibatkan soal budaya saja. "Jangan kami ini dianggap cuma sebagai budaya saja jika ada acara kebudayaan atau jka ada perlombaan perlombaan. Perhatikan juga lah kami ini," Pinta Suparjo. Saat ini, upaya dari LPMSA sudah menyerahkan berkas permohonan tersebut kepada DPRD Meranti dan disaksikan oleh para pakar hukum. "Berkas sudah kami ajukan ke DPRD dan nantinya kami ingin diverifikasi untuk kemudian dijadikan produk hukum daerah terhadap masyarakat adat yang sudah diusulkan masyarakat adat," tuturnya.
Meranti, Petah.id - Personil Polairud Polres Kepulauan Meranti, Senin (18/4/2022) siang, menyampaikan imbauan untuk mematuhi penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 kepada masyarakat yang beraktivitas di sejumlah pelabuhan.Giat yang bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan pemerintah tersebut berlangsung di pelabuhan Tanjungharapan Selatpanjang, pelabuhan masyarakat dan perairan wilayah hukum Polres Kepulauan Meranti."Sosialisasi ini dimaksud agar masyarakat menerapkan gaya pola hidup sehat, yakni mematuhi prokes untuk memutus rantai penyebaran virus Corona terhadap berbagai aktivitas, termasuk di pelabuhan. Ini rutin kita lakukan di wilayah perairan selama masa pandemi," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul melalui Kasat Polairud AKP Yosi Marlius.Sebut Yosi, bahwa sosialisasi dan edukasi juga menyasar hingga ke masyarakat yang berada di Pelabuhan Kempang penyeberangan dan para nelayan."Kita semua perlu menjaga kesehatan terlebih dimasa pandemi Corona ini. Sayangi diri dan keluarga anda. Selalu disiplin dan terapkan prokes dalam beraktivitas, kapanpun dan dimanapun itu. Terutama ditempat keramaian seperti pelabuhan, jangan lalai prokes, pakai masker dan jaga jarak," imbaunya.Lebih lanjut, Kasatpolairud menuturkan jika para personil juga diarahkan menyampaikan tentang program vaksinasi kepada masyarakat. Terutama bagi yang belum di vaksin agar segera mengikuti vaksinasi di tempat masing-masing."Bagi masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi, segeralah vaksin. Sebab, kalau ingin berpergian lewat pelabuhan tetap diminta menunjukkan bukti vaksinasi saat pemeriksaan oleh petugas yang berjaga tiap hari disana," ajak Yosi.
Meranti, Petah.id - Polres Kepulauan Meranti kembali mengerahkan puluhan personil gabungan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di seputaran ibukota kabupaten, yakni Selatpanjang.Kali ini, kegiatan patroli Blue Light yang dilaksanakan oleh Ton Siaga Regu II Polres Kepulauan Meranti, pada Sabtu (5//2/2021) malam.Operasi tersebut langsung dipimpin Kasat Lantas AKP Deswandi dengan diikuti KBO Satsamapta Herry Juana Putra, KBO Satreskrim Ipda Rupman Ricardo Purba SH, Kanit Binpolmas Satbinmas Ipda Susetio Supriyadi, dan Personil Ton Siaga II Polres sebanyak 25 orang."Puluhan personil kita turunkan untuk melakukan pengecekan di seputaran kota Selatpanjang. Sasarannya yakni premanisme, narkoba, miras, sajam, kegiatan masyarakat yang melaksanakan malam Minggu, serta ibadah Imlek," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul LTG SH SIK MH, disampaikan Kasat Lantas AKP Deswandi SH.Selain itu, sebutnya, keberadaan polisi juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan kemacetan, dengan meningkatkan kewaspadaan para pengendara yang melintas di daerah rawan laka lantas. "Kita ingin daerah ini tetap kondusif sebagaimana harapan seluruh masyarakat. Untuk itu, secara rutin dilakukan patroli guna mengantisipasi potensi terjadinya gangguan kamtibmas, seperti curas, curat, dan curanmor (C3). Termasuklah aksi balap liar yang kerap meresahkan masyarakat," bebernya.Bahkan, kata dia, himbauan tentang disiplin Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 tidak ketinggalan disampaikan oleh personil polisi pada pelaksanaan ibadah Imlek maupun kegiatan masyarakat lainnya."Intinya, bagaimana masyarakat merasa aman dan nyaman dengan kehadiran Polri di dalam mengantisipasi berbagai gangguan dan kejahatan lainnya. Terlebih saat ini sedang berlangsung perayaan Imlek oleh warga Tionghoa," kata Kasat Lantas.
Meranti, Petah.id - Guna menjaga dan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Sitkamtibmas) yang kondusif, Polres Kepulauan Meranti menurunkan tim Patroli Blue Light Polres untuk meningkatkan giat patroli rutin di seputaran Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebingtinggi.Seperti halnya pada Sabtu (29/1/2022) malam, tim patroli berhasil mengamankan sebanyak 13 unit sepeda motor yang diduga ikut balapan liar di Jalan Pramuka, Dorak, Selatpanjang.Dalam patroli kali ini, sebanyak 18 personil yang diturunkan dengan menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Diantaranya, empat merupakan personil Sat Lantas, empat personil Sat Samapta, tiga orang dari Polsek Tebingtinggi, dan tujuh personil gabungan fungsi Polres Kepulauan Meranti.Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul melalui Kabag Ops Kompol Yudi Setiawan, Minggu (30/1/2022) pagi, menyampaikan bahwa patroli Blue Light dan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) tersebut sebagai antisipasi mencegah terjadinya aksi balap liar, terutama disaat malam Minggu.Anggota yang bertugas di lapangan, lanjutnya, melakukan kegiatan patroli dengan sikap humanis dalam mengantisipasi malam liburan, dimana sering terjadi balap liar di wilayah Kota Selatpanjang, terutama di Jalan Pramuka."Melalui giat patroli ini, personil kita mengamankan 13 unit sepeda motor. Terhadap para pelanggar, langsung kita bawa dan berikan tindakan bukti pelanggaran (tilang) di Mako Satlantas Polres. Karena mereka kedapatan tidak memiliki kelengkapan berkendara, seperti SIM, STNK, helm, dan lain sebagainya," ungkap Kompol Yudi. Pihaknya, sebut Kabag Ops, mendapat informasi dari masyarakat adanya aksi balap liar di Jalan Pramuka. Dengan respon cepat, langsung diturunkan belasan personel ke lokasi pada pukul 00.30 WIB. Namun, ketika personil gabungan tiba di lokasi, sebagian pelaku balap liar melarikan diri dan tidak bisa dikejar."Kami mengimbau, terutama para remaja agar tidak melakukan aksi balap liar lagi. Karena hal itu mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat, terlebih yang tinggal di sekitar lokasi, seperti Jalan Pramuka. Di samping bisa merugikan diri sendiri dan orang lain apabila terjadi kecelakaan. Mari kita ciptakan suasana yang aman dan nyaman untuk kebaikan bersama," imbau Kabag Ops.