Pekanbaru, Petah.id – Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Riau yang berstatus nasional kini bertambah lima. Kepastian ini didapat dalam Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2024 pada kamis (22/8/2024) di Jakarta.
Usai melakukan pleno, Tim Ahli Kemendikbudristek langsung membacakan hasil Keputusan yang menyatakan Lima karya budaya dari Provinsi Riau disahkan dan direkomendasikan menjadi WBTb Indonesia oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Syukur Alhamdulillah, bertambah lagi jumlah WBTb Provinsi Riau yang berstatus nasional. Sampai tahun ini sudah 71,” Kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Riau, Raja Yose usai mengikuti penutupan Sidang WBTb Indonesia, sebagaimana dikutip dari Riau Media Center.
Raja Yose yang juga merupakan Ketua Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Riau menilai hal ini menjadi capaian yang baik bagi sejumlah objek budaya untuk mendapat perlindungan demi kelestariannya. Selain itu, keberhasilan ini merupakan kerja bersama yang dilakukan bersama dinas-dinas yang membidangi kebudayaan di Kabupaten serta komunitas dan pelaku budaya di Riau.
Adapun kelima WBTb Provinsi Riau yang direkomendasikan menjadi WBTb Indonesia yakni: Bo’onau Rokan Hulu, Manggelek Tobu, Tari Losuong, Zapin Maharani, dan Bele Kampung Suku Asli Anak Rawa Siak.
Ia juga menambahkan, Riau akan semakin kokoh sebagai pusat zapin dengan bertambahnya satu zapin lagi yang diakui pada tahun ini. Dengan enam Zapin Riau yang sudah menjadi WBTb Indonesia, maka semakin memperkuat Riau sebagai pusat dan pelestari Zapin Melayu Dunia.
“In shaa Allah masih ada jenis Zapin dari Riau yang sedang dilakukan kajian untuk diusulkan menjadi WBTb Indonesia di tahun mendatang,” jelas Yose
Untuk diketahui, Warisan Budaya Takbenda atau intangible cultural heritage merupakan segala bentuk budaya yang bersifat tak dapat dipegang, seperti konsep dan teknologi; dan sifatnya dapat berlalu dan hilang dalam waktu seiring perkembangan zaman seperti misalnya bahasa, musik, tari, upacara, serta berbagai perilaku terstruktur lain.
Warisan Budaya Takbenda diwariskan dari generasi ke generasi, yang secara terus menerus diciptakan kembali oleh masyarakat dan kelompok dalam menanggapi lingkungan sekitarnya, interaksi mereka dengan alam dan sejarah mereka, dan memberikan rasa identitas yang berkelanjutan, untuk menghargai perbedaan budaya dan kreativitas manusia