Sebelum Diserang Harimau, Pencari Damar di Inhu Sempat Mendengar Raungan

FOTO : Ilustrasi

Pekanbaru, Petah.id - Buntet (28) diserang tiga ekor harimau di kawasan Sungai Balam, Dusun Nunusan, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu saat mencari damar untuk memperbaiki perahunya.

Ia berhasil selamat. Namun, kaki  Buntet mengalami luka luka akibat serangan harimau tersebut.

Peristiwa mencekam itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wib pada Rabu (22/10/2026) di wilayah yang termasuk dalam zona tradisional Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT).

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ujang Holisudin menyebutkan, ssbelum diserang harimau, korban sempat mendengar suara raungan dari kejauhan.

"Cerita korban, ia sempat mendengar raungan harimau dari kejauhan, tapi ia abaikan karena sudah terbiasa mendengar suara binatang buas di kawasan hutan tersebut," ungkap Ujang Holisidun.

Tak selang lama dari suara raungan tersebut,  tambah Ujang Holisidun, tiga ekor harimau muncul. Dua harimau dewasa dan satu masih anakan.

"Harimau muncul dan menyerang. Induk harimau menyerang pergelangan kaki kiri korban, sementara anaknya menggigit lutut kanan," tambah Ujang Holisudin.

Dalam kondisi terluka, korban sempat melawan dengan memukul wajah anak harimau hingga terpental. Melihat hal itu, induknya melepaskan cengkeramannya dan pergi meninggalkan lokasi bersama anaknya.

Setelah serangan berakhir, Butet yang berlumuran darah berjalan kaki menuju permukiman warga. Sekitar pukul 12.30 WIB, ia ditemukan dan segera dibawa ke Desa Rantau Langsat, lalu dirawat di Puskesmas Siberida sebelum dirujuk ke RSUD Indrasari Rengat pada pukul 15.30 WIB untuk perawatan intensif.

Setelah menerima laporan kejadian tersebut, Tim BBKSDA Riau bersama Balai Taman Nasional Bukit Tiga Puluh langsung turun ke lapangan untuk memantau lokasi kejadian serta menemui korban dan keluarganya. 

Selain itu, tim BBKSDA kepada warga sekitar juga mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan.

“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak beraktivitas sendirian di dalam atau sekitar hutan, dan segera melapor kepada aparat desa atau petugas jika menemukan tanda-tanda keberadaan satwa liar,” pesan Ujang.

Laporan : Ph1
Editor : Redaksi
Bagikan berita ini melalui :