Bogor, Petah.id - Kabar meninggalnya Anton Medan mengagetkan banyak orang. Ucapan belasungkawa pun ramai disampaikan banyak warganet di media sosial.Sosok bernama Ramdhan Effendi ini, diketahui tutup usia di kediamannya, Kompleks Pesantren At-Taibin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/3/2021).Anton Medan dikenal sebagai pendakwah yang sebelumnya memiliki perjalanan di dunia hitam. Ia memperoleh hidayah setelah keluar dari dunia hitam.Anton Medan dikenal pernah merampok dan melakukan kejahatan lain yang membawa namanya cukup terkenal.Semua perjalanan kelamnya tersebut, dilewatinya dengan kenangan manis saat dirinya mendapat hidayah dan menjadi pendakwah.Hal itulah yang kemudian membuat nama Anton Medan saat ini meninggalkan kenangan manis bagi para warganet yang kemudian membanjiri ucapan duka untuk almarhum Anton Medan.Denny Siregar melalui akun Twitternya, yang mengucapkan duka cita terhadap meninggalnya Anton Medan.“Innalillahi wa innailaihi radjiun.. Selamat jalan, bang Anton Medan,” ucapnya di Twitter dilansir dari Suara.com, Senin (15/3/2021).Ucapan duka juga disampaikan akun @musniumar rektor Ibnu Chaldun dalam cuitannya yang mendoakan almarhum Husnul Khotimah.“Inna lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un Sivitas Akademika Universitas Ibnu Chaldun Jakarta menyampaikan duka cita atas wafatnya H. Anton Medan. Kami mendoakan Husnul khatimah. Dosanya diampuni oleh Allah. Segala kebaikan diterima Allah. Aamiin,” kata @musniumar, Rektor Ibnu Chaldun dalam cuitannya.Ramdhan Effendi atau Anton Medan diketahui meninggal dunia pada Senin (15/3/2021) di Cibinong, Bogor. Kabar ini dibenarkan oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra.Salah satu hal yang paling disoroti dari perjalanan hidup Anton Medan adalah saat ia memutuskan menjadi mualaf dan berpindah agama.Ia mengaku mempelajari berbagai agama, di antarnya Islam aliran Muhammadiyah dan NU. Lantaran merasa bahwa Islam merupakan agama terbaik, ia pun mantap untuk menjadi seorang mualaf.Anton Medan mengemukakan bahwa dirinya ingin bertaubat dan menjadikan agama sebagai pedoman hidup.“Hidayah itu macam-macam, ada karena kawin, ada karena lingkungan. Kalau saya memang bertobat saya ingin cari agama yang terbaik dan benar sebagai pedoman hidup,” ujar dia kala itu.Sebelumnya, kabar meninggalnya sosok pendakwah Anton Medan disampaikan anak mendiang Delly Viki Ramdani, Senin (15/3/2021)."Tadi pagi saya kaget dengar bapak kurang sehat. Siang tadi jam 14.30 WIB dikabarin sudah tidak ada," ungkap putra keenam Anton Medan itu, Senin (15/3/2021).Anton Medan sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, untuk mendapatkan pertolongan, tapi ternyata sudah wafat sejak di rumah.Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) itu wafat di usia ke-63 dalam kondisi menderita penyakit diabetes.Delly menyebutkan bahwa ayahnya sempat terjatuh dari tempat tidur beberapa hari terakhir yang membuat kondisi tubuhnya menjadi terpuruk.Kini, almarhum disemayamkan di rumah duka, menunggu para kerabat bertakziah. Meski belum ditentukan waktunya, pemilik nama tionghoa Tan Hok Liang itu akan dimakamkan di area pesantren, tepatnya di sebelah Masjid Tan Kok Liong.Kata Delly, dirinya masih menunggu saudara-saudaranya untuk menentukan waktu pemakaman.Sumber : Suara.com
Petah.id – Beredar kabar anak Presiden Jokowi, Kaesang Pengarep akan lamar Nadya Arifta pada bulan puasa ini. Ibunda Nadya Arifta, Sri Rahmawati tak menampik hal itu. Ia membenarkan jika saat ini anaknya Nadya sedang berpacaran dengan Kaesang. Sri minta doa agar lamaran Kaesang dan Nadya Arifta lancar. “Amin semoga lancar,” harap Sri, Senin (8/3/2021). “InsyaAllah, Doakan (lamaran) yang terbaik aja,” tambahnya. Dari sisi Kaesang, akhirnya ia juga telah angkat bicara mengenai kabar yang beredar. Dalam sebuah video yang beredar ia mengatakan bahwa dirinya sudah tak ada hubungan lagi dengan Felicia Tissue. Jadi gini, mas. Aku sebenarnya itu sudah ngomong untuk mengakhiri hubungan ini di pertengahan bulan Januari," tuturnya menjawab pertanyaan dari seseorang yang berada dalam video tersebut. Ia juga bahkan mengatakan bahwa dirinya telah dimaki-maki usai mengakhiri hubungan tersebut. "Dan di waktu itu juga aku juga dimaki-maki, tapi yo wes lah. Aku diam aja,” imbuhnya. Sebelumnya, Kaesang juga mengomentari perihal pihak keluarga Felicia yang mengumbar masalah tersebut ke publik. “Gimana ya, mas. Itu kan masalah pribadi, toh. Ngapain diumbar-umbar? Nggak etis,” komentarnya. Sumber : Suara.com
SIAK, Petah.id - Bupati Siak Alfedri bersama unsur Forkompimda, ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) terkait penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau secara virtual. Rakor itu dipimpin langsung oleh Gubernur Provinsi Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Provinsi Riau Edi Natar serta unsur Forkompimda Provinsi Riau. Saat membuka rapat koordinasi terkait dengan pengendalian kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) khususnya di Provinsi Riau melalui virtual, Gubernur Provinsi Riau Syamsuar mengatakan ada beberapa arahan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait dengan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). "Terkait dengan pengendalian Karhutla, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberikan beberapa arahan dan pedoman untuk menangani kebakaran hutan dan lahan," kata Syamsuar. Arahan tersebut diantaranya prioritas upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot dan patroli lapangan. Ke Dua, Monitoring dan pengawasan harus sampai kebawah, libatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa dalam penanganan Karhutla. Ajak tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan edukasi terus menerus kepada masyarakat. Ke Tiga, cari solusi yang permanen agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar. Ke Empat, penataan ekosistem lahan gambut dalam kawasan hidrologi gambut harus terus dilanjutkan. Ke Lima, jangan biarkan api membesar harus tanggap dan jangan terlambat sehingga api sulit di kendalikan dan selanjutnya Ke Enam, langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi, berikan sanksi yang tegas sehingga ada efek jera. Sementara itu, Bupati Siak Alfedri melaporkan bahwa titik api di Kabupaten Siak sampai saat ini berjumlah 28 titik api, dengan total lahan yang terbakar sekitar 79 Hektar. "Sesuai dengan laporan dari Dasbord aplikasi pemantau titik api (Lancang Kuning), di Siak hari ini memang benar masih ada 4 titik api, yakni di Kampung Temusai Kecamatan Bungaraya. Dan Alhamdulillah titik api tersebut sudah bisa dikendalikan dengan cara membuat skat bakar. Mudah-mudahan dalam 1 atau 2 hari kedepan api sudah padam," papar Alfedri. Terkait dengan penanganan Karhutla di Kabupaten Siak, Pemda juga telah melaksanakan rapat koordinasi bersama unsur Forkompimda, pihak Kecamatan, dan unsur terkait lainnya pada 10 Februari 2021. "Selain itu, kami juga telah menetapkan status siaga darurat bencana akibat Karhutla dari tanggal 1 februari sampai 31 Oktober 2021," jelasnya Untuk tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Siak mendapatkan dukungan Kanal Blocking dari BRG sebanyak 25, yang berada di Kecamatan Koto Gasib, Mempura dan Bungaraya. "Jadi total keseluruhan kanal Blocking di Kabupaten Siak berjumlah 279 kanal Blocking. Sementara untuk embung di Kabupaten Siak berjumlah 103," ucap Alfedri, diruang Bandar Siak, Lantai II Kantor Bupati Siak, Selasa (8/3/2021). Alfedri juga menjelaskan bahwa untuk tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Siak juga telah menganggarkan pengadaan alat untuk pemadaman Karhutla yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBHDR) yang sudah di verifikasi dan divalidasi oleh tim dari Kementerian Kehutanan. "Alat tersebut diantaranya, untuk mobil Water Bombing 5 unit, mobil untuk angkutan logistik dan orang 6 unit , serta mobil angkutan peralatan 6 unit," jelas Alfedri. Selain mobil, juga ada dianggarkan 74 unit pompa mesin diantaranya pompa induk 6 unit, pompa jinjing 44 unit, pompa apung 6 unit dan pompa tunggu 18 unit. Serta kendaraan roda dua 12 unit.
PEKANBARU, Petah.id - Peningkatan jumlah hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) selama enam hari di bulan Maret 2021 terjadi di dua desa di pesisir pulau Merbau dan Bengkalis Provinsi Riau. Sejak tanggal 1 sampai 5 Maret 2021 di kedua desa yakni di Desa Pelkun Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis dan Desa Dedap Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti terdapat sebanyak 560 titik hotspot. "Melihat peningkatan hotspot di dua desa tersebut, kami telah menerjunkan tim pemadaman awal, yakni dari Polsek dan Polres sebanyak 35 personel. Namun karena kondisi lapangan yang cukup sulit, tim tersebut kualahan. Sehingga kami putuskan untuk menerjunkan tim pemadam lanjutan dari Polda sebanyak 73 personel, yang sejak tanggal 5 kemaren turun ke kedua desa tersebut dan hari Sabtu ini saya bersama Dansat Brimob turun bersama-sama anggota di lapangan memadamkan api hari ini," terang Irjen Agung Setya Sabtu pagi (6/3/2021) Pada sebelumnya (3/3/2021) yang lalu, Irjen Agung dan istri juga telah turun langsung ke lokasi lahan terbakar, yakni di Tanjung Kapal Pulau Rupat Bengkalis. Turunnya Irjen Agung Setya ke lokasi pemadaman untuk memompa semangat dan mengarahkan bantuan pemadaman prajurit TNI, anggota Polri, petugas Damkar dan BPBD, perusahaan serta masyarakat yang tak pulang berhari-hari untuk padamkan api. “Karhutla di kedua desa tersebut akan kita padamkan siang malam, tetap semangat, jangan kendor, gaspol," ujar Irjen Agung meyakinkan. Berdasarkan data diperoleh dari Dashboard Lancang Kuning pada dua hari sebelumnya (1 hingga 2 Maret 2021), sama sekali tak ada ditemukan hotspot atau titik api di Desa Pelkun, Kecamatan Bantan, Bengkalis dan Desa Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti. Baru pada keesokan harinya (2 hingga 3 Maret 2021) ditemukan hotspot dengan tingkat kepercayaan medium 4 titik dan high 2 hotspot di Desa Dedap Merbau. Pelan tapi pasti, esok harinya (3 sampai 4 Maret 2021), didua desa tersebut menyala dengan 44 titik api. Perinciannya, tingkat kepercayaan low atau rendah 5, medium 30 dan tinggi atau high 9. Peningkatan luar biasa terjadi 4 sampai dengan 5 Maret 2021. Di kedua desa tersebut ditemukan 248 titik api dengan tingkat kepercayaan low 7, medium 191 dan high 50 di dua desa tersebut, yakni di Pelkun dan Dedap. Lonjakan tertinggi terjadi pada tanggal 4 hingga 5 Maret 2021. Di Desa Pelkun, Bantan, Bengkalis dan Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti, dijumpai 262 titik api. "Mulai 1 hingga 6 Maret 2021, di Desa Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti, kita sudah melakukan 929 kegiatan pemadaman dari tim yang diterjunkan yakni POLRI, TNI, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat peduli api dan lainnya, hal itu untuk mengepung api agar cepat padam," terang Irjen Pol Agung Setya. Menilik dari data Badan Restorasi Gambut menunjukan tinggi air gambut diwilayah kebakaran dalam status rawan, sehingga kesulitan besar kita adalah mendapatkan air untuk pemadaman. Pembuatan embung dan penambahan mesin pompa beserta slang air terus dilakukan. "Doakan hari ini kita bisa padamkan," harap Agung.
SIAK, Petah.id - Karhutla bukan saja menyebabkan asap namun hilangnya sejumlah habitat hewan di hutan dan lahan teresebut. Tak jarang petugas pemadaman kebakaran hutan dan lahan menemukan jenis hewan hutan yang mati terpanggang oleh kobaran api. Seperti terjadi di Kampung Teluk Masjid, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Tim pemadam gabungan menemukan bangkai ular Phyton terbakar di dekat hutan yang terbakar. "Iya betul, tim pemadaman api menemukannya di batas antara hutan terbakar dengan hutan yang masih hijau ," kata Kabid Damkar Siak Irwan Priyatna. Tim Satgas Gabungan memprediksi bangkai ular yang ditemukan diatas lahan gambut yang terbakar itu berupaya lari menuju lahan yang tidak terbakar. "Soalnya ular itu didapat dalam keadaan mati di perbatasan antara nyala api dengan lahan hijau. Mungkin ularnya berupaya menyelamatkan diri ke zona hijau tapi api yang panas membunuhnya," jelas Irwan. Diceritakan Irwan, hal itu bermula saat tim pemadaman api melakukan penyisiran di sekitar titik lokasi untuk memastikan tidak ada lagi titik api. "Saat melakukan penyisiran itu, petugas menemukan seekor ular piton berukuran panjang sekitar 2 meter lebih yang sudah tidak bernyawa lagi. Kuat dugaan ular tersebut mati akibat terperangkap kobaran api," kata Irwan. “Saat Tim Pemadaman sedang memburu kepala api yang membakar semak belukar. Di saat api telah dipadamkan, samar-samar dibalik asap mereda terlihat ada ular piton berukuran sekitar 2 meteran yang sudah meregang nyawa," tambah Irwan. Irwan mengaku, timnya selalu berjumpa dengan hal-hal seperti ini di setiap melakukan pemadaman Karhutla diberbagai lokasi. Irwan meyakini banyak hewan yang mati dan kehilangan habitatnya akibat terjadinya karhutla. " Bisa kebayangkan hewan-hewan di hutan bertarung di atas kobaran api yang membakar habitatnya," ungkap Irwan. Dengan demikian, tak henti-hentinya Irwan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk cinta akan lingkungan. Sebab, menurutnya jika lingkungan rusak maka banyak hal yang akan hilang. "Bencana itu bukan hanya akan datang pada manusia saja tapi seluruh makhluk hidup,apa lagi soal karhutla, tentunya akan banyak yang rusak dan kehilangan habitat hewan," tutupnya.
SIAK, Petah.id -Trasportasi Gas Indonesia (TGI) Regional Office 3, membantu masker, kacamata, sebo dan topi rimba untuk Satgas Pengendalian Karhutla Kecamatan Koto Gasib.Penyerahan bantuan itu dilakukan di halaman Mapolsek Koto Gasib. Penyerahan oleh Ketua Satgas yang juga Camat Koto Gasib Dicky Sofyan dan Ipda Suryawan.Camat Dicky mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan yang peduli dengan penanggulangan karhutla. Perlengkapan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi satgas.“Sebenarnya apa yang kami bagikan ini, merupakan peralatan yang sangat diperlukan di lapangan. Meski sebagai pelengkap, tapi keberadaannya cukup penting. Makanya ketika sampai, langsung kami bagikan,” jelas Camat Dicky.Sebagai ketua satgas, Dicky mengaku bangga atas kekompakan dan soliditas tim. Tak mudah menciptakan suasana seperti itu. Tapi itu yang kini dimiliki Kecamatan Koto Gasib, tidak hanya penghulu dan perangkatnya, yang peduli tapi juga RT, RW dan warga ikut membantu. Demikian juga dengan sejumlah perusahaan yang peduli akan bahaya karhutla dan efek yang ditimbulkan selain kerusakan lingkungan dan punahnya habitat, juga patut diapresiasi.Sejauh ini, Satgas Karhutla tidak tinggal diam, selain melakukan patroli juga siapa dan berlatih teknik memadamkan di lahan gambut. Meski sebagian sudah terlatih, namun ada saat saat tertentu harus benar benar dipahami dan dikuasai medannya, sehingga dapat dikendalikan.Sementara Kapolsek Ipda Suryawan mengaku terus berkoordinasi dengan Satgas Karhutla Koto Gasib, tidak hanya melalui grup whatshap tapi juga lewat Aplikasi Lancang Kuning.Lewat aplikasi ini, akan jelas kejadian di wilayah mana dan titik koordinatnya dapat langsung diketahui.“Bahkan kami siaga penuh. Jika ada hal yang mencurigakan satgas akan langsung turun memastikan dan jika benar akan langsung melakukan pemadaman dengan personel dan peralatan yang dimiliki,” jelas Kapolsek Suryawan.
SIAK, Petah.id - Tetap jaga jarak dan patuhi protokol kesehatan (prokes) itu yang diucapkan personel Polsek Koto Gasib saat memberikan pelayanan pengurusan laporan kehilangan barang (LKB) dan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).Disebutkan Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan, pihaknya memberikan pelayanan pertamapada Jumat (19/2) pagi di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau.“Kami memberikan pelayanan memperpanjang SKCK. Teknisnya adalah, kami terima pengurus baru dengan sidik jari dan pengisian blanko, maupun perpanjangan. Selanjutnya SKCK yang sudah selesai akan diantar oleh Bhabinkamtibmas,” jelas Kapolsek Suryawan.Pada dasarnya disebutkan Kapolsek Suryawan, apa yang dilakukan pihaknya sebagai upaya menjaga hubungan dan ikatan antara Polri dengan masyarakat.“Tugas kami adalah pelindung, pelayan dan pengayom masyarakat. Maka di masa pandemi Covid-19 seperti ini, saat warga diminta mematuhi prokes dan ekonomi sebagai. warga dalam keadaan tidak stabil. Kami memberikan solusi berupaya pelayanan keliling ini,” ungkap Suryawan.Lebih jauh dikatakan Kapolsek Suryawan, dengan pelayanan keliling ini, masyarakat tentu akan merasa semakin dekat dengan kepolisian.Tahap awal ini, pelayanan memang keliling ke sejumlah kampung memberikan pelayanan. Tahap selanjutnya hasil koordinasi dengan Camat dan para penghulu, akan terjadwal.Sehingga masyarakat akan tahu harus ke mana nantinya dalammengurus LKB. Pelayanan terdekat akan terjadwal di sejumlah titik setiap pekannya.“Silakan datang ke sana, kami akan memberikan pelayanan terbaik. Bahkan saat menunggu antrean kami juga menyiapkan permen dan air mineral,” ucap Kapolsek Suryawan.Warga memberikan respon positif, sebab tidak harus ke Polsek untuk mengurus LKB adan SKCK.Sebagaimana diungkapkan Jalius Salim warga Sengkemang yang memperpanjang SKCK.“Pelayanan ini memudahkan kami. Kami tidak perlu ke mana-mana. Kami senang atas inovasi yang dilakukan Polsek Koto Gasib dalam memberikan pelayanan kepada kami,” sebut Jalius Salim.
SIAK, Petah.id - Kapolres Siak AKBP Gunar Rahardyanto, sampaikan hampir seluruh wilayah di Kabupaten menjadi titik rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan upaya premtif, preventif dan represif guna menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan." Dan paling sering di Kecamatan Sungai Apit dan Kecamatan Dayun sendiri terdapat ketebalan gambut mencapai 12 meter," kata Kapolres Siak AKBP Gunar Rahardyanto, Rabu (10/2/2021).Kendati demikian, jelas Gunar, persiapan Polres Siak dalam menghadapi bencana alam karhutla di Siak sudah cukup matang dan maksimal.Berbagai upaya seperti tindakan premtif, preventif dan represif terus dilakukan dan disiapkan guna menekan terjadinya kebakaran hutan dan lahan."Kita sudah persiapkan personil dan peralatan untuk melaksanakan kegiatan pemadaman dan pencegahan terjadinya karhutla," jelasnya.Mensosialisasikan tidak membakar lahan dan hutan terus dilakukan agar masyarakat sadar akan bahaya dari membakar di tengah musim cuaca seperti saat ini."Kami juga melaksanakan patroli kedaerah rawan kebakaran hutan dan lahan bersama pihak terkait seperti TNI, BPBD Siak, Manggala Agni dan seluruh elemen masyarakat," kata Dia.Bagi pembakar lahan, tambah Gunar, akan diberikan tindakan hukum yang tegas baik itu untuk perorangan maupun untuk koorperasi."Kalau pembakaran lahan dan hutan dilakukan oleh perorangan akan ditangani Polres Siak namun jika koorperasi yang melakukan pembakaran hutan dan lahan akan ditangani oleh Polda Riau," tambahnya.Setiap perusahaan, kata Kapolres Siak, harus memiliki tim untuk menangani karhutla. Sehingga semua pihak bisa saling bahu membahu menekan terjadinya karhutla di Siak."Untuk radius 5 Kilometer dari kawasan perusahaan itu menjadi tanggung jawab perusahaan untuk memadamkannya," tegasnya."Jangan sudah dikasi izin mengelola lahan saat terjadi karhutla perusahaan malah gak tanggung jawab, dan mereka (perusahaan) harus bertanggung jawab dengan segala resikonya," tandasnya.
SIAK, Petah.id - Wilayah Siak sebagian besar terdiri dari gambut. Pencegahan karhutla dilakukan pihak kepolisian bersama pemkab dan instansi terkait.Dikatakan Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan, dia tak bosan mengajak semua pihak terutama warga untuk mencegah karhutla.“Mencegah lebih baik dari pada mengatasi. Hal ini perlu kepedulian dan kerja sama semua pihak. Meski tidak mudah, namun kita harus melakukannya jika kita tidak ingin ada karhutla di wilayah kita,” ungkap Kapolsek Suryawan.Sebenarnya sejak 2019, pihaknya sudah membentuk Satgas Karhutla Kecamatan Koto Gasib yang memang sangat aktif. Satgas ini tidak hanya melibatkan personel Polsek, tapi juga pemerintah kecamatan dan kampung, organisasi dan perusahaan, tapi juga Masyarakat Peduli Api (MPA).“Tidak hanya mengkampanyekan bahaya karhutla untuk kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Tapi juga bagaimana waktu, biaya dan tenaga yang dikeluarkan jika kebakaran lahan terjadi,” jelas Kapolsek Suryawan.Tidak hanya berhenti sampai di situ, kelompok diskusi, pertemuan dan pengajian dna rumah ibadah juga menjadi wilayah sosialisasi. Hal ini penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dan semua pihak untuk mencegah karhutla.“Makanya pada Jumat (5/2) kami menggelar apel. Memastikan kesiapan tim dan personel serta peralatan. Lebih baik mencegah dari pada harus berjibaku memadamkan kebakaran lahan,” ungkap Kapolsek Suryawan.Jika sama sama diawasi dan dijaga, kata Kapolsek Suryawan, dia yakin apa yang dikhawatirkan dapat diminimalisir, atau ditiadakan.
SIAK, Petah.id - Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Siak Naufal Haddrami sampaikan dukungan penuh atas laporan Ketua Umum KNPI Haris Pratama ke Bareskrim Mabes Polri pada Kamis (28/01/2021).Laporan tersebut ditujukan untuk akun @permadiaktivis1 yang selama ini diduga dikuasai oleh Permadi Arya alias Abu Janda."Kami DPD KNPI Kabupaten Siak mendukung dan mengawal laporan yang dilakukan ketua umum. Kita menduga ini adalah sikap rasisme yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Naufal Haddrami, Senin (1/2/2021).Menurut Opal, sapaan akrabnya, apa yang disampaikan Abu Janda tidak mencerminkan prinsip kebhinnekaan dan Pancasila untuk saling menghargai perbedaan suku, agama ras dan antar golongan."Betapa susahnya Presiden Jokowi untuk berusaha menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini namun statemen-statemen yang selalu memancing gaduh diduga selalu dilontarkan dan publikasi oleh Abu Janda," tambah Banjir.Untuk itu, tambah Opal, apa yang dilakukan oleh ketua umum KNPI Haris Pratama sudah tepat untuk melaporkan Abu Janda. "Kami berharap Polri serius dalam permasalahan ini, demi menjaga kesatuan dan persatuan bangsa," tutupnya.