Dinsos Akan Bantu Warga Dayun yang Rumahnya Rusak Akibat Puting Beliung
Siak

Dinsos Akan Bantu Warga Dayun yang Rumahnya Rusak Akibat Puting Beliung

SIAK, Petah.id - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Siak, Wan Idris sampaikan pihaknya sudah berikan sejumlah paket bantuan untuk meringankan beban warga yang terkena musibah."Dapat informasi tersebut kami langsung kelapangan dan memberikan bantuan berupa sembako, pakaian dan makanan lainnya," kata Wan Idris, Rabu (3/3/3021) siang.Dinas Sosial masih menunggu proposal dari pihak Kecamatan Dayun untuk dibantu dalam bentuk uang bagi warga yang rumahnya rusak." Nanti proposal itu kita verifikasi, kita pastikan betul mana yang rusak berat, sedang, dan ringan," kata Wan Idris.Selanjutnya, kata Wan Idris, setelah diverifikasi pihaknya akan antar langsung ke Badan Keuangan Daerah (BKD) untuk bisa dicairkan."Jika tak terkendala, proses itu paling lama satu bulan," jelasnya.Masih kata Wan Idris, melalui verifikasi yang ketat kita akan menentukan jumlah per rumah yang akan dibantu untu meringankan beban warga." Yang rusak berat akan dibantu Rp10 juta, rusak sedang Rp7,5 juta dan rusak ringan akan mendapat Rp5 juta. Kategori itu akan kita verifikasi secara serius," ungkapnya.Wan Idris berharap bantuan itu nantinya dapat meringankan beban warga Kampung Sialang Sakti apalagi di kondisi pandemi dimana masyarakat kesulitan ekonomi."Mudah-mudahan bisa membantu warga yang tertimpa musibah, dan warga diberikan kesabaran. Apalagi di tengah pandemi covid-19 ini masyarakat semakin kesulitan ekonomi, jadi pemerintah wajib hadir," imbuhnya.Sebelumnya, angin puting beliung menimpa Kampung Sialang Sakti, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak. Akibat musibah itu, sebanyak 52 rumah di daerah tersebut rusak.Peristiwa puting beliung terjadi begitu cepat dengan diawali hujan lebat dan tiba-tiba datang angin kencang.Penghulu Kampung Sialang Sakti, Mualim mengatakan peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya pada Jumat, 26/2/2021 pukul 15.00 Wib."Benar adanya musibah angin puting beliung itu, kejadiannya sangat cepat sekali terjadi dan diikuti hujan sangat lebat dan angin yang kencang. Ada 52 KK yang kondisinya rumahnya rusak," kata Penghulu Kampung Sialang Sakti, Mualim, Minggu (28/2/2021).Diceritakan Mualim kondisi rumah warga yang rusak parah tersebut kondisi atap seng beterbangan dibawa angin, tiang tiang rumah ambruk."Atap rumah warga beterbangan dan kondisi dalam rumah warga basah karena hujan lebat yang disertai angin," kata Mualim.Saat ini pihaknya, kata Mualim, sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Pemerintah Kecamatan Dayun dan Dinas Sosial Kabupaten Siak.

PT KTU Tanamkan Semangat Kepedulian Terhadap Lingkungan
Siak

PT KTU Tanamkan Semangat Kepedulian Terhadap Lingkungan

SIAK, Petah.id - PT Kimia Tirta Utama sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit memiliki tanggung jawab sosial untuk tetap menjaga, melestarikan dan melindungi lingkungan sekitar.Bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Astra Agro Lestari, PT Kimia Tirta Utama memiliki program unggulan Pendidikan Konservasi bagi siswa SD dan SMP baik untuk sekolah internal maupun sekolah eksternal yang berada di desa lingkar PT Kimia Tirta Utama. "Pendidikan Konservasi yang terintegrasi dalam Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Kebun Sawit (PLKS) yang telah disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak H Lukman," ungkap Selamet Riyadi, Jumat (19/2/2021).Kata Selamet, saat acara Talkshow dan Expo Gambut tahun lalu menjadi langkah nyata dalam upaya pembinaan sejak dini untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh siswa atau anak -anak yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran mereka tentang nilai-nilai lingkungan."Anak murid juga diajari soal isu lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan murid untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang," kata Dia.Menurut Selamet, ada tiga aspek paling penting untuk diterapkan dalam Pendidikan Konservasi yakni  kognitif,afektif dan psikomotorik."Aspek kognitif meliputi proses pemahaman dan menjaga keseimbangan lingkungan," terangnya.Materi pendidikan konservasi diberikan sebagai materi yang harus diketahui dan dipahami oleh siswa yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa. "Aspek afektif yang dapat diterapkan dalam pendidikan konservasi meliputi sikap, nilai dan komitmen yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan (sustainable)," jelasnya.Aspek psikomotorik, kata Selamet lebih jauh, diterapkan dalam pendidikan konservasi meliputi perilaku dan keterampilan siswa dalam mengelola lingkungan."Aspek psikomotorik yang diwujudkan dalam Proyek Nursery berupa pembibitan pohon endemik (pulai, meranti, kulim, pucuk merah, bintaro,Angsana, Pulai ) dan pohon buah (kelengkeng, tampui, kedondong, durian,matoa) yang dilakukan oleh siswa SMP KTU," urai Selamet."Hal itu sebagai projek belajar di masa pandemi, siswa melakukan belajar di rumah (BDR) telah berkontribusi dalam upaya menjaga dan melindungi flora dan fauna pada hutan konservasi PT Kimia Tirta Utama," tambahnya.Dijelaskan Selamat, sebanyak 10.000 pohon endemic, pohon keras dan pohon buah tersebut ditanam di sekitar area konservasi dan wilayah aliran sungai Gasib yang melintasi areal perkebunan PT KTU," jelas Slamet Riyadi, Asisten CSR PT.Pimpinan PT KTU sekaligus penggagas Proyek Nursery juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada seluruh siswa dan guru pembimbing yang terlibat pada proyek ini. "Beliau memandang ini sebagai langkah positif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan sejak dini kepada anak-anak," ucap Selamet.Selamet berharap, di masa yang akan datang kegiatan seperti ini tetap dilaksanakan dan dikembangkan sehingga bisa dijadikan contoh oleh perusahaan-perusahaan lain untuk pelestarian lingkungan.   "Sehubungan program pelestarian lingkungan konservasi ini sudah di lakukan oleh PT KTU mendorong peremajaan dan pembibitan tanaman ( nursery ) merupakan langkah Perusahaan dalam upaya mendorong program Siak Hijau Lestari," kata Dia.Disampaikan Selamet, Administratur PT KTU Hubbal K Sembiring juga menyatakan 4 desa di sekitar kawasan konservasi juga telah setuju untuk ambil bagian dalam program Desa Siaga Api."Dalam program ini, PT KTU melatih penduduk desa untuk mencegah dan dengan cepat serta mandiri memadamkan api," terangnya.Masih kata Selamet, program kesadaran masyarakat juga fokus pada penggunaan metode tanpa bakar untuk membuka lahan serta menekankan pentingnya menghindari bahaya kebakaran dan kabut asap."Untuk itu, Desa yang terbukti berhasil mencegah kebakaran pada akhir musim kemarau akan menerima bantuan CSR untuk peningkatan ekonomi masyarakat," ucapnya.Menurut Selamet, mencegah kebakaran hutan di Indonesia merupakan tugas yang memerlukan waktu serta sumber daya dan pendekatan inovatif."Semoga melalui program ini kami ingin memperkenalkan langkah-langkah efektif yang dapat diambil bersama-sama dengan masyarakat untuk mengurangi terjadinya kebakaran dan kabut asap," tandasnya.   

Datangi LAM Riau, FMPR Dukung Rebut Kembali Pengelolaan Blok Rokan
Pekanbaru

Datangi LAM Riau, FMPR Dukung Rebut Kembali Pengelolaan Blok Rokan

PEKANBARU, Petah.id - Forum Muda Peduli Riau (FMPR) mendatangi Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Kedatangan FMPR guna mendukung upaya LAM Riau untuk merebut kembali Blok Rokan dan Menolak BUMD Jawa Barat dalam pengelolaannya, Kamis (28/1/2021).Demikian dikatakan Ketua Umum FMPR, Wan Hamzah didampingi Wan Zalik Indra dan Ahmad Fauzan, kedatangannya adalah sebagai bentuk dukungan serta turut serta menolak pengelolaan migas Blok Rokan yang akan dikelola BUMD Jawa Barat atas nama PT PT Migas Hulu Jabar (MUJ)."Kita mendukung LAM Riau utnuk merebut kembali pengelolaan migas Blok Rokan. Kita juga menolak BUMD Jabar ikut dalam pengelolaan Blok Rokan itu," terangnya.Hamzah juga menyayangkan pernyataan Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Provinsi Riau Jhon Armedi Pinem yang menyatakan bahwa upaya tersebut merupakan bisnis real. Malah Ia juga mengatakan bahwa BUMD Jabar ikut dalam pengelolaan bagian pengeboran minyak di Blok Rokan, karena memang pengalamannya mereka di bidang itu."Kita sangat sayangkan, seolah-olah Riau tidak lah pandai berbisnis. Kita menilai Riau juga tak kekurangan perusahaan yang bisa mengelola Blok Rokan. Seperti ada Riau Petrolium, BSP dan sarjana sarjana perminyakan," bebernya."Kami akan bersama sama dengan seluruh unsur pemuda Riau turut memperjuangkan Blok Rokan menjadi milik Riau pengelolaannya dan itu adalah harga mati," tegasnya.Bukan hanya itu, kedatangannya yang disambut oleh  Datuk Sahril dan Pengurus LAM Riau, pihaknya juga ingin mendapatkan jawaban terkait adanya isu bahwa LAM Riau justru akan ikut dalam pengelolaan migas Blok Rokan tersebut. "Ternyata tadi dijelaskan bahwa LAM Riau tidak ikut dalam pengelolaan, namun LAM Riau berjuang untuk merebut kembali pengelolaan Blok Rokan itu dari BUMD Jabar," imbuh Hamzah.

Siak Max Owners Bantu Panti Asuhan An Nur Kota Dumai
Dumai

Siak Max Owners Bantu Panti Asuhan An Nur Kota Dumai

SIAK, Petah.id - Aksi membanggakan kembali dilakukan oleh komunitas Siak Max Owners. Kali ini, klub motor itu memberikan sejumlah bantuan kepada Panti Asuhan An Nur Dumai yang beberapa waktu lalu ludes terbakar, Sabtu (23/1/2021).Seperti dikatakan Wakil Ketua SIAK Max Owner Rudi menyebutkan bantuan ini bentuk rasa empati pihaknya dan upaya untuk terus berbuat kebaikan antar sesama." Kita kumpulkan donasi di internal komunitas saja, lalu langsung kami serahkan ke pihak Panti Asuhan An Nur di Dumai," jelas Rudi kepada Petah.id, Senin (25/1/2021) siang.Bantuan tersebut, tambah Rudi, berupa sejumlah uang tunai dan beberapa pakaian. Uang tersebut didapat dari dikumpulkan pribadi anggota di Siak Max Owner."Jumlahnya tidak seberapa tapi kami berharap hal itu bisa sedikit meringankan beban saudara kita di Panti Asuhan An Nur tersebut," ungkapnya.Sebanyak 12 orang anggota Siak Max Owner yang berangkat dari Kabupaten Siak menuju Kota Dumai untuk memberikan bantuan tersebut."12 unit motor atau orang yang berangkat ke Dumai untuk memberikan bantuan langsung tersebut," ungkap Rudi.Sebelumnya, tangis anak Panti Asuhan An-Nur Kota Dumai tak terbendung ketika menyaksikan tempat tinggal mereka terbakar. Tak banyak barang yang bisa diselamatkan, selain baju di badan dan beberapa barang berharga lainnya.Kejadian menimpa Panti Asuhan Putra dan Putri An-Nur yang barada di Jalan Sadar, RT 07, Kelurahaan Simpang Tetap Darul Ikhsan (STDI), Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai pada Senin (18/1/2021) siang.Si jago merah melahap dua bangunan permanen Panti Asuhan Putra dan Putri An-Nur di Dumai Barat, Kota Dumai. Api cepat menyambar ke ruangan yang berada di dua bangunan permanen. Sebelum api meratakan bangunan panti asuhan, mobil pemadam kebakaran cepat datang.Dengan cepat api bisa dipadamkan sebelum meratakan bangunan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Meskipun api sudah bisa dipadamkan dengan cepat, namun ruangan didalam bangunan terlihat ludes terbakar.Fitra satu dari puluhan anak panti asuhan An-Nur menyebutkan, kebakaran terjadi saat mereka sedang bermain di ruang atas atau lantai dua pada bangunan panti asuhan."Saat itu kami mencium bau asap dan kami pun keluar ruangan, dan melihat api sudah membumbung tinggi dari sudut ruangan lantai dua. Kamipun berlarian ke bawah untuk menyelamatkan diri," katanya sambil meneteskan air mata."Kami tak tahu lagi bang mau tinggal dimana lagi, inilah rumah kami satu-satunya, dan yang bisa menyadi tempat berteduh kami bang," ucap Fitra di sela tangisannya.Fitri berharap, panti asuhannya bisa cepat dibangun kembali agar dirinya dan kawan-kawan bisa tinggal lagi di sana. "Kepada pemerintah kota semoga panti asuhan kami bisa segera dibangun kembali," harapnya.Masih di tempat yang sama, pengasuh Panti asuhan An- Nur, Suriani Sinaga menyebutkan, bahwa saat kejadian dirinya tidak berada ditempat karena sedang mengajar di salah satu sekolah."Ada 53 anak-anak yang berada di panti asuhan, 15 diantaranya merupakan laki-laki, dan sisanya merupakan perempuan," imbuhnya. 

Mengenal Gendang Alat Musik Pengiring Tepung Tawar
Siak

Mengenal Gendang Alat Musik Pengiring Tepung Tawar

SIAK, Petah.id - Masyarakat Melayu memiliki adat istiadat dalam pernikahan, di antaranya prosesi tepuk tepung tawar. Pada prosesi ini, biasanya selalu diiringi dengan lantunan musik gendang dan gong. Alat musik ini dinamai gendang nobat atau gendang panjang. Gendang panjang ini terdiri dari beberapa jenis diantaranya, gendang melalu, gendang penengkah, ketawak (gong), nafiri berupa alat tiup sejenis seruling. Belum banyak yang tahu proses pembuatan gendang panjang yang memiliki beberapa jenis ini. Seorang pengerajin gendang nobat, Abdullah Ahmad (53) warga Kampung Kayu Ara, Kecamatan Sungai Apit menjelaskan, awalnya dia merupakan pemain gendang panjang. Ayah empat anak yang akrab disapa Atah Had ini, tidak memiliki alat sendiri. Dia selalu meminjam kepada orang lain yang memiliki gendang panjang tersebut. "Dulu kami ketika mengiringi tepuk tepung tawar dan arak arakan pengantin, selalu meminjam alat gendang ini dengan orang lain," kata Atah Had. Pada tahun 2002 lanjut atah had, dia berinisiatif membuat gendang tersebut untuk koleksi sendiri, bahan bakunya pun terbilang unik dari bahan gendang lain yang biasanya dari pohon nangka atau pohon cempedak. Dia membuatnya dari pohon karet yang sudah tua. "Lebih efektif, selain mudah dicari pohon karet ini lebih ringan, suara yang dihasilkan lebih nyaring, dan kalau ketawaknya saya buat dari drum bekas", jelasnya. Kemudian pada tahun 2003, beberapa orang mulai menawarkan gendang miliknya untuk dibeli. Hingga sampai saat ini atah had sudah memproduksi gendang dan ketawak sebanyak 75 buah. "Kalau untuk gendang dan ketawak sudah ada sekitar 21 set, tapi kalau untuk ketawaknya saja ada sudah 54 buah, lebih banyak yang memesan ketawak karena tak banyak orang yang buat ketawak" ungkapnya. Sementara itu, untuk satu set Gendang Panjang atah had membandrol dengan harga 1,5 juta rupiah, dan untuk ketawak dengan harga 2 juta rupiah. Gendang panjang itu sendiri terdiri dari beberapa alat, setiap alat memainkan rentak yang berbeda pula, diantaranya pukul melalu, pukul penengkah, sementara ketawak berfungsi sebagai pengatur tempo. "Setiap alat memiliki fungsi masing masing, dan ketawak ini sebagai pengatur tempo, kalau ketawaknya cacat tempo, maka alat yang lainnya juga akan cacat tempo," ungkapnya. Atah had juga mengajarkan tata cara memainkan alat tersebut kepada pemuda di kampungnya sebagai bentuk melestarikan adat budaya. Bahkan, dia juga pernah di undang oleh Lembaga Adat Melayu Kabupaten Siak untuk memberikan pelatihan gendang panjang pada tahun 2020 lalu. Atah had pernah menjadi juri pada perlombaan Gendang Panjang tingkat kabupaten. "Saya selalu berharap, gendang panjang ini terjaga kelestariannya, karena ini bagian dari budayanya orang melayu," imbuhnya. Kepiawaiannya dalam bermain dan memproduksi gendang panjang ini diperoleh secara otodidak. "Dulu waktu saya masih muda selalu melihat orang orang memainkan gendang ini, jadi saya pun belajar sendiri," kata dia

Unik, Pohon Kelapa di Siak Ini Bercabang 5
Siak

Unik, Pohon Kelapa di Siak Ini Bercabang 5

SIAK, Petah.id - Umumnya pohon kelapa hanya berbatang lurus tanpa bercabang, namun di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak ada pohon kelapa bercabang 5.Pohon kelapa itu diketahui milik H Bukhari (69). Kata Bukhari tahun 1973 Ia beli dari seorang warga Kampung Penyagun, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Meranti saat Ia masih lajang."Saya beli bibitnya dengan Cekgu Matae orang bugis pada tahun  1973 di Penyagun, dan saya tanam di halaman rumah saya tahun 1974," jelas pemilik kelapa bercabang 5, H Bukhari, Sabtu (16/1/2021).Awalnya, lanjut Bukhari, pohon ini tumbuh seperti pohon kelapa pada umumnya, namun setelah berumur 20 tahun pohon tersebut mengeluarkan tunas cabang yang baru."Jadi pada tahun 1994, waktu itu saya baru pulang kerja, istri saya memberitahukan kepada saya bahwa pohon kelapa didepan rumah tumbuh tunas yang baru," terang Bukhari mengingat ingat kejadiannya.Kata Bukhari, buah yang dihasilkan dari pohon kelapa tersebut lebih banyak jumlahnya dan memiliki rasa yang lebih manis."Kalau buah yang dihasilkan lebih banyak, sebab cabang pohonnya banyak dan rasanya pun lebih manis dari buah kelapa pada umumnya," ungkapnya.Sejak awal mula pohon tersebut tumbuh tunas cabang yang baru, tak sedikit juga orang berdatangan untuk meminta buahnya bahkan ada juga yang ingin membelinya. Bahkan, yang datang pun ada dari luar kota seperti Jogja dan Lombok."Ada yang minta buahnya untuk dibuat obat, ada juga yang menawarkan pohonnya dengan harga 250 juta, saya bilang tidak mau jual, tapi kalau ditawarkan 2,5 Miliar saya kasi," kata dia sambil bercanda.Ayah 4 orang anak itu juga mengatakan ramai orang yang meminta buah kelapanya dan ramai juga yang memberinya uang, tapi uang tersebut ia infakkan ke mesjid yang bersebelahan dengan rumahnya."Setiap kali orang yang mau membeli buah kelapa ini, uangnya selalu saya infakkan ke mesjid sebelah, tak pernah saya ambil sepeserpun, karena niat saya ikhlas membantu jika buah kelapa ini memberikan manfaat," jelasnya.Jauh sebelum kelapa tersebut bercabang, tambah Bukhari, tetangganya pernah bermimpi kalau di halaman rumahnya akan ado kelapa yang memiliki cabang dan disuruh untuk memelihara pohon tersebut." Tetangga saya mimpi kalau di halaman rumah saya kelapanya bakal bercabang dan saya disuruh memeliharanya. Mimpi tetangga saya itu jauh sebelum kelapa ini bercabang," ungkapnya.

Jaga Kearifan Lokal dan Tangkal dari Pengaruh Narkotika, Ini yang Dilakukan Anak-Anak Siak
Siak

Jaga Kearifan Lokal dan Tangkal dari Pengaruh Narkotika, Ini yang Dilakukan Anak-Anak Siak

SIAK, Petah.id - Di tengah derasnya terpaan zaman digitalisasi dan globalisasi, anak-anak lebih disibukkan dengan gadget.Namun berbeda dengan sekumpulan anak-anak Siak di Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak. Mereka malah menyibukkan diri dengan belajar main kompang dan alat musik tradisional.Demikian dikatakan Winda Harniati. Ia menyebut anak-anak lebih disibukkan dengan kegiatan yang positif." Belajar kompang, alat musik tradisional, sehingga anak-anak tidak kehilangan identitasnya untuk terus belajar," kata Winda Harniati, Kamis (14/1/2021).Setiap harinya, kata Winda, rumahnya kerap didatangi anak-anak dari berbagai kampung untuk belajar music, kompang, silat dan lainnya." Dari Kampung Paluh, Sungai Mempura, Benteng Hilir, dan hampir se Kecamatan Mempura," jelasnya.Masih kata Winda, hal ini merupakan upayanya agar anak-anak Siak tidak lagi hanya focus pada gadget, tidak lari kepada kegiatan yang merusak misalnya narkoba." Selain menjaga kearifan lokal, kegiatan seperti ini tentunya bagian dari menangkal anak-anak Siak terjerumus lebah hitam narkotika," kata Kepala Sekolah SMP N 1 Mempura itu.Winda dengan segudang prestasinya tak ingin ilmu itu hanya ia pendam untuk dirinya sendiri. Menurutnya, harus ada proses regenerasi agar Siak terus mewarisi budaya melayu." Berbagi ilmu bermanfaat itu harus dilakukan sehingga ada proses regenerasi. Seperti cara bersyair, melantunkan gurindam dan memainkan pantun, anak-anak siak harus dibekali pendidikan karakter seperti itu," jelasnya.Berprofesi sebagai guru, menjadikan diri Winda terlatih dalam menghadapi berbagai tingkah dan laku anak-anak yang belajar di rumahnya." Mungkin karena saya guru, jadi terbiasa dan memang terpanggil untuk mendidik anak-anak," tandasnya.

Media Sosial Jadi Kiat Usaha Rajutan Milik Lely Tetap Bertahan di Masa Pandemi
Siak

Media Sosial Jadi Kiat Usaha Rajutan Milik Lely Tetap Bertahan di Masa Pandemi

SIAK, Petah.id -Mempertahankan usaha bisnis di masa pandemi menjadi sebuah tantangan besar yang dihadapi oleh para pelaku usaha. Ketika beberapa usaha makro banyak merumahkan karyawan, usaha kecil dan menengah (UKM) justru muncul dan mampu bertahan tanpa pengurangan karyawan.Namun hal itu tidak berlaku oleh Lely Dwi Indriyani yang memiliki usaha rajutan Ei's Simple Art. Ia mampu bertahan bahkan berinovasi membuat masker rajutan."Alhamdulilah, selama pandemi ini saya justru punya waktu lebih banyak dirumah, dan menurut saya merajut itu paling nyaman ya dirumah. Untuk penjualan juga nggak berpengaruh, bahkan selama pandemi kami selalu kebanjiran pesanan masker rajut dan konektor masker rajut," ungkap ibu rumah tangga yang berada di KPR I Jalan 1 blok E No 83, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, Minggu (10/1/2021).Diakui Lely, selama pandemi belum bisa banyak mengexplore rajutannya dan rencana untuk membuat workshop kecil-kecilan pun belum bisa terlaksana. Namun, Lely tidak pernah kehabisan akal, ia pun menjual produknya lewat instagram dan facebook.Alhasil, karya tangannya diminati dari Arab Saudi, Australia, Malaysia dan negara lainnya.Usaha itu tidak mempekerjakan karyawan. Ia berdayakan ibu-ibu di sekitat rumahnya dalam membuat karya rajutan berupa tas, dompet, taplak meja, tempat tisu, sampul buku, sampul al qur'an, sepatu, fashion bayi, selimut, sarung bantal, baju, sepatu bayi, boneka kecil dan besar dan lain-lain.Pengalaman Lely, Ia merajut sejak 8 tahun yang lalu. Terinspirasi dari neneknya yang pintar merajut dan menjahit. Kemudian, kata Lely lebih jauh, Ia ikut komunitas merajut di Pangkalan Kerinci  (Pelalawan) bersama ibu-ibu komplek. Ia pun mengasah keterampilannya lewat internet, dan sharing ilmu sesama perajut.“Dari komunitas itulah pengalaman saya bertambah, mulai ikutan bazar kecil sampai dengan expo dan bisa jadi pengajar untuk yang tertarik merajut. Disitulah saya semakin tertarik dengan kerajinan ini,” ujar ibu tiga anak ini.Setelah pindah ke Perawang, tambah Lely, aktifitas merajut hanya dilakukan dirumah dan ia hanya mengerjakan pesanan teman dekatnya saja.Kemudian Ia mengajak kawan dekat dan para tetangga untuk belajar merajut."Saya senang bisa mengisi waktu luang, silaturahmmi serta bisa memberi pengaruh positif bagi rekan-rekan dan tetanggnya dengan kegiatan yang bermanfaat dan sekaligus bisa menghasilkan uang," tambahnya.Diceritakan Lely, meskipun dirinya agak kesulitan untuk meyakinkan para ibu-ibu, bahwa merajut termasuk salah satu cara untuk menghilangkan suntuk.Ia mengaku untuk omzet selalu berubah setiap bulannya, namun demikian ada saja yang pesan. Baginya bisa membantu ibu-ibu para tetangga untuk menghasilkan rupiah merupakan kebahagian tersendiri.“Alhamdulillah sejauh ini pesanan selalu ada, tapi yang penting buat saya, bisa membantu teman-teman untuk menghasilkan uang. Jadi kalau ada orderan kami kerjakan bersama-sama,” ucap perempuan 42 tahun ini. Mimpinya, kata Lely, suatu saat bisa mengembangkan usaha dan memiliki galeri untuk memajang produk-produk dari Ei’S Simple Art serta memiliki komunitas yang produktif dan semakin banyak kaum hawa yang ikut bergabung di komunitasnya."Bagi siapa saja yang ingin belajar merajut, bisa langsung datang kerumah saya tanpa dipungut biaya, cukup membawa alat-alat dan bahan untuk merajut," tandas Lely.

Dirut RSUD Siak siap Jadi Orang Pertama Divaksin
Siak

Dirut RSUD Siak siap Jadi Orang Pertama Divaksin

SIAK, Petah.id - Sebagai garda terdepan dalam penanganan covid-19 serta konsen terhadap penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes), membuat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Rafi’an dr Benny Chairuddin bersedia menjadi orang pertama divaksin.Dikatakan Benny, selain protokol kesehatan, vaksin insya Allah akan memberikan keamanan diri dari paparan Covid-19."Semoga ini menjadi langkah awal untuk penangan covid-19 agar tak mewabah kemana-mana," kata Benny Chairudin.Lebih jauh jelaskan Benny, angka positif Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan, pemangku kepentingan dikejar waktu karena semakin banyak yang menjadi korban.“Untuk vaksin, kan sudah dilakukan uji klinis. Kenapa kita tidak percaya dengan para ahli kita yang telah berusaha memberikan yang terbaik,” ungkap dr Benny.Ditambahkan Benny, masyarakat tak perlu khawatir, tidak usah berpikir macam-macam, karena disebutkan Benny, giliran mendapatkan vaksin masih lama. Ini prioritas untuk tenaga kesehatan dulu.“Saya percaya para ahli vaksin kita akan independen dan berintegritas," tambah Benny.Menurut Benny, Ia percaya terhadap apa yang dilakukan para ahli, sebab para ahli akan mempertaruhkan reputasi dan nama baiknya."Karena mereka bekerja dengan mempertaruhkan kehormatan, gelar akademik, reputasi dan nama baik,” jelas Benny.Insya Allah jika izin vaksin Covid-19 keluar dari BPOM, siap didistribusikan ke seluruh fasilitas kesehatan. Sebagai Direktur RSUD Tengku Rafi’an siap menjadi orang yang pertama divaksin.“Saya mengharapkan masyarakat bijak dalam mendapatkan informasi dan berita. Cari dari yang resmi dan bisa dipertanggungjawabkan, sehingga tidak terpapar berita hoaks tentang Covid-19 dan vaksinnya,” ucap Benny.

Sebanyak 68.831 Dokumen Penting Sejarah Kerajaan Siak Direstorasi
Siak

Sebanyak 68.831 Dokumen Penting Sejarah Kerajaan Siak Direstorasi

SIAK, Petah.id - Sebanyak 68.831 Dokumen Penting Sejarah Kerajaan Siak berhasil direstorasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Siak, Provinsi Riau.Dokumen bersejarah itu merupakan peninggalan kerajaan Siak Sri Indrapura.Seperti dikatakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Kabupaten Siak, M Arifin menyebut jumlah itu melebihi target yang direncanakan sebelumnya."Target kita semula hanya 67.500 lembar. Tapi tahun lalu sudah mencapai 68.831 lembar," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Siak, M Arifin saat, Selasa (5/1/2021).Untuk menyelesaikan itu semua, kata Arifin, Dinas Perpustakaan membutuhkan waktu 7 tahun lamanya. Dokumen bersejarah ini direstorasi mulai pada tahun 2013 silam.Pertahunnya, kata Arifin,  rata-rata direstorasi sekitar 2.000-an lembar. Tahun lalu saja, katanya lebih jauh, sekitar 2500 lembar dokumen maha penting kerajaan Siak itu dibereskan dengan menelan anggaran Rp90 juta lebih."Anggarannya bersumber dari APBD Siak. Tahun ini saja masih ada sekitar 2.100 lembar yang akan kita restorasi. Itu kebanyakan dokumen yang didapat dari masyarakat Siak maupun di luar Siak. Jika yang 2.100 itu sudah beres, maka 70 ribu lembar lebih arsip yang sudah kita restorasi," kata dia.Untuk menyelesaikan itu semua, sebelumnya Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak juga menggandeng ahli dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)."Tapi sekarang, tim kita sudah ada yang bisa merestorasi arsip bersejarah tersebut. Sebab, ANRI sudah merekomendasikan 7 orang arsiparis dan satunya sudah dilantik. Ini jabatan fungsional," kata dia.Arifin menjelaskan metode perawatan dan perbaikan arsip ini awalnya dengan menetralkan asam pada arsip, menyemprotkan zat magnesium karbonat dan kemudian melapisi arsip dengan Japanesse Tissue. Lalu, arsip dilapisi lagi dengan lem khusus."Dulu tim kita sudah dilatih. Jadi sekarang kami yang mengerjakannya. Tapi, jika ada yang susah, kami tetap berkordinasi dengan ANRI," ungkapnya.

Halaman 1 dari 13