Siak, Petah.id - Kemunculan harimau beberapa waktu terakhir terus bikin warga di Kabupaten Siak resah. Terbaru, seekor sapi milik warga di Kampung Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak tewas diduga dimangsa seekor harimau. Sontak peristiwa tersebut bikin warga di Siak semakin geger pasalnya beberapa waktu lalu kemunculan harimau juga tampak di Kota Siak dan Kecamatan Mempura. Dari informasi yang berhasil dihimpun, seekor sapi milik warga itu ditemukan dengan kondisi yang sudah tidak utuh pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 11.00 Wib. Biasanya, sapi tersebut memang dilepasliarkan di kebun kelapa sawit milik salah satu perusahaan. "Benar. Hewan ternak warga ditemukan tidak utuh di Inti 7 PTPN V Lubuk Dalam. Diduga karena dimangsa Harimau," ungkap Kapolsek Lubuk Dalam, AKP JTP Silaban. Disampaikan JTP Silaban, peristiwa itu terjadi berkat laporan dari masyarakat soal penemuan tapak harimau di kebun sawit. Mendapati informasi tersebut, polisi bergeral cepat ke lokasi untuk menelusuri jejak harimau itu. alhasil ditemukan dua ekor sapi dalam kondisi tidak utuh. "Saat kita telusuri, terlihat bangkai seekor sapi yang diduga dimangsa Harimau. Saat ini kita masih di lokasi melakukan pengecekan," ucapnya. Terpisah, Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati menyampaikan belum mendapat laporan terkait hal tersebut. "Kita belum dapat laporan adanya dugaan Harimau memangsa hewan ternak di Lubuk Dalam Siak. Saya akan teruskan ke pemangku wilayah soal ini," singkatnya.
Siak, Petah.id - Anton (36) meninggal dunia setelah terjadi kecelakan kerja di PT Bumi Siak Pusako (BSP). Tak hanya Anton menjadi korban, tiga orang rekannya juga terluka bakar akibat ledakan pipa sumur itu. Anton sempat mendapatkan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Pekanbaru, namun tak tertolong lagi. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (26/1/2023) sekira pukul 15.30 Wib di Area Zamrud, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau. Empat orang korban merupakan karyawan vendor (kontraktor) yaitu PT Dayatama Polanusa. General Manager (GM) PT BSP Ridwan tak menampik peristiwa itu menimpa empat orang pekerja. Dikatakan Ridwan, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut sehingga melayangnya nyawa salah seorang pekerja. "Atas peristiwa tersebut kami meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat lainnya," kata GM PT BSP Ridwan, Selasa (31/1/2023).Ridwan mengklaim seharusnya peristiwa itu tak perlu terjadi dikarenakan pekerjaan yang menyebabkan nyawa seorang pekerja melayang itu rutin dilaksanakan. "Pekerjaan itu sebenarnya rutin dilakukan tapi mungkin dah qadarullah tak dapat awak elak," ucap Ridwan. Kronologisnya, sebut Ridwan, empat orang pekerja ini sedang melakukan pekerajaan pembongkaran gate dan check vakve pada flowing sumur bekasap-2 yang merupakan sumur produksi dan saat ini dalam kondisi mati. Pekerjaan itu, tambah Ridwan, sudah rutin dikerjakan karena pekerjaan itu merupakan pembongkaran pipa bekas lebih kurang 10 meter."Jadi sumur itu dah lama mati dan sumur tersebut kita bongkar untuk mengamankan aset. Pekerjaan sudah rutin dilakukan tidak ada masalah apapun," sebut Ridwan. "Jadi pas memotong besi itulah terjadi kecelakaan kerja itu," tambah Ridwan. Pun demikian, lanjut Ridwan, tewasnya pekerja itu bukan ditempat kejadian melainkan sudah sempat dilarikan ke rumah sakit. "Empat pekerja itu masing masing sempat dilarikan ke rumah sakit," kata dia. Lebih lanjut dijelaskan Ridwan, pihaknya sudah melakakukan pekerjaan sesuai dengan SOP. "Namun sekarang lagi investigasi apa penyebab peristiwa itu," imbuhnya. Pun demikian, Ridwan mengaku akan bertanggung jawab atas peristiwa yang menyebabkan salah seorang pekerja itu meninggal dunia. "Secara profesional kami akan bertanggung jawab atas peristiwa ini terhadap keluarganya," tutur dia.
Siak, Petah.id - Seorang pekerja PT Bumi Siak Pusako (BSP) bernama Anton (36) tewas saat bekerja di sumur minyak tua milik perusahaan plat merah itu. Selain itu, 3 pekerja lainnya mengalami luka bakar.Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja mengatakan, pipa sumur minyak itu meledak tepatnya di Bekasap 02 Dayun Kabupaten Siak, Riau. Peristiwa itu terjadi saat pekerja dari PT BSP akan mengambil gate valve dari pipa minyak yang sumurnya sudah mati. Gate valve itu, rencananya akan digunakan di sumur-sumur yang masih aktif. Pekerja pun lalu memotong baut yang ada di pipa dan sudah berkarat."Awalnya petugas memotong baut yang sudah berkarat pakai alat pemotong berupa las pemotong. Tetapi pemotongan itu mengakibatkan ledakan," kata Ronald Selasa (31/1).Ronald menjelaskan, ledakan itu terjadi diduga karena masih adanya sisa gas di tabung pipa minyak. Naas, seorang pekerja PT Bumi Siak Pusako bernama, Anton (36) tewas akibat ledakan itu."Korban bernama Anton yang merupakan pekerja di PT BSP," jelas Ronald.Ronald mendapat informasi empat korban luka bakar lainnya telah dievakuasi ke rumah sakit untuk dirawat. Tetapi pihak BSP tidak memberi tahu di rumah sakit mana para korban dirawat."Belum diketahui secara pasti untuk kondisi terkini dan identitas korban yang selama," katanya.Ronald mengaku baru tahu ada insiden ledakan pada Senin (30/1) kemarin. Dia pun langsung meminta Kasat Reskrim Iptu Tony untuk turun ke lokasi memastikan kondisi di lokasi dan olah tempat kejadian perkara.Peristiwa itu terjadi diperkirakan pada Kamis (26/1). Polisi tidak mendapat informasi apapun dari PT BSP."Justru kita tahu dari rekan-rekan media," ucap Ronald.
Siak, Petah.id - Berapa waktu terakhir warga Suak Lanjut Siak resah dengan adanya jejak harimau yang muncul di pemukiman warga. Mulanya, jejak harimau tersebut ditemukan warga pada Senin (16/1/2023) pagi di Tepian Sungai Jantan atau Sungai Siak. Warga mengira harimau itu hanya menumpang lewat. Ternyata, sejak itu semakin banyak ditemui jejak harimau dibeberapa titik tak jauh dari lokasi penemuan pertama. Penghulu Kampung Suak Lanjut, Ilyas mengatakan pertama kali jejak itu ditemukan dibelakang rumah salah seorang warga di RT 06, belakangan ternyata pada hari selasa dan rabuwarga lainnya juga menemukan jejak harimau di salah satu kebun masyarakat setempat. Pada Rabu (18/1/2023), lanjut Penghulu Ilyas, seekor binatang diduga harimau terekam CCTV milik salah seorang warganya. Dalam vidio itu terlihat harimau itu sedang asik berjalan di atas ponton yang sedang bersandar di tepian Sungai Siak. Dikatakannya, pihak pemerintahan desa, Polsek Siak bersama BBKSDA Riau melakukan cek terhadap isi vidio CCTV tersebut. "Hasil dari analisa benar itu harimau, tapi belum bisa dipastikan jenisnya apa," kata Penghulu Kampung Suak Lanjut Ilyas, Kamis (19/1/2023). Sejak kemarin, tambah Ilyas, pihaknya terua melakukan koordinasi dengan kepolisian dan BBKSDA. Terbaru, pihaknya melakukan cek lokasi turun langsung secara bersama ke lokasi mendeteksi titik titik jejak yang dilewati harimau. "Sudah kita tinjau semua, ada tiga titik. Satu titik itu berdekatan dengan jejak yang pertama muncul. yang selanjutnya ditemukan di kebun warga dan masih jelas basah jejaknya itu," kata Ilyas. Ilyas mengimbau, bagi masyarakat yang masih beraktifitas di Sungai Siak di wilayah titik lokasi jejak harimau untuk tetap waspada dan hati-hati. "Kurangilah aktifitas yang turun ke sungai untuk sementara waktu, kalau bisa hentikan saja sementara ini untuk keselamatan," tuturnya. BBKSDA pasang kamera trap deteksi pergerakan harimauKamis (19/1/2023) petang tim dari BBKSDA Riau memasang kamera trap di salah satu titik yang ditemukan banyak jejak harimau. Terlihat jelas, banyak bekas jejak harimau di kebun warga tersebut. Dari jejak itu, terlihat harimau berjalan menuju ke arah semak belukar. Jejak harimau itu terlihat lebih besar dibanding jejak harimau yang ditemukan di tepian Sungai Siak. Dan di sebelah jejak harimau di kebun milik warga itu juga ada jejak kecil yang diduga jejak anak harimau. Kabid Damkar BPBD Siak Irwan Priyatna mengatakan belum dapat memastikan terkait perbedaan jejak harimau yang beberapa waktu ini bikin resah warga. "Belum bisa dipastikan ada harimau lain yang muncul antara yang di tepi sungai dengan yang di kebun ini," kata Irwan. Yang pasti, kata Irwan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada. "Yang pasti tetap hati hati dan waspada," tuturnya.
Siak, Petah.id - Beberapa hari terakhir ini warga di Suak Lanjut Siak resah dengan ditemukannya jejak harimau sejak Senin (16/1/2023). Keresahan warga semakin menjadi-jadi pada Kamis (19/1/2023) ketika beredarnya foto Harimau Sumatera di salah satu kebun milik warga bernama Jay (30).Sontak foto harimau itu menjadi status whatsapp bagi warga dan banyak dibagikan di whatsapp group. Lokasi foto munculnya harimau sumatera itu tidak jauh dari Bundaran Pelabuhan Belantik. Jay yang mendapati foto itu mengaku kaget dan resah karena empat hari terakhir ia membersihkan kebun itu. Terlebih foto itu telah beredar di grup whatsapp. “Setelah kami cari tahu, ternyata foto editan, yang diedit oleh Am, pegawai salah satu BUMN,” terang Jay di lokasi foto lahan yang ada gambar harimau sumatera editan itu. Am, kata Jay, sudah meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Tak lama Jay menjelaskan hal itu, Am tiba-tiba datang ke kebun Jay menggunakan batik BUMN tempatnya bekerja. Sebelum menjelaskan, Am sempat membuka bajunya berganti dengan baju kaos, Am menceritakan kepada Kabid Damkar BPBD Siak Irwan Priatna dan timnya, serta Windu dan rekannya dari BKSDA Riau, bahwa apa yang dilakukannya hanya iseng. “Saya sudah katakan kepada keluarga saya bahwa itu editan, tapi ada yang menyebarkannya, sehingga menjadi konsumsi publik,” ucap Am sambil meminta maaf atas kecerobohannya. Selang beberapa waktu pihak Polsek Siak datang, lalu meminta Am untuk memberikan keterangan di Polsek. Lebih lanjut, beredar vidio klarifikasi dari Am didampingi dua aparat kepolisian dari Polsek Siak. Dalam vidio berdurasi 0.49 detik itu Am mengakui bahwa foto itu memang hasil editannya yang gambar harimau sumatera itu ia ambil dari google lalu diedit melalui aplikasi di handphone miliknya. "Terkait beredarnya foto harimau yang tersebar luas dimasyarakat Siak itu adalah hoax. Foto itu saya ambil di google dan saya edit di aplikasi handphone saya," kata Am dalam vidio tersebut. Dikatakan Am, mulanya ia hanya ingin melakukan prank terhadap keluarganta saja dengan mengirim foto editan itu di grup whatsapp keluarga. "Niat hati saya ngeprank grup keluarga saja, namun kakak saya malah mengupaloadnya di status whatsapp nya," ujar Am. Dari status whatsapp kakaknya tersebut, lanjut Am, tersebar luaslah foto editannya itu. "Dari situ banyak tersebar luas foto editan itu di masyarakat. Tak ada niatan membuat masyarakat resah," ucapnya. Am memohon maaf kepada masyarakat Siak dengan kelalaiannya tersebut. "Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Siak bahwa dengan kelalaian saya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi," tutupnya.
Siak, Petah.id - Warga RT 06 Kampung Suak Lanjut, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau geger atas ditemukannya banyak jejak harimau di pemukiman rumah warga. Annarwi (60) warga yang pertama melihat jejak harimau tersebut mengaku terkejut karena di belakang rumahnya banyak ditemukan jejak harimau. Lokasi jejak harimau tersebut tepat berada di tepian Sungai Siak di Suak Lanjut, di belakang rumah warga. Diceritakan Wak Nawi, sapaan akrabnya, Ia melihat jejak harimau itupada Senin (16/1/2023), saat itu Wak Nawi sedang membuang sampah pelepah kelapa yang jatuh akibat hujan gerimis pada malam harinya. "Memastikan itu, lalu saya panggil warga lain untuk melihat jejaknya. Secara fisik badan harimau itu saya tak nampak tapi jejaknya banyak sekali dan masih basah," kata Annarwi saat ditemui di lokasi adanya jejak harimau, Selasa (17/1/2023).Dikatakan Wak Awi, Ia bersama warga lainnya menyusuri jejak harimau. Dari jejak yang ada, tampak harimau itu datang dari tepian Sungai Siak menuju ke darat melewati semak-semak. "Dari tapaknya datangnya harimau itu dari tepian Sungai Siak, lalu berjalan zig zag menyusuri sungai tersebut lalu tapaknya hilang di semak semak lagi," kata dia. Sebelum ditemukannya tapak harimau tersebut, lanjut Wak Nawi, malam harinya disertai gerimis anjing milik warga sudah menggonggong panjang. Wak Nawi tak berfikir kalau itu sebuah petanda kalau ada harimau yang akan masuk kampung. "Malam sebelum kejadian anjing warga gonggong terus, paginya saya melihat banyak tapak harimau itu," jelas Wak Nawi. Tidak ada korban jiwa maupun hewan ternak warga yang hilang atas kemunculan harimau tersebut. Namun, Wak Nawi mengimbau untuk warga lainnya agar tetap waspda dan hati-hati. "Apalagi untuk anak-anak sudah kami larang bermain sampai sore hari. Paling itu langkah pencegahan dalam bentuk kewaspadaan kami warga disini," ucap Wak Nawi. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Damkar BPBD Kabupaten Siak, Irwan Priyatna mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan hati-hati atas ditemukannya jejak harimau tersebut. "Namanya saja binatang buas seperti harimau sudah masuk kampung tentunya cari makan, jadi warga harus memang ekstra hati hati terkhusus bagi anak-anak," imbau Irwan. Kendati belum bisa dipastikan jejak harimau tersebut merupakan jenis harimau sumatera atau jenis harimau dahan, Irwan tetap menyarankan agar masyarakat untuk waspada. "Walau belum bisa kita pastikan ini harimau sumatera atau harimau dahan, tapi kita harus tetap hati-hati," jelasnya. Irwan juga mengingatkan warga jika melihat sosok harimau itu kembali untuk tidak main hakim sendiri. Warga diminta untuk melaporkan kepada petugas terdekat. "Karena harimau binatang dilindungi, kalau dapat diketahui atau terlihat lagi segera laporkan ke petugas berwenang segera," tutur Irwan.
Siak, Petah.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Siak grebek enam pasangan muda-mudi bukan pasangan suami istri sedang asik ngamar di salah satu hotel di tengah Kota Siak. Enam pasangan tersebut diamankan saat perayaan tahun baru, Ahad (1/1/2023) sekira pukul 03.00 Wib dini hari. Kasatpol PP Siak, Hendy Derhavin didampingi Kabid Penegak Perda Subandi menyampaikan, pasangan muda-mudi tersebut tak dapat mengelak saat pihaknya melakukan penggerebekan. Dikatakan Davin, enam muda-mudi bukan pasangan suami istri tersebut sedang berduaan dalam kamar hotel, petugas langsung membawa mereka ke kantor untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan."Penangkapan enam pasang muda mudi itu bermula adanya laporan dari masyarakat, menindaklanjuti laporan tersebut Satpol PP langsung menggelar operasi Pekat," kata Hendy Derhavin. Ditambahkan Davin, enam pasangan muda-mudi tersebut juga tidak bisa menunjukkan surat menikahnya saat terjaring razia oleh petugas di lapangan. "Tim patroli kita langsung turun dan melakukan pengecekan. Kemudian terjaring enam pasang muda-mudi lagi ngamar di hotel, mereka juga tidak bisa menunjukan surat nikah ketika ditanyakan petugas," tambah Davin. Atas peristiwa tersebut, pihaknya akan memanggil orang tua agar melakukan pembinaan secara bersama. "Pasangan muda-mudi itu kemudian diserahkan ke penyidik Satpol PP Siak untuk diproses sesuai aturan berlaku dan kita akan panggil orang tua mereka sehingga dengan ini kita bisa melakukan pembinaan bersama-sama," ucap Davin. Davin berharap agar para orang tua bisa lebih ketat dalam pengawasan terhadap anak agar tidak terjadi peristiwa serupa. "Harapannya supaya para orang tua bisa lebih ketat mengawasi anak-anaknya," kata dia. Patrolinyang dilakukan Satpol PP sebagai bentuk pencegahan terhadap penyebaran penyakit masyarakat. Ke depan, lanjut Davin, pihaknya akan rutin melakukan razia ke sejumlah tempat usaha yang diduga melayani tamu bukan pasangan suami istri."Tempat-tempat yang terindikasi adanya pelanggaran perda akan kita razia dalam rangka upaya cipta kondisi yang tertib di Kota Istana," tutupnya
Pekanbaru, Petah.id - Curah hujan terus meningkat, 10 kabupaten/kota di Riau tetapkan status siaga darurat banjir. Kepala BPBD Provinsi Riau, Edy Afrizal mengatakan setelah penetapan status siaga darurat banjir dan longsor tersebut, pihaknya meminta BPBD kabupaten kota se-Riau dan pemerintah setempat untuk menyiagakan personil di posko-posko yang sudah ditetapkan."Sudah 10 kabupaten/kota menetapkan status siaga banjir dan longsor. Kita minta semua stanby di posko masing masing," kata Edy Afrizal.Lebih lanjut dikatakannya, ke 10 Kabupaten/Kota yang sudah menetapkan status siaga banjir dan longsor tersebut yakni Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Siak dan kota Pekanbaru."Jadi saat ini hanya dua daerah yang belum menetapkan status siaga banjir dan longsor, yakni kota Dumai dan Kabupaten Indragiri Hulu," sebutnya.Ia mengatakan, untuk potensi banjir, pihaknya melihat di Pelalawan sangat mungkin terjadi. Dan harus terus dipantau dan disiagakan."Untuk banjir yang kami pantau itu di Pelalawan, tepatnya di jembatan Kerinci. Apabila hujan cukup tinggi, bisa tergenang," ujarnya.Lebih jauh ia mengatakan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan BMKG, dan diprediksi pada bulan Desember ini beberapa daerah di pesisir Riau berpotensi terjadi curah hujan tinggi. "Karena itu kami minta BPBD dan pemerintah setempat siaga," sebutnya. (MCR)
Siak, Petah.id – Seorang pekerja pencari kayu mahang ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi leher bolong dan muka bekas robekan di hutan Sungai Belat, Kampung Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Diketahui, korban bernama Acai (50) warga Kampung Balak, Kabupaten Meranti. Ia bersama beberapa rekannya disebut mencari kayu mahang di hutan Sungai Belat. Diduga Acai tewas karena diterkam binatang buas jenis Harimau. Kapolsek Sungai Apit J Purba melalui Kanit Reskrim Deko mengatakan peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin (19/12/2022) subuh. Korban pertama kali ditemukan oleh rekannya yang juga sesama pencari kayu mahang di hutan Sungai Belat. "Korban ditemukan sekitar lebih kurang 10 meter dari Camp bedeng dan didapati korban telah tergeletak dalam keadaan tak bernyawa dan keadaan luka pada leher dan wajah," kata Kanit Reskrim Polsek Sungai Apit, Siak, Selasa (20/12/2022). Dikatakan Deko, sebelum Acai ditemukan dalam kondisi tewas, para saksi yang berada dilokasi mendengar suara erangan korban di bedeng tempat korban tidur. Selanjutnya, kata Deko, saksi Cen cen (20) dan Apen (43) yang mendengar suara erangan tersebut langsung ke arah sumber suara. "Setelah beberapa waktu mencari ditemukanlah korban sudah tergeletak tak bernyawa," kata Deko. Ditambahkan Deko, para saksi yang dimintai keterangam menduga bahwa korban telah diserang dan diseret oleh binatang buas jenis harimau. "Hal itu dikarenakan para saksi tidak melihat binatang buas harimau karena pada saat kejadian masih dalam keadaan gelap," tambah Deko. Saat ini, kata Deko lebih lanjut, jasad korban sudah dievakuasi di kampung halamnnya yakni di Kampung Balak, Kabupaten Meranti. Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan Sungai Apit dan BBKSDA Provinsi Riau untuk melakukan pengamanan satwa liar di Kampung Teluk Lanus. "Korban sudah dievakuasi ke kampung halamannya. Kami pun sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait pengamanan satwa liar di Kampung Teluk Lanus," tutur Deko. Hal senada juga dibenarkan Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar tak menampik bahwa terjadinya penyerangan hewan buas jenis harimau terhadap seorang pekerja pencari kayu mahang di hutan Sungai Belat, Kecamatan sungai Apit. Disampaikan Tengku Mukhtasar, korban ditemukan tewas bersimbah darah dengan bekas gigitan harimau di sekitar pundak korban. "Tapi di lokasi kejadian, harimaunya sudah tidak ada," kata Camat Sungai Apit, Tengku Mukhtasar. Kendati peristiwa tersebut jauh dari lokasi pemukiman warga, Tengku Mukhtasar mengimbau warga untuk tetap waspada dan hati-hati. "Saya imbau pada warga untuk tetap waspada san hati-hati karena hewan buas seperti harimau masih berkeliaran dan mengancam keselataman," tutupnya.
Meranti, Petah.id - Sebanyak tiga pasangan mesum terjaring razia operasi penyakit masyarakat (pekat) di sejumlah wisma, hotel hingga KTV di Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Meranti, Rabu (14/12/2022) malam. Operasi pekat kali ini merupakan gabungan dari Polres Kepulauan Meranti dan Satpol PPTidak hanya tiga pasangan mesum, tim gabungan juga mengamankan seorang pria berasal dari Kota Pekanbaru positif menggunakan narkoba. "Jadi, terhadap mereka pasangan yang belum menikah ini kita berikan teguran dengan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya dengan disaksikan oleh orang tua masing-masing serta pihak kepolisian," ungkap Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul melalui Kabag Ops Kompol Yudi Setiawan, Kamis (15/12/2022) pagi.Kompol Yudi Setiawan juga mengimbau para pengelola wisma agar tidak menerima pasangan yang belum sah dan mendata tamu sesuai dengam identitas sebenarnya. "Kita juga imbau para pengelola wisma agar tidak menerima pasangan belum sah dan mendata tamu dengan identitas asli," imbau Kompol Yudi Setiawan. Untuk pria yang positif menggunakn narkoba akan diperiksa lebih lanjut oleh Satresnakoba Polres Kepulauan Meranti. "Terkait dengan seorang pria berinisial IM yang telah di tes urine dengan hasil positif Amphetamin, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tutur Kompol Yudi.