Siak, Petah.id - Narkotika diduga jenis sabu berhasil diamankan petugas Rutan Siak Kelas II B saat hendak diantarkan pengunjung ke warga binaan permasyarakatan, Senin (3/4/023). Hal itu bermula dari kecurigaan petugas rutan saat pengunjung atas nama Nurlina Manalu membesuk warga binaan atas nama Hendri sekira pukul 09.24 Wib. Petugas Rutan, Brilliant Jati. yang berada di ruang besuk melakukan pengawasan dan memperhatikan adanya gerak-gerik mencurigakan oleh pengunjung dan warga binaan tersebut."Awal memasuki ruang besuk, pengunjung tersebut langsung masuk ke toilet yang ada pada area ruang besuk dalam waktu yang cukup lama, setelah keluar dari toilet pengunjung langsung memberikan sesuatu ke WBP a.n Hendri," ucap Karutan Tonggo Butarbutar. Kemudian, Petugas Rutan Briliant Jati melakukan pemeriksaan terhadap warga binaan yang dibesuk dan pengunjung yang merupakan istrinya sendiri. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan barang yang diduga Narkotika jenis Sabu dengan berat 3,36 gram pada kantong celana bagian belakang WBP tersebut."Dari pengakuan Nurlina Manalu awalnya barang tersebut di simpan di alat kontrasepsi, setelah barang tersebut ditemukan petugas langsung melaporkan temuan tersebut ke Kepala KPR," kata Briliant.Kemudian Ka KPR langsung menarik WBP tersebut dari ruang besuk menuju Ruang Ka KPR, untuk dilakukan pemeriksaan awal serta melaporkan temuan tersebut kepada Karutan untuk melakukan tindak lanjut. "Kemudian Karutan langsung berkoordinasi dengan Kapolres Siak terkait adanya temuan tersebut," ucapnya lagi. Selanjutnya barang temuan tersebut, pengunjung, beserta dua orang WBP yang diduga terlibat diserahkan ke pihak Polres Siak dengan membuat berita acara serah terima untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut.
Siak, Petah.id - Dua unit rumah di Kampung Adat Kampung Tengah, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak ludes dilalap si jago merah, Kamis (16/3/2023) sekira pukul 19.45 Wib. Dalam musibah tersebut, pemilik rumah bernama Samsul Nahar (63) ditemukan meninggal dunia terpanggang dengan kondisi telungkup di kamar mandi.Rumah yang terbuat dari bahan papan yang mudah terbakar membuat api begitu cepat melahap semua sisi pada bagian rumah. Pj Penghulu Kampung Adat Kampung Tengah, Ardhianto menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa warganya tersebut. "Iya kebakaran rumah itu menelan korban jiwa. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarganya diberikan ketabahan," kata Ardhianto. Dikatakan Ardhianto, ia mendapatkan kabar bahwa korban juga dalam kondisi sedang tidak sehat badan. "Malam ini almarhum langsung dikebumikan. Semoga allah ampuni segala khilafnya," jelas Ardhianto. Hal serupa juga disampaikan Camat Mempura Harlan Winanda Mulya, Ia turut berbelasungkawa dan mendoakan semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kesabaran."Saya atas nama Pemerintah Kecamatan Mempura menyampaikan belasungkawa atas musibah ini. Kita doakan semoga korban yang meninggal dunia husnul khotimah, dan keluarga korban diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini," ucap Camat Harland.Sementara itu, Kabid Damkar Siak, Irwan Priatna mengatakan pihaknya sudah melakukan penyelamatan secara maksimal. "Korban kami temukan jasad korban di kamar mandi. Kami juga sudah melakukan upaya penyelamatan secara maksimal. Tim kami terjunkan dengan kekuatan penuh," kata Irwan Priyatna. Irwan Priyatna menduga korban mengalami sesak napas karena asap sehingga tak bisa menyelamatkan diri. "Informasi yang diterima pihaknya, korban sedang sakit saat kebakaran terjadi. Api yang cepat membesar dan kebetulan keluarganya sedang tidak di rumah, membuat korban yang diduga sesak napas karena asap tak bisa menyelamatkan diri," tutur Irwan Priyatna.
Siak, Petah.id - APS (29) ditangkap jajaran Kepolisian Polsek Lubuk Dalam, Polres Siak lantaran diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang pria yang merupakan ayah tiri pelaku. Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Lubuk Dalam, AKP Joseph Tumbur P Silaban membenaran peristiwa tersebut. Dikatakan Kapolsek Joseph, dugaan tindak pidana penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (11/3/2023) di Dusun Sidodadi, Kampung Empang Pandan Baru, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak. "Memang benar, tim unit reskrim Polsek Lubuk Dalam telah melakukan penangkapan terhadap pelaku penganiayaan yang dilakukan oleh anak tiri terhadap ayah tirinya," kata Kapolsek Lubuk Dalam AKP Joseph. Mulanya, Polsek Lubuk Dalam mendapatkan informasi tentang adanya tindakan penganiayaan dan langsung terjun ke lokasi kejadian. Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tambah Kapolsek Joseph, tim mendapati korban Jumino dalam kondisi terlentang berlumuran darah dengn luka bacokan di kepala, leher, tangan kanan, dan kondisi pergelangan tangan kiri yang sudah putus.Mendapati kondisi seperti itu, tim kemudian langsung melakukan penyelidikan terhadap pelaku."Setelah melakukan penyelidikan, ditemukan ternyata pelaku penganiayaan tersebut adalah APS umur 29 tahun yang merupakan anak tiri korban, kemudian pelaku langsung diamankan ke Mapolsek Lubuk Dalam," terangnya. Kronologis kejadian, kata Joseph, Sabtu 11 Maret 2023 sekira pukul 17.00 Wib, korban Jumino pulang ke rumahnya dalam kondisi mabuk dan langsung memarahi istri korban bernama Siti yang juga ibu kandung pelaku. Saat itu, pelaku sedang bersiap untuk pergi memancing. "Pelaku APS (anak tiri korban) yang saat itu sedang bersiap mau pergi mancing melihat ibu kandung korban Siti yang dimarah-marahi oleh korban Jumino," terang Kapolsek.Kemudian, lanjut Kapolsek Joseph, pelaku APS menyuruh istri korban, Siti yang juga merupakan ibu kandung pelaku untuk pergi dari rumah. Setelah diketahui sang Ibu pergi, APS langsung mengambil sebilah parang dari dalam rumah dan langsung membacok korban Jumino hingga beberapa kali."Atas tindakan APS, menyebabkan tangan sebelah kiri korban putus dan beberapa luka di kepala dan tangan," lanjut Kapolsek. Kemudian Kapolsek Lubuk Dalam beserta Kanit Reskrim dan Piket SPKT langsung membawa korban ke RS Efarina dan mengamankan tersangka. Beserta barang bukti satu bilah parang yang digunakan pelaku APS."Selanjutnya terhadap pelaku APS beserta barang bukti tersebut kita amankan dan dibawa ke Polsek Lubuk Dalam untuk proses lebih lanjut," tutupnya.
Siak, Petah.id - Insiden kecelakaan menimpa Wakil Bupati Siak, Husni Merza. Peristiwa naas tersebut terjadi di Jalan Lintas Lubuk Dalam- Pangkalan Kerinci, Rabu (8/3/2023) siang. Dari informasi yang berhasil dihimpun, mobil jenis Toyota Fortuner plat merah yang ditumpangi Wabup Husni diketahui mengalami laka lantas dengan satu unit mobil Truk Box yang melaju beriringan dengan mobil dinas Wabup Siak, Husni Merza. Tidak ada korban jiwa yang timbul akibat kecelakaan tersebut. Namun, kondisi mobil Wabup Siak Husni mengalami ringsek yang cukup berat di bagian depan mobil. Tampak kap mesin terlihat penyok dan menganga ke sisi atas. Ajudan Wabup Siak, Zikri membenarkan peristiwa naas tersebut. Dikatakannya, kondisi penumpang dalam mobil tersebut dalam kondisi baik-baik saja dan aman. "Alhamdulillah aman. Tidak ada kenapa kenapa, Pak Wabup juga gak kenapa-kenapa. Tidak ada yang terluka atas peristiwa itu," kata Zikri melalui telfon seluler.Zukri juga sampaikan bahwa Wabup Siak Husni Merza hendak menghadiri acara di Lubuk Dalam. "Pak Wabup mau menghadiri acara di Lubuk Dalam," kata dia singkat.Peristiwa laka lantas itu terjadi saat Wabup Siak, Husni Merza berangkat dari Kota Siak Sri Indrapura dengan tujuan ke salah satu desa di Kecamatan Lubuk Dalam guna menghadiri acara kedinasan.
Siak, Petah.id - Satlantas Polres Siak bergerak cepat dalam menangani peristiwa lakantas di Jalan Lintas Siak - Gasib yang menyebabkan seorang pelajar SMP meninggal dunia di tempat. SA (15) warga Jalan Pertamina membonceng temannya berinisial ME (14) mengalami kecelakaan lalu lintas pada pukul 07.13 Wib, Senin (20/2/2023). Peristiwa itu terjadi saat sepeda motor metik yang dikendarai SA dan ME menghindari badan jalan yang amblas, bersamaan dengan itu datang dari arah yang berlawanan satu unit mobil dump truk yang dikemudikan oleh Su (35) warga Dayun. Dikatakan Kasat Lantas Polres Siak AKP Viola Dwi Anggraeni SIK jarak yang sudah dekat dan tidak dapat terhindarkan lagi, maka terjadilah kecelakaan lalu lintas.“Jalan tikungan beraspal, tidak terdapat marka jalan, serta cuaca cerah pada pagi hari, serta arus lalu lintas sedang,” jelas Kasat Lantas Viola Anggraeni. Dalam insiden tersebut, korban SA mengalami benturan di kepala dan meninggal dunia, sedangkan ME yang berada di boncengan mengalami luka-luka dan dirujuk ke RSUD Tengku Rafian Siak. Sementara itu, truk dalam kondisi terguling di median jalan, sedangkan sepeda motor dalam kondisi ringsek. Su selaku sopir dump truk dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.Atas apa yang terjadi, Kasat Viola mengingatkan para orangtua untuk tidak membiarkan putra putrinya yang masih di bawah umur pergi sekolah dengan kendaraan sendiri. “Selain masih labil, keselamatan mereka merupakan hal yang terpenting,” kata Kasat Viola.Untuk para pelajar pihaknya setiap pekan memberikan imbauan dan sosialisasi pentingnya berhati hati dalam berkendara, hindari berkendara sendiri jika masih di bawah umur.Sementara untuk para sopir, lebih berhati hati, dan pastikan saat berkendara dalam keadaan fresh.
Siak, Petah.id - Warga Siak dihebohkan dengan hilangnya seorang pria berinisial N (60) yang diduga diterkam seekor buaya di Dusun Mungkal, Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit. Informasi yang berhasil dihimpun, N merupakan warga dari Kepulauan Meranti yang sedang merakit sagu di Dusun Mungkal. Ketua Tim Animal Rescue yang juga Kabid Damkar BPBD Siak, Irwan Priyatna menyampaikan korban sedang merakit tual sagu. "Iya betul, korban kabarnya warga Kabupaten Meranti. Saat ini tim sedang mencari korban," kata Irwan Priyatna, Senin (20/2/2023). Dari informasi yang berhasil dihimpun, tambah Irwan Priyatna, peristiwa tersebut disaksikan oleh rekan korban yang juga berkerja bersama korban merakit tual sagu. "Yang melihat rekan kerja korban. Hingga saat ini korban belum ditemukan," ungkap Irwan. Dalam kesempatan itu, Irwan Priyatna memohon doa agar diberikan kelancaran dalam melakukan pencarian. "Tim terus mencari, mohon doanya," pinta Irwan. Sementara itu, salah seorang warga yang tinggal di Dusun Mungkal, Kampung Penyengat membenarkan peristiwa seorang pria yang diterkam seekor buaya. Dikatakannya, ia mendapatkan kabar itu pertama kali sekira pukul 09.00 Wib. "Iya benar bang. Kami warga sini mendapatkan kabarnya pagi tadi. Orang merakit sagu kabarnya di terkam seekor buaya," kata warga tersebut.
Pekanbaru, Petah.id - Masih ingat soal pengunjung di salah satu pusat perbelanjaan di Pekanbaru ribut-ribut dan menghebohkan media sosial.Keributan itu tersebar dan viral dari video warganet yang diunggah oleh Instagram @_Areyouoke99 ternyata berlanjut ke meja hukum. Video yang beredar dan viral di jagat maya tersebut tampak seorang pria menyeret seorang wanita.Diduga, pria tersebut menganiaya wanita di dalam video.Diketahui, pria tersebut bernama Ardi dan mantan kekasihnya inisial ML. Terbaru, Ardi ternyata sudah ditahan sejak dua hari yang lalu. Kabar penahanan itupun dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andri Setiawan. Dikatakan Andri, penahanan dilakukan setelah dari penyidik Kejaksaan Negeri Pekanbaru telah menyatakan berkasnya lengkap. "Ditahan per 8 Februari setelah dilakukan Tahap II. Ditahan oleh jaksa, tetapi masih dititip di Polresta," kata Kasat Rekrim Polresta, Kompol Andrie Setiawan.Sang mantan kekasih, ML mengatakan kasus yang menimpanya tiu berlanjut setelah ia laporkan kwjadian itu ke Polresta Pekanbaru pada Juli 2022 lalu. Ardi ditahan setelah berkasnya dinyatakan lengkap oleh jaksa 8 Februari 2023 kemarin."Kasus masih lanjut. Dia sudah ditahan di Polresta, jadi tahanan jaksa karena sudah Tahap II. Ditahan 2 hari lalu tanggal 8," ujar ML saat dikonfirmasi, Jumat (10/2/2023).Diceritakan ML, sebelum berkas diserahkan ke jaksa, sang mantan sempat meminta untuk berdamai. Namun, ajakan itu ML tolak lantaran permintaan damai itu melalui perantara. "Dia ada minta damai, tapi lewat perantara, jadi minta maaf, ganti kerugian materil dan lain-lain. Mau damai lewat pengacara, tidak langsunglah intinya ya sudahlah, ayah saya juga baru meninggal. Dia mau minta maaf sama siapa karena ayah saya sudah tidak ada lagi," kata ML. ML berharap kasusnya dengan sang mantan itu segera disidangkan. Apalagi kasus yang menjerat PNS Dinas Perhubungan itu sempat viral dan menjadi sorotan publik.
Siak, Petah.id - Sebanyak tiga sekolah di Kecamatan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Riau terpaksa diliburkan akibat teror harimau. Hal itu dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak sebagai langkah antisipasi ancaman hewan buas diduga harimau yang sempat memangsa dua ekor anak sapi milik warga. Kadisdikbud Siak Mahadar menyampaikan pihaknya meminta satuan pendidikan yang berada di lokasi kejadian penemuan jejak harimau untuk melakukan proses belajar di rumah melalui daring. "Surat edaran itu dibuat sebagai antisipasi dan kewaspadaan terhadap ancaman hewan buas. Jadi sementara waktu ini beberapa sekolah kita liburkan dan belajar melalui daring," kata Kadisdikbud Siak Mahadar. Sekolah yang diliburkan itu yakni SD Negeri 07 Lubuk Dalam, SD Negeri 3 Lubuk Dalam dan SMP Negeri 3 Lubuk Dalam. Diimbau Mahadar, agar orang tua turut mendampingi anaknya pergi dan pulang sekolah untuk sementara waktu. Apalagi, tambah Mahadar, bagi yang melakukan aktivitas di kawasan hutan atau kebun agar tidak bepergian secara sendiri-sendiri. "Tetap waspada, jangan beraktifitas sendirian di hutan tepatnta di lokasi peristiwa dua ekor sapi yang diduga dimangsa harimau," tutup Mahadar. Sebelumnya diberitakan, Kemunculan harimau yang sudah memakan dua ekor anak sapi di Kampung Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak semakin bikin resah warga. Sapi milik warga itu ditemukan tewas diduga dimangsa harimau. satu ekor sapi dimakan di bagian ekor hingga punggung dan satu ekor sapi lagi digigit di bagian leher. Kepala BPBD Kabupaten Siak, Kaharudin mengataan saat ini pihaknta bersama tim dari kepolisian, TNI, Satpol PP dan BBKSDA Riau sudah memasang box trap di lokasi ditemukanna sapi tewas. "Tim bersama BBKSDA sudah turun ke lokasi memasang box trap dan kamera trap untuk perangkap harimau itu," ungkap Kepala BPBD Siak, Kaharudin, Selasa (7/2/2023). Untuk memancing harimau itu masuk ke dalam box trap, sapi yang sudah tewas dijadikan umpan. Hal itu dilakukan, tambah Kaharudin, karena kebiasaan harimau yang suka menyimpan sisa makanannya dan kembali lagi untuk mengambil sisa makanan tersebut. "Sapi bekas gigitan itu kita jadikan umpan di dalam box trap. hal itu untuk memancing harimau tersebut kembali untuk mengambil sisa makanannya," sebut Kahar. Kahar mengimbau agar masyarakat jangan panik atas peristiwa itu. ia pun mengajak warga agar mengurangi aktifitas di maam hari di wilayah tersebut. "Sementara waktu kurangilah aktifitas malam hari yang berada di lokasi tersebut. Baik itu kegiatan memancing atau lainnya. Dan jangan panik, tim terus bekerja agar peraoalan ini bisa teratasi,"sebut Kahar. Sebelumnya, Kemunculan harimau beberapa waktu terakhir terus bikin warga di Kabupaten Siak resah. Terbaru, seekor sapi milik warga di Kampung Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak tewas diduga dimangsa seekor harimau. Sontak peristiwa tersebut bikin warga di Siak semakin geger pasalnya beberapa waktu lalu kemunculan harimau juga tampak di Kota Siak dan Kecamatan Mempura. Dari informasi yang berhasil dihimpun, seekor sapi milik warga itu ditemukan dengan kondisi yang sudah tidak utuh pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 11.00 Wib. Biasanya, sapi tersebut memang dilepasliarkan di kebun kelapa sawit milik salah satu perusahaan. "Benar. Hewan ternak warga ditemukan tidak utuh di Inti 7 PTPN V Lubuk Dalam. Diduga karena dimangsa Harimau," ungkap Kapolsek Lubuk Dalam, AKP JTP Silaban. Disampaikan JTP Silaban, peristiwa itu terjadi berkat laporan dari masyarakat soal penemuan tapak harimau di kebun sawit. Mendapati informasi tersebut, polisi bergeral cepat ke lokasi untuk menelusuri jejak harimau itu. alhasil ditemukan dua ekor sapi dalam kondisi tidak utuh. "Saat kita telusuri, terlihat bangkai seekor sapi yang diduga dimangsa Harimau. Saat ini kita masih di lokasi melakukan pengecekan," ucapnya. Terpisah, Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati menyampaikan belum mendapat laporan terkait hal tersebut. "Kita belum dapat laporan adanya dugaan Harimau memangsa hewan ternak di Lubuk Dalam Siak. Saya akan teruskan ke pemangku wilayah soal ini," singkatnya.
Siak, Petah.id - Kecelakaan kerja yang menyebabkan tewasnya seorang pekerja di PT Bumi Siak Pusako (BSP) menjadi sorotan dan atensi semua pihak. Hingga saat ini, sebanyak 10 orang lebih diperiksa Polres Siak terkait peristiwa yang menelan satu korban jiwa itu. "Sudah kami periksa kurang lebih 10 orang. Besok Jumat masih mau pemeriksaan baru kita gelar perkara," kata Kasat Reskrim Polres Siak Iptu Tony Prawira, Kamis (9/2/2023). Dikatakan Iptu Tony, pihaknya sangat serius dalam menangani kecelakaan kerja yang menyebabkan tiga orang terluka parah dan satu orang meninggal dunia. "Iya kami dari kepolisian Polres Siak serius dalan penanganannya, karena ada korban meninggal dunia. Danapabila ada pidana terbukti kita proses," kata Iptu Tony. Tony memastikan jika didapati adanya pidana pihaknya akan mengusut hal ini dengan tuntas. Disinggung soal pemeriksaan terhadap General Manager PT BSP terkait penanggung jawab operasional. Iptu Tony sampaikan proses sedanf berjalan. "Belum, karena kami periksa runtut dari bawah," ungkap Tony. Lebih lanjut dikatakan Iptu Tony, Ia berharap agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi dalam dunia kerja di migas. Keutaman safety dalam bekerja sangat diperlukan agar tidak ada terjadi kecelakaan kerja serupa. "Agar peristiwa serupa tak terjadi lagi," tutur Iptu Tony. Sebelumnya diberitakan, kecelakan kerja menyebabkan satu orang tewas dan tiga orang lainnya luka-luka telah terjadi di PT Bumi Siak Pusako (BSP). Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (26/1/2023) sekira pukul 15.30 Wib di Area Zamrud, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau. Empat orang korban merupakan karyawan vendor (kontraktor) yaitu PT Dayatama Polanusa. General Manager (GM) PT BSP Ridwan tak menampik peristiwa itu menimpa empat orang pekerja. Dikatakan Ridwan, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut sehingga melayangnya nyawa salah seorang pekerja. "Atas peristiwa tersebut kami meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat lainnya," kata GM PT BSP Ridwan, Selasa (31/1/2023).Ridwan mengklaim seharusnya peristiwa itu tak perlu terjadi dikarenakan pekerjaan yang menyebabkan nyawa seorang pekerja melayang itu rutin dilaksanakan. "Pekerjaan itu sebenarnya rutin dilakukan tapi mungkin dah qadarullah tak dapat awak elak," ucap Ridwan. Kronologisnya, sebut Ridwan, empat orang pekerja ini sedang melakukan pekerajaan pembongkaran gate dan check vakve pada flowing sumur bekasap-2 yang merupakan sumur produksi dan saat ini dalam kondisi mati. Pekerjaan itu, tambah Ridwan, sudah rutin dikerjakan karena pekerjaan itu merupakan pembongkaran pipa bekas lebih kurang 10 meter."Jadi sumur itu dah lama mati dan sumur tersebut kita bongkar untuk mengamankan aset. Pekerjaan sudah rutin dilakukan tidak ada masalah apapun," sebut Ridwan. "Jadi pas memotong besi itulah terjadi kecelakaan kerja itu," tambah Ridwan. Pun demikian, lanjut Ridwan, tewasnya pekerja itu bukan ditempat kejadian melainkan sudah sempat dilarikan ke rumah sakit. "Empat pekerja itu masing masing sempat dilarikan ke rumah sakit," kata dia. Lebih lanjut dijelaskan Ridwan, pihaknya sudah melakakukan pekerjaan sesuai dengan SOP. "Namun sekarang lagi investigasi apa penyebab peristiwa itu," imbuhnya. Pun demikian, Ridwan mengaku akan bertanggung jawab atas peristiwa yang menyebabkan salah seorang pekerja itu meninggal dunia. "Secara profesional kami akan bertanggung jawab atas peristiwa ini terhadap keluarganya," tutur dia. Ketua DPRD Siak Indra Gunawan minta harus ada yang bertanggungjawabKetua DPRD Siak Indra Gunawan meminta peristiwa meninggalnya seorang pekerja di PT BSP harus diusut sampai tuntas. Hal itu dilakukan agar tidak ada peristiwa serupa terjadi kembali dimasa yang akan datang. "Tadi kami panggil PT BSP dan Disnakertrans Provinsi Riau untuk dengar pendapat. Dan saya minta peristiwa ini harus ada yang bertanggung jawab," kata Ketua DPRD Siak Indra Gunawan saat ditemui, Selasa (31/1/2023). Disampaikan politisi asal Golkar itu, peristiwa itu sudah menyangkut nyawa seseorang sehingga sudah sepantasnya ada yang bertanggung jawab. "Ini soal nyawa orang, jadi harua ada yang bertanggung jawab. Apalagi kalau korban ini adalah tulang punggung bagaimana nasib anak dan keluarganya," sebut Indra geram. Tak hanya sampai disitu, Indra juga meminta kepada Distransnaker Provinsi Riau untuk serius dan terbuka dalam melakukan investigasi di lapangan. "Distransnaker Provinsi Riau juga kita minta untuk memberikan hasil investigasinya secara terbuka agar persoalan ini terang benderang dan tahu ujungnya siapa yang harus bertanggung jawab," tegas Indra. Sementara itu, Kabid Pengawasan Distransnaker Provinsi Riau, Rival mengatakan pihaknya saat ini melakukan investigasi di lokasi kejadian. "Kemarin kami sudah olah TKP, kami juga akan koordinasi dengan Dirjen Migas, SKK Migas terkait peristiwa ini," kata Rival saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD Siak. Rival juga belum dapat memastikan jumlah korban akibat meledaknya salah satu sumur di PT BSP itu. "Belum tau informasi pastinya, sementara waktu ini informasinya ada empat," kata Rival. Namun, Kabid anyar di Distransnaker Provinsi Riau itu belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan terhadap perusahaan BUMD tersebut. "Soal sanksi kita akan melihat bagaimana peristiwa sesungguhnya terjadi di lapangan," tutupnya.
Siak, Petah.id - Dua ekor sapi milik warga di Kampung Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak ditemukan tewas dengan kondisi badan tidak utuh.Diduga, tewasnya hewan peliharaan warga itu karena di mangsa seekor harimau. Sebab, di lokasi ditemukan jejak yang diduga merupakan jejak harimau.Disampaikan Kepala BPBD Siak Kaharudin , saat ini pihaknya bersama tim dari kepolisian, TNI, Satpol PP dan BBKSDA Riau sudah memasang box trap di lokasi ditemukanna sapi tewas."Tim bersama BBKSDA sudah turun ke lokasi memasang box trap dan kamera trap untuk perangkap harimau itu," ungkap Kepala BPBD Siak, Kaharudin, Selasa (7/2/2023).Untuk memancing harimau itu masuk ke dalam box trap, sapi yang sudah tewas dijadikan umpan.Hal itu dilakukan, tambah Kaharudin, karena kebiasaan harimau yang suka menyimpan sisa makanannya dan kembali lagi untuk mengambil sisa makanan tersebut."Sapi bekas gigitan itu kita jadikan umpan di dalam box trap. hal itu untuk memancing harimau tersebut kembali untuk mengambil sisa makanannya," sebut Kahar. Kahar mengimbau agar masyarakat jangan panik atas peristiwa itu. ia pun mengajak warga agar mengurangi aktifitas di maam hari di wilayah tersebut."Sementara waktu kurangilah aktifitas malam hari yang berada di lokasi tersebut. Baik itu kegiatan memancing atau lainnya. Dan jangan panik, tim terus bekerja agar peraoalan ini bisa teratasi," sebut Kahar.Sebelumnya, Kemunculan harimau beberapa waktu terakhir terus bikin warga di Kabupaten Siak resah.Terbaru, seekor sapi milik warga di Kampung Lubuk Dalam, Kecamatan Lubuk Dalam, Siak tewas diduga dimangsa seekor harimau.Sontak peristiwa tersebut bikin warga di Siak semakin geger pasalnya beberapa waktu lalu kemunculan harimau juga tampak di Kota Siak dan Kecamatan Mempura.Dari informasi yang berhasil dihimpun, seekor sapi milik warga itu ditemukan dengan kondisi yang sudah tidak utuh pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 11.00 Wib.Biasanya, sapi tersebut memang dilepasliarkan di kebun kelapa sawit milik salah satu perusahaan."Benar. Hewan ternak warga ditemukan tidak utuh di Inti 7 PTPN V Lubuk Dalam. Diduga karena dimangsa Harimau," ungkap Kapolsek Lubuk Dalam, AKP JTP Silaban.Disampaikan JTP Silaban, peristiwa itu terjadi berkat laporan dari masyarakat soal penemuan tapak harimau di kebun sawit.Mendapati informasi tersebut, polisi bergeral cepat ke lokasi untuk menelusuri jejak harimau itu. alhasil ditemukan dua ekor sapi dalam kondisi tidak utuh."Saat kita telusuri, terlihat bangkai seekor sapi yang diduga dimangsa Harimau. Saat ini kita masih di lokasi melakukan pengecekan," ucapnya.Terpisah, Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati menyampaikan belum mendapat laporan terkait hal tersebut."Kita belum dapat laporan adanya dugaan Harimau memangsa hewan ternak di Lubuk Dalam Siak. Saya akan teruskan ke pemangku wilayah soal ini," singkatnya.