Kisah Sertu Eki Mulai dari Sekolah Pelayaran Hingga Menjadi Seorang Angkatan Laut
Nasional

Kisah Sertu Eki Mulai dari Sekolah Pelayaran Hingga Menjadi Seorang Angkatan Laut

Siak, Petah.id - Sertu Bah Yoto Eki Kurniawan sebelum bergabung dan menjadi seorang Angkatan Laut (AL) merupakan siswa dari SMK Pelayaran Yos Sudarso Cilacap. Kisah itu diceritakan Ayah kandungnya Kris Handoko yang akrab dipanggil Marno Kumis di kediamannya di Dusun Sri Mersing, Kampung Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Riau.Setelah Pak Marno dan Ibu kandung Eki, Rustini berpisah, sejak usia Eki 3 tahun, Pak Marno memulai komunikasi dengan Eki, ketika Eki duduk di bangku SMP, sejak itulah dia intens berkomunikasi dengan putranya itu.Bahkan, saat Eki sudah ke jenjang SMK, ayahnya pun mengunjunginya di Jawa."Saya mengunjungi Eki ketika Ia SMK. Saya berkunjung bersama anggota DPRD Siak Pak Rakip," terang Kris Handoko.Pada 2014, Eki magang di Batam, saat itulah dia singgah ke Siak. Selanjutnya, selesai magang Eki pun kembali singgah lagi ke Siak untuk pamit ikut tes TNI AL kepada ayahnya.“Segala izinnya dari orangtua, kami yang mempersiapkannya bersama Rakip, mantan Kades (Penghulu) Jatibaru,” jelas Kris Handoko.Semua berjalan lancar, dia lulus tanpa tanpa ada hambatan. Dan dia dinas di Kapal Selam Nanggala 402.Begitulah gigihnya Eki ingin menjadi seorang prajurit datang ke Kabupaten Siak untuk meminta restu sang ayah.“Tahun 2014 Eki datang ke Siak, meminta izin ke saya untuk masuk TNI. Saya izinkan, alhamdulillah langsung lolos 2015. Semua persyaratannya juga diurus dari sini,” kata Pak Marno.Saat Eki meminta izin untuk masuk TNI AL, lanjut Pak Marno, disitu keteguhannya bermula dengan memberi izin dan memberi kerelaan terhadap apapun yang akan terjadi.“Karena saya izinkan, ya saya harus siap dengan apapun setelah izin itu saya berikan,” ungkapnya.

Sepatu Olahraga Jadi Hadiah Terakhir untuk Sang Adik
Nasional

Sepatu Olahraga Jadi Hadiah Terakhir untuk Sang Adik

Siak, Petah.id - Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Kalimat sederhana itu menggambarkan sosok Sertu Bah Yoto Eki Kurniawan yang dinyatakan gugur di Kapal Selam Nanggala 402 di Perairan Bali beberapa waktu lalu.Sosok putra tunggal dari pasangan Kris Handoko dan Surtini itu lahir di Cilacap Kecamatan Cipari pada tahun 1994.Orang tua Eki, Kris Handoko dan Surtini sudah pisah sejak usianya memasuki 3 tahun. Lalu, Ayahnya berangkat ke Siak, Provinsi Riau, tinggal di Dusun Sri Mersing, Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya .Pak Marno menikah lagi dengan Kuswanti yang sudah memiliki dua anak, dan dari pernikahan Marno dan Kuswanti mereka juga dikaruniai tiga anak.Sementara Eki dan Ibu kandungnya tinggal di tanah Jawa.Disampaikan Kris Handoko yang akrab dipanggil Marno Kumis, tak ada firasat aneh saat kepergian Eki. Namun, biasanya setiap akan pergi dinas Eki selalu saja berpamitan kepada dirinya.Tapi, kata Marno,  kali ini Ia sama sekali tidak berpamitan. Cuma saja, Eki mengirimkan sepatu untuk adiknya yang tinggal bersama ayahnya di Kabupaten Siak.“Biasanya kirim baju buat saya kerja. Beberapa waktu sebelum bertugas tiba-tiba ngirim sepatu buat adiknya di sini. Itu yang saya heran,” jelas Marno.Ternyata, lanjutnya, usai mengirimkan sepatu itu menjadi komunikasi terakhir antara Pak Marno dengan Sertu Yoto Eki Setiawan." Ketika sepatu sampai, dikabarkan kapal selam pun dikabarkan hilang," jelasnya.Sepatu olahraga AL itu diberikan Eki untuk adiknya Thomas Probowo yang saat ini duduk di kelas XII SMAN 1 Bungaraya. “Apakah sepatu itu sebagai firasat, entahlah, saya tidak bisa menduga. Tapi yang pasti kami sangat kehilangan. Dan bagi adiknya dari lain ibu, Eki merupakan inspirasi,” tutur Kris Handoko.Sebelumnya,  Suasana mengharu biru terjadi di rumah kediaman keluarga Kris Handoko yang akrab disapa Marno Kumis dan istrinya Rusini di Dusun Sri Mersing, Kampung Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya, Siak, Riau.Kesedihan itu bermula saat  pemerintah menetapkan 53 awak kapal selam Nanggala 402 gugur dan di Perairan Bali.Anak mereka Sertu Bah Yoto Eki Setiawan turut gugur dalam kapal selam Nanggala 402 itu."Kami keluarga sangat kehilangan Eki. Mohon Doanya ya," ucap ayah Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, Kris Handoko dengan suara menahan tangis melalui telfon seluler.Diceritakan Kris Handoko, dirinya tidak mendapat firasat apa-apa atas peristiwa yang menimpa putra sulungnya itu."Biasanya setiap mau naik kapal, Eki pasti nelfon dan selalu bilang jangan berharap Eki kembali," kenang Marno Kumis terhadap anaknya Sertu Bah Yoto Eki Setiawan.

Sosok Korban Nanggala 402 Sertu Bah Yoto Eki Setiawan di Mata Sang Ayah
Nasional

Sosok Korban Nanggala 402 Sertu Bah Yoto Eki Setiawan di Mata Sang Ayah

Siak, Petah.id - Gugurnya Sertu Bah Yoto Eki Setiawan di kapal selam Nanggala 402 di Perairan Bali meninggalkan kisah tersendiri bagi keluarganya.Ayah kandungnya, Kris Handoko sampaikan bahwa sosok Eki adalah putra yang mandiri.Sejak Kris Handoko dan Surtini berpisah, Eki ikut ibu kandungnya Surtini tinggal di Jawa." Eki anak yang mandiri, bahkan tak jarang Ia menelfon adiknya untuk mengajari prinsip hidup mandiri," kata Kris Handoko yang akrab dipanggil Marno Kumis di rumah kediamannya Dusun Sri Mersing, Kampung Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, Riau.Kata Marno Kumis, pertemuannya dengan Eki pada 8/11/2020 waktu itu menjadi pertemuan terakhir Ia dengan putra sulungnya itu."Bulan 11/2020 itu Eki nikah, saya ke Jawa dan itu ternyata pertemuan saya terakhir dengannya," kata Kris Handoko.Tidak ada firasat, kata Kris Handoko lebih jauh, akan kepergian Eki untuk selamanya." Tidak ada firasat apa-apa, dan saya sudah ikhlas," kata Dia.Akan tetapi, lanjutnya, sebelumnya Eki  mengirimi adiknya di Siak sepatu olahraga Angkatan Laut (AL)." Itu terakhir dia kontak ke keluarga, tapi ke adiknya," tambahnya.Biasanya, kata Kris Handoko, setiap akan bertugas Eki selalu pamit dengan dirinya dan selalu berpesan jangan berharap Eki kembali." Pak, saya mau bertugas. Jangan berharap Eki kembali ya. Begitu selalu Eki berpesan kepada saya," kenang Marno Kumis.Sebelumnya, Suasana mengharu biru terjadi di rumah kediaman keluarga Kris Handoko yang akrab disapa Marno Kumis dan istrinya Rusini di Dusun Sri Mersing, Kampung Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya, Siak, Riau.Kesedihan itu bermula saat  pemerintah menetapkan 53 awak kapal selam Nanggala 402 gugur dan di Perairan Bali.Anak mereka Sertu Bah Yoto Eki Setiawan turut gugur dalam kapal selam Nanggala 402 itu."Kami keluarga sangat kehilangan Eki. Mohon Doanya ya," ucap ayah Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, Kris Handoko dengan suara menahan tangis melalui telfon seluler.

Ustaz Abdul Somad Dikabarkan akan Nikahi Gadis 19 Tahun
Nasional

Ustaz Abdul Somad Dikabarkan akan Nikahi Gadis 19 Tahun

Petah.id - Kabar terbaru datang dari Ustaz Abdul Somad atau UAS. Ustaz Abdul Somad dikabarkan akan segera menikah lagi. Kabar ini berembus setelah beredarnya surat persetujuan nikah atas nama UAS.Surat persetujuan nikah Ustaz Abdul Somad dan calon istrinya itu beredar luas di media sosial. Salah satu yang memposting surat persetujuan nikah UAS adalah akun Instagram Insert Live, Sabtu (24/4/2021).Mengutip SuaraRiau.id, dalam unggahan tersebut tampak ada pas foto Ustaz Abdul Somad dan perempuan muda berhijab.Perempuan itu bernama Fatimah Az Zahra Salim Barabud, usianya masih 19 tahun. Dia lahir  tanggal 1 Oktober 2001 dan berasal dari Jombang, Jawa Timur.Sementara surat persetujuan nikah itu tertanggal 1 Maret 2021.Beredar surat persetujuan nikah Ustaz Abdul Somad (UAS).Sontak dengan beredarnya surat persetujuan nikah Ustaz Abdul Somad , warganet bereaksi. Mereka ramai menyoroti sosok sang calon istri."Salfok sama tahun lahir nya, 2001," kata warganet."2001?? Omaigat... Blm genep 20 taun tu bocah," komentar warganet disisipi emoji nangis."Ya ampun kelahiran 2001 muda lagi," komentar warganet.Kendati begitu, belum ada pernyataan resmi dari kedua belah pihak terkait kabar Ustaz Abdul Somad menikah lagi.Untuk diketahui, Ustaz Abdul Somad pernah menikah dengan Mellya Juniarti. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang anak.Namun pernikahan itu kadas. Ustaz Abdul Somad dan Mellya Juniarti bercerai pada 2019 lalu.Sumber : SuaraRiau.id

Orang Tua Sertu Yoto Eki Setiawan di Siak Merasa Kehilangan dan Terpukul
Nasional

Orang Tua Sertu Yoto Eki Setiawan di Siak Merasa Kehilangan dan Terpukul

Siak, Petah.id - Suasana mengharu biru terjadi di rumah kediaman keluarga Kris Handoko yang akrab disapa Marno Kumis dan istrinya Rusini di Dusun Sri Mersing, Kampung Jati Baru, Kecamatan Bunga Raya, Siak, Riau.Kesedihan itu bermula saat  pemerintah menetapkan 53 awak kapal selam Nanggala 402 gugur dan di Perairan Bali.Anak mereka Sertu Bah Yoto Eki Setiawan turut gugur dalam kapal selam Nanggala 402 itu."Kami keluarga sangat kehilangan Eki. Mohon Doanya ya," ucap ayah Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, Kris Handoko dengan suara menahan tangis melalui telfon seluler.Diceritakan Kris Handoko, dirinya tidak mendapat firasat apa-apa atas peristiwa yang menimpa putra sulungnya itu."Biasanya setiap mau naik kapal, Eki pasti nelfon dan selalu bilang jangan berharap Eki kembali," kenang Marno Kumis terhadap anaknya Sertu Bah Yoto Eki Setiawan.Marno Kumis bersama Rusinimemperoleh informasi tentang kapal selam itu pada Kamis (22/4/2021) melalui salah satu stasiun televisi.Mendapati informasi tersebut, kata  Marno lebih jauh, ia mengontak keluarga dan menantunya yang saat ini berada di Sidoarjo, Jawa."Istrinya lagi hamil, dia baru menikah. Mereka sekarang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur," jelasnya.Sementara itu, Ibu kandung Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, Rusini merasa sangat terpukul kehilangan putranya tersebut.Namun, Ia belum bisa berbicara banyak kepada awak media. Yang pasti, saat ini dirinya sangat terpukul dan terkenang dengan menantu serta cucunya yang masih dalam kandungan."Sudah yatim cucu ku masih dalam kandungan," kata Rusini pecah tak tahan menahan haru.Sementara itu, Kepala Dusun Srimersing, Gatot membenarkan bahwa anak dari Kris Handoko bertugas di Jawa sebagai anggota TNI Angkatan Laut telah menjadi korban tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402.“Benar, itu anaknya pak Kris Handoko Alias pak Marno Kumis, beliau adalah Sertu Bah Yoto Eki Setiawan, anak pertamanya itu," kata Gatot.

Covid-19 di Siak Kian Mengerikan, Safari Ramadan Bupati Tetap Berjalan?
Peristiwa

Covid-19 di Siak Kian Mengerikan, Safari Ramadan Bupati Tetap Berjalan?

Siak, Petah.id - Sebanyak 98 orang dalam sehari terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Siak  dari data per Sabtu (24/4/2021). Kendati tampak mengerikan, kegiatan safari ramadan yang digelar Pemkab Siak ke setiap kecamatan tetap berjalan sebagai mana direncanakan jauh hari sebelumnya. Seolah-olah situasi masih dalam kondisi normal. Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Budhi Yuwono yang juga Asisten I Setkab Siak membenarkan bahwa meski kasus covid-19 di Siak meningkat safari ramadan tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. "Safari dengan prokes ketat tetap kita laksanakan dengan pembatasan jumlah jemaah yang hadir 50%. Kalau semua taat prokes inshaallah kasus kita akan turun," kata Budhi, Minggu (25/4/2021) petang. Kata Budhi, Penerapan protokol kesehatan harus dilakukan dengan sadar dan ikhlas. Namun, tambah Budhi, jika kasus penyebaran covid-19 di Kabupaten Siak terus meningkat pihaknya akan meniadakan solat berjamaah termasuk soal Idul Fitri. "Jika kasus terus meningkat bukan tidak mungkin kegiatan di rumah ibadah kita tutup lagi, solat Idul Fitri secara berjamaah di tiadakan," jelasnya. Budhi berharap kerjasama masyarakat untuk bisa bersama sama laksanakan protokol kesehatan. Disinggung soal dagangan takjil yang digelar masyarakat setiap sore bisa memicu terjadinya lonjakan covid-19, Budhi tak begitu mempersoalkan masyarakat berdagang. Namun, dengan prokes ketat. "Dagangan sore boleh namun tetap prokes," ungkap Budhi. Budhi mengakui bahwa penegakan hukum pemerintah juga terbatas, sehingga untuk mengendalikan covid harus bersama sama pemerintah masyarakat dan semua komponen bangsa. "Tak bisa pemerintah atau masyarakat saja, semua harus kolaborasi bersama sama saling sinergi," beber Budhi. Saat ini, kata Budhi lebih jauh, pemerintah melakukan upaya  jika kasus covid-19 kian melonjak pihaknya mempersiapkan tempat isolasi. "Mulai semalam kita sudah aktifkan kembali Hotel Yasmin sebagai tempat isolasi," kata Dia. Ia pun mengimbau agar masyarakat dapat mengikuti dan mematuhi apa yang dianjurkan pemerintah untuk patuh  terhadap protokol kesehatan. " Dan mau di tracing dan test jika kontak dengan pasien positif covid dan isolasi secara benar dan jujur," tandasnya.

Total 77 Meninggal selama Pandemi Covid-19 di Siak
Peristiwa

Total 77 Meninggal selama Pandemi Covid-19 di Siak

Siak, Petah.id -Peningkatan warga Siak yang terkonfirmasi positif terus terjadi, per Rabu (21/4) ada 59 warga yang terkonfirmasi positif, satu meninggal dunia, 188 sampel menunggu hasil swab yang tersebar di sejumlah kecamatan.Demikian dijelaskan Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Budhi Yuwono yang juga Asisten I Setkab Siak.Menurut Budhi, total positif 2.973, konfirmasi 150 dirawat, 2.490 sehat dan sudah dipulangkan atau selesai isolasi, 159 isolasi mandiri dan 77 meninggal dunia.“Rinciannya, 15 dari Sungai Apit, Tiga Mempura, Dua Sabak Auh, Siak 14, Tualang 15, Dayun delapan, Kandis satu dan Bungaraya satu, sehingga totalnya 59,” jelas Budhi.Dilihat dari jumlahnya, tiga kecamatan yaitu, Siak, Sungai Apit dan Tualang, junlahnya seperti kejar-kejaran dan hal ini harus disikapi dengan bijak, baik oleh perangkat kecamatan, Satgas Penanggulangan Covid-19 kecamatan maupun penghulu serta RT dan RW.Menurutnya, sejumlah pejabat yang melakukan koordinasi ke sejumlah kampung dengan prokes ketat, termasuk Bupati Alfedri dan Sekda Arfan Usman dalam safari Ramadan, mengingatkan warga agar mematuhi protokol kesehatan.Hal ini penting dilakukan sebagai tindak lanjut dari kepedulian kepala daerah dan perangkatnya dalam melawan Covid-19 secara bersama-sama.Wilayah yang tinggi angka terkonfirmasi positif Covid-19 tentu menjadi perhatian dan perlu dilakukan evaluasi.“Kami sudah berkoordinasi dengan para camat, serta pemangku kepentingan. Di tengah kondisi seperti ini, hendaknya semuanya ikut andil dalam memastikan bahwa seluruh masyarakat mematuhi prokes,” kata Budhi.Tidak hanya berhenti sampai di situ, pembatasan terus dilakukan. Bahkan menurutnya diperketat. Baik pergerakan orang di wilayah yang angka terkonfirmasi Covid-19 terus meningkat, maupun para pemangku kepentingan agar mengurangi dinas luar, sebab hal itu membuat pertanyaan masyarakat dan tidak mudah menjawabnya.“Mari sama-sama menegakkan Perda No 4 tahun 2020, tentang Covid-19 dan Penanggulangan Penyakit Menular, sebab Perda itu lahir untuk menyelamatkan dan kepentingan bersama,” ungkapnya

Covid-19 Makin Menggila, 80 Pasien Penuhi Ruang Inap RSUD Tengku Rafian Siak
Peristiwa

Covid-19 Makin Menggila, 80 Pasien Penuhi Ruang Inap RSUD Tengku Rafian Siak

Siak, Petah.id - Kasus penyebaran covid-19 di Kabupaten Siak menunjukkan peningkatan yang cukup serius. Hingga saat ini pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Siak, Riau terus bertambah jumlahnya.Tercatat, hingga Minggu (18/4/2021) terjadi penambahan 38 orang. Banyaknya penambahan kasus positif Covid-19 ini juga membuat ruang inap RSUD Tengku Rafian Siak penuh. Setidaknya, ada sekitar 80 orang yang saat ini menjalani perawatan intensif di sana. "Pasien konfirmasi positif Covid – 19 yang dirawat tersebar dibeberapa tempat. Yang dirawat di rumah sakit sekitar Pekanbaru ada sekitar 25 orang, kemudian di RSUD Siak 80 orang, Asrama Haji Siak 55 orang, Isolasi Mandiri / Mess Perusahaan/Rumah 96 orang. Untuk di pusat kota Siak saja kasus ini cukup tinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Siak, dr Toni Chandra.Dari data sementara yang berhasil dihimpun, total pasien Covid-19 di kabupaten Siak saat ini 2.888 yang terkonfirmasi. Dari angka tersebut tinggal 160 dirawat dan 2.557 sehat dan selesai menjalani isolasi,  Tidak semua pasien Covid-19 yang diisolasi di Rumah sakit, ada juga yang melakukan isolasi mandiri yakni sekitar 96 orang. Sementara yang meninggal dunia saat terpapar Covid-19 sekitar 75 orang. "Kemarin juga ada pasien Covid-19 yang meninggal di RSUD Tengku Rafian Siak, yaitu Tn AB (69). Dan ini ada sekitar 80 orang yang masih dirawat untuk pemulihan dari virus corona ini. Saat ini penambahan pasien positif lebih banyak dibandingkan yang sembuh, data per Minggu kemarin aja yang sembuh cuma 16 orang, sementara yang positif 38 orang," jelas Dr Toni Chandra.Ditambahkan Toni, saat ini ada 37 sampel lagi menunggu hasil. Mereka semuanya tersebar dibeberapa Kecamatan di Kabupaten Siak terutama yang kontak erat dengan positif yang telah diambil uji swab."Jadi yang dirawat saat ini di RSUD Siak juga ada yang anak-anak, penambahan kemarin ada 7 anak lagi, makanya kita selalu tegaskan kepada masyarakat untuk tetap selalu menerapkan protokol kesehatan ini. Karena virus ini cepat sekali menular," kata dr Toni lagi. Toni mengingatkan masyarakat terkait pilihan yang terbaik adalah tetap di rumah dan hindari keramaian. "Bila harus keluar, gunakan masker. Rutin mencuci tangan dan menjaga pola hidup sehat dengan makan buah dan sayuran  serta berolahraga rutin," tutupnya.

Halaman 1 dari 23