Siak, Petah.id – Sebanyak 64 orang peserta dari lima Negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan Filiphina akan beradu strategi dan adu cepat pada ajang bergengsi balap sepeda di Tour de Siak 2022.Tour de Siak ke-8 kali ini dilaksanakan berbeda dengan yang sebelumnya di mana rutenya diperluas hingga ke Pekanbaru. Jika dulunya etape hanya di Siak, pada tahun ini akan melewati Pelalawan dan Pekanbaru dalam tiga etape. Begitu juga dengan penyelenggaraannya kali ini dilakukan oleh Dispar Riau dan Siak. Di etape pertama, 64 biker akan adu cepat sampai finish di Siak City Race dengan jarak 85 kilometer. Pada etape ke dua, pembalap akan melintasi jalan Siak-Dayun-Lubuk Dalam, Simpang Perak Kabupaten Pelalawan, Pekanbaru dan finish di depan Kantor Gubernur Riau dengan jarak sepanjang 130 kilometer Dan etape terakhir yakni dengan panjang etape 120 kilometer mengitari Kota Pekanbaru.Berikut nama pembalap dan daftar tim yang akan beradu cepat pada balap sepeda Tour De Siak 2022 :1. BSP Cycling Team Siak Riau yakni Adhitya Alung Nugraha, Fery Ardiansyah, Pangga Sarwani, Mohammad Fikri Aska, Prasetyo Nur Firdaus.2. Kelapa Gading Bikers yakni Dealton Nur Arif Prayogo, Terry Yudha Kusuma, Kevin Dani Maulana, Qorismayu Irwandi Sertra, Daniel Purwanto.3. Pontianak Wijaya Racing Team (PWR) yakni, Iqbal Fanani, Mohammad Ifan, Andi, Zulkarnaen Januar Alki, Bentar Sari.4. Tim dari Go For Gold yakni Ronel walda, Perez Dominic perez, Jonel carcueva, Aidan James Maindoza, Rustom Lim.Baca : https://petah.id/berita/bupati-alfedri-%3A-olahraga-bersepeda-bikin-sehat5. Singapore Cycling Federation yakni Boon kiyak Yeo, calvin teck huang Sim, Riyadh hakim Lukman, Arfan Faisal dan Hoon Fung Tong.6. Sapura Cycling Team yakni Akmal Hakim Zakaria, Muhsin Aredha Misbah, Muhammad Saiful Adi Moh D Shukri, Muhammad Zawawi Asman, Muhammad Nur Aiman Rosli.7. Nusantara Pro Cycling Team yakni Adb Gani, Muh Imam Arifin, Odie Purnomo Setiawan, Muhammad Ridwan, Muhammad Herlangga.8. Terengganu Polygon Cycling Team yakni Mohd Zamri Saleh, Mohd Harrif Saleh, Muhammad Afiq Zusnie Othman, Choon Huat Goh, Jamal Hibatullah.9. Roojai Cycling Team yakni Agung Ali Sahbana, Ilham Sultansyah Hefnar, Ilham Zikri Ramadhan, Kenny Robert dan Tri Muladi.10. ASC Monster yakni, Akhmad Fahreza Syahid Abdillah, Muhammad Nurahmat, Syarif Hidayatullah, Julian Abimanyu,11. Drj Cycling Team yakni Jamaliddin, Novardianto, Rachmad Noka Wibisono, Angga Dwi Wahyu Prahesta, Banley Ovtavian Nugroho.12. Liberta Cycling Team yakni Chendy Septian, Teten Ruhendi, Muhammad Raihan Maulidan, Febrian Muh Rizky, Chenda Ramdhani.13. Dan Anak Brunei Cycling Team (ABCT) yakni Mohd Radzi Tamat, Reduan yusop, hohd syafq danial Muhammad Salim, HS Abu Bakar PD HJ Wahab, Mohd Syahmi Darwisy Muhammad Salim.
Pelalawan, Petah.id - Diduga mencabuli seorang siswi SMK berusia 16 tahun seorang oknum camat inisial SW di Kabupaten Pelalawan ditangkap polisi. "Pelaku SW sudah diamankan untuk proses penyidikan," kata Kasi Humas Polres Pelalawan AKP Edy Haryanto, Kamis (25/8).Dikutip dari Merdeka.com, korban yang diduga dicabuli pelaku dengan cara icium di ruang tunggu kantor Camat Pangkalan Lesung, Senin (22/7). Tak hanya sampai disitu, oknum camat tersebut juga mengajak korban masuk ke ruangannya. Lantaran takut, korban menuruti kemauan camat. Setelah di dalam ruangan siswi tersebut kembali dicabuli oleh SW. Peristiwa tersebut membuat korban mengalami trauma. Paska peristiwa tersebut, karakter korban pun berubah, ia sering pingsan di rumahnya. 24 Agustus 2022 apa yang dialami korban akhirnya terungkap. Lalu keluarga korban melaporkan SW ke Polres Pelalawan. Edy mengatakan saat ini pelaku diperiksa Sat Reskrim di Mapolres Pelalawan. Korban juga di bawah perlindungan polisi serta dimintai keterangannya."Pelaku dan korban sedang diperiksa, untuk tindak lanjutnya nanti disampaikan," pungkas Edy.Sumber : Merdeka.com
Siak, Petah.id - Seekor gajah berjenis kelamin betina, tinggi badan 2,17 meter, berat badan 2 ton, tebal kulit perut 0,4 cm, tebal kulit punggung 1,2 cm ditemukan mati di Bukit Apolo, Desa Bagan Limau, Ukui, Pelalawan.Pelaksana tugas Kepala BKSDA Riau, Fifin Arfiana Jogasara mengatakan gajah tersebut mati dikarenakan sakit.Diceritakan Fifin, berawal pada 27 Oktober 2021 sekira pukul 15.00 Wib, Resort Air Hitam Bagan Limau (AHBL) Balai Taman Nasional Tesso Nilo menerima laporan masyarakat bahwa adanya seekor Gajah mati di Bukit Apolo. "Dari informasi tersebut tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar KSDA Riau, Balai TNTN, dan masyarakat menuju lokasi kejadian di Bukit Apolo untuk mengecek kondisi gajah tersebut,” kata Fifin.Selanjutnya, Tim gabungan mulai melakukan nekropsi terhadap Gajah sumatera yang mati tersebut. “Gajah sumatera tersebut diperkirakan mati pada Selasa (26/10/2021) pagi. Dari hasil tim pun kematian gajah tersebut dikarenakan sakit," kata Fifin.Penyebab kematian Gajah Sumatera itu dikarenakan adanya infeksi organ pencernaan, malnutrisi dan dehidrasi.Dalam tindakan, lanjut Fifin, Nekropsi tidak dilakukan mengambil sampel untuk pemeriksaan laboratorium dikarenakan semua organ dalam tubuh sudah rusak.“Sehingga seluruh organ dalam tubuh langsung dikuburkan,” sebutnya.
Pekanbaru, Petah.id - Seekor Ular Sawah atau Sanca Batik dengan berat 120 kilogram dan panjang sembilan meter berhasil ditangkap Amar di Areal Kebun Sawit Desa Sungai Buluh, Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau.Ular Malayopython Reticulatus atau Python Reticulatus itu diserahkan Amar kepada BBKSDA Riau pada Selasa (21/9/2021).Demikian dikatakan Plh Kepala Balai Besar KSDA Riau, Hartono. Setelah menerima satwa tersebut, Balai Besar KSDA Riau segera melepasliarkan di habitatnya."Kami lepas disalah satu kawasan konservasi yang jauh dari pemukiman penduduk," jelas Hartono.Untuk melepas ular yang ditaksir berusia 30 tahun itu di tempat yang aman, tim harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki masuk ke dalam kawasan sekitar satu jam."Medannya menyusuri sungai, perbukitan, cuaca sedang hujan. Tapi Alhamdulillah tak menyurutkan semangat tim untuk melepas liarkan ular tersebut ke alamnya," ungkap Hartono.Dijelaskan Hartono, meski ular tersebut bukan salah satu satwa dengan status kategori tidak dilindungi, namun dalam perjanjian internasional tentang spesimen tumbuhan dan satwa liar yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam (CITES)."Jenis ular ini masuk dalam kategori appendiks II yaitu spesies yang tidak terancam kepunahan, tetapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan," jelasnya.Pengaturan tersebut, kata Hartono lebih jauh, berupa adanya pembatasan kuota tangkap atau ambil yang tidak dilindungi yang masuk dalam appendik CITES ataupun non appendik CITES.Kuota itu, tambahnya, ditetapkan oleh Dirjen KSDAE setiap tahunnya berdasarkan rekomendasi dari LIPI dan berlaku untuk satu tahun, adapun dasar dalam penetapan kuota.Hal itu sudah berdasarkan Kepmenhut nomor 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar."Setelah dilakukan pelepasliaran ular itu terlihat sangat bersemangat masuk ke dalam semak untuk kemudian menyatu dengan lingkungan barunya. Semoga dapat hidup sehat di lingkungan barunya," tutur Hartono.Kronologis Penangkapan Ular Sanca BatikUlar tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Amar. Ditemukan Amar saat ingin mengolah lahan kebun tersebut. Namun, saat melintasi ia mendapati seekor ular sawah yang berukuran besar. Amar yang juga pencinta reptil tak ingin ular tersebut dibunuh warga lalu berinisiatif memindahkannya ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk serta menyerahkan kepada BBKSDA Riau.
PELALAWAN, Petah.id - MD (11) murid Sekolah Dasar (SD) 007 Pangkalan Kerinci, ditemukan tak bernyawa lagi di dekat taman Bunga Kolosa, bekas kolam galian tanah.Diketahui, MD merupakan siswa SD kelas 5 yang sedang mengikuti acara Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.Peristiwa itu dibenarkan Kapolsek Pangkalan Kerinci AKP Novaldi SSos MSi, Ahad (02/02/2020). Dikatakannya peristiwa yang menewaskan murid SD itu terjadi pada Sabtu (01/02/2020)."Saat itu korban bersama 250 peserta lainnya mengikuti 'hiking' rangkaian kegiatan Perjusami," ungkap Kapolsek.Kegiatan hiking ini, tambahnya, diawali dengan mengambil start di SD 007, bergerak menuju jalan Pinang, pipa gas, jalan Seminai. Kemudian pukul 11.30 WIB, tiba di titik kumpul kebun kelapa sawit dekat kolam bekas galian alat berat tak jauh dari taman bunga Kolosa Pangkalan Kerinci.Saat dilakukan pengecekan peserta hiking sekira pukul 15.00 WIB, korban tidak ada. Mengetahui korban tidak ditemukan bersama peserta lain, pihak sekolah meminta bantuan Damkar untuk melakukan pencarian."Menjelang Magrib, korban ditemukan di dalam kolam bekas galian alat berat dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi," tutup Kapolsek.
Halaman 1 dari 2