Pekanbaru, Petah.id - Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar akhirnya larang mudik lokal, pada tanggal 6 hingga 17 Mei mendatang.Larangan mudik antar daerah di Riau ini pun berlaku sama dengan larangan mudik keluar provinsi, yang sebelumnya telah disampaikan ke publik. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021."Mulai tanggal enam, berlaku sama," kata Gubri Syamsuar, di Gedung Daerah, Pekanbaru, Riau, Senin (19/4/21).Lebih lanjut, Syamsuar juga menyatakan bahwa larangan mudik lokal juga bagian upaya langkah pencegahan guna menekan penyebaran Covid-19. Kemudian, larangan juga terkait meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi dalam berapa hari terakhir termasuk kasus meninggal dunia. Dari tambahan kasus baru tersebut, banyak terungkap klaster keluarga. Masalah Protokol Kesehatan (Prokes) masih menjadi persoalan yang harus diperbaiki lagi. Mulai memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan.Lebih lanjut Gubri menyampaikan, untuk melakukan penanganan COVID-19 secara ketat diperlukan upaya kerjasama semua pihak termasuk dalam mengawasi adanya penetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang telah ditetapkan di masing-masing daerah."Termasuk juga harus mempersiapkan Rumah Sakit yang telah di persiapkan untuk menangani kasus COVID-19 dan obat-obatan serta semua yang berkaitan kebutuhan dari rumah sakit lainnya," katanya. Gubri juga mengingatkan saat ini masih dalam suasana bulan suci Ramadan. Ia berharap kepada masyarakat Riau khususnya untuk tetap mematuhi prokes COVID-19 secara ketat dan disiplin. "Karena itu harapan kami melalui media dalam hal ini dapat disampaikan kepada masyarakat kita agar mereka senantiasa disiplin juga menjalankan protokol kesehatan," tambahnya."Kepada pemerintah kabupaten dan kota yang telah menetapkan PPKM harus adanya kerjasama yang baik," pungkasnya.
Pekanbaru, Petah.id - Polda Riau mempersiapkan pengamanan untuk mendukung terselenggaranya Pemilihan suara ulang pada 26 TPS di dua wilayah kabupaten Indragiri Hulu dan Rokan Hulu. Pemilihan Suara Ulang sesuai keputusan MK akan digelar pada Rabu (21/4/2021) mendatang.Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Efendi SH SIK MSI melalui Kabid Humas Kombes Narto kepada awak media pada Minggu siang (18/4) menerangkan Kepolisian Polda Riau memberikan atensi khusus untuk pengamanan PSU di 26 TPS yakni diwilayah Inhu 1 TPS dan di Rokan Hulu 25 TPS. Hal ini sesuai surat permintaan pengamanan dari KPU dan Bawaslu kepada Kepolisian.“Sebanyak 764 personel Polri (termasuk didalamnya 194 perdonel BKO Brimob) dan didukung 90 personel TNI dengan total 854 orang akan diterjunkan untuk mengamankan jalannya PSU," terang Narto.Disinggung tentang keberadaan Gakkumdu, Kombes Narto menerangkan bahwa telah dibentuk Gakkumdu sesuai keputusan Bawaslu.“Sesuai Keputusan Bawaslu Provinsi Riau Nomor : 048/PP/.00.01/K/05/2021 tanggal 9 Apri 2021 telah ditetapkan Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) Provinsi Riau Dalam Rangka Pemungutan Suara Ulang Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Pada Provinsi Riau Tahun 2020, tim Gakkumdu akan bekerja maksimal mendukung terselenggaranya PSU yang jujur adil di kedua wilayah kabupaten ini," lanjut mantan Kabid Humas Sultra ini.Kombes Narto menyampaikan himbauan kepada masyarakat dan semua pihak untuk bersama sama mendukung terselenggaranya PSU dikedua wilayah tersebut dengan aman dan tertib.“Saya menghimbau dan mengajak semua pihak, mari bersama sama kita dukung penyelenggaraan pemilihan suara ulang ini agar berjalan dengan aman dan tertib dengan menjalankan ptotokol kesehatan secara ketat, untuk menghindari penyebaran virus covid-19, yang memiliki hak suara silakan gunakan hak suaranya dan kami jamin keamanannya," imbuhnya.
Pekanbaru, Petah.id - Oknum Polisi berinisial ZM (49) ditangkap Satgas Antinarkoba Polda Riau terkait peredaran narkotika jenis sabu. Setelah ditangkap oknum polisi berpangkat Kompol itu meniggal dunia saat dibawa di Mako Brimob. Peristiwa penangkapan tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto. Disampaikannya , penangkapan itu dilakukan satgas di Jalan Soekarno-Hatta Kota Pekanbaru. "Iya benar, ada penangkapan. Tim Satgas Antinarkoba menangkap pelaku Z," ucap Kombes Sunarto dikutip dari detikcom, Selasa (16/3/2021). Dikatakan Sunarto, penangkapan ZM dilakukan pada Sabtu (13/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Pelaku kemudian dibawa ke Mako Brimob Polda Riau. Namun, ZM meninggal dunia diduga akibat serangan jantung. “ Pelaku tak sadarkan diri saat tiba di Mako. Meninggal dunia di RS Bhayangkara Polda Riau, (akibat serangan) jantung," katanya. Dari catatan medis, tambah Sunarto, ZM disebut memiliki riwayat penyakit jantung. Kemudian dari ZM Satgas Antinarkoba Polda Riau juga mengamankan barang bukti sabu. Ada riwayat sakit jantung, iya (ada sabu diamankan)," tegas Narto.Sumber : detikcom
Pekanbaru, Petah.id – Pengiriman 1 Kilogram narkotika jenis sabu berhasil digagalkan Tim Satgas Anti Narkoba Polda Riau. Dan mengejutkannya, pengiriman barang haram tersebut diketahui melibatkan seorang oknum polisi berinisial ZM berpangkat Kompol pada Sabtu (13/3/2021) malam. Namun, setelah penangkapan dilakukan, Kompol ZM meninggal dunia karena terkena serangan jantung. Informasi itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Selasa (16/3/2021) malam. "Tim Satgas Anti Narkoba menangkap pelaku Z (49), dengan barang bukti 1 kilogram sabu di Jalan Soerkarno Hatta, pukull 23.00 WIB," ujar Sunarto seperti dikutip dari Goriau.com. Dijelaskan Sunarto, almarhum Kompol ZM, saat dibawa oleh Tim Satgas Anti Narkoba, pelaku sudah tidak sadarkan diri, hingga akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, karena serangan jantung. "Pelaku tak sadarkan diri saat tiba di mako. Meninggal dunia di RS Bhayangkara, riwayat sakit jantung," tutup perwira menengah dengan bunga tiga di pundaknya itu. Sumber : Goriau.com
Pekanbaru, Petah.id - Oknum Anggota Polres Padang Panjang, Sumatera Barat berinisial AP (24) terpaksa ditahan Polda Riau. Diduga Ia ditahan karena menembak teman kencannya di Pekanabaru yang baru dikenalnya melalui aplikasi Michat. "Polda Riau sudah melakukan penahanan terhadap pelaku. Saat ini telah dilakukan pemeriksaan secara intensif," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Sunarto dikutip dari detikcom, Sabtu (13/3/2021). Disampaikan Sunarto, pelaku datang ke Pekanbaru bukan dalam rangka urusan dinas. Sunarto juga menyebut pelaku datang ke Bumi Lancang Kuning lokasi penembakan juga tanpa izin atasannya. "Pelaku meninggalkan tugas tanpa izin di wilayah Sumatera Barat. Polda Riau telah koordinasi dengan Polda Sumatera Barat untuk penanganan kasusnya," kata Narto. Narto memastikan proses hukum pelaku tetap berjalan. Sementara untuk korban, dipastikan dalam keadaan sadar dan kini dalam perawatan. "Proses penyidikan dan hukum sedang berjalan bagi yang bersangkutan. Untuk korban sekarang dalam keadaan sadar dan dalam perawatan dokter Polda Riau dan RS," ungkapnya. Diketahui oknum polisi asal Sumatera Barat, Bripda AP, diduga menembak seorang wanita di Pekanbaru. Wanita itu diduga adalah teman kencan yang dipesan secara online. Seperti dilansir dari detikcom, peristiwa itu terjadi di Jalan Kuantan Raya, Pekanbaru, Sabtu (13/3/2021) dini hari. AP yang bertugas di Polres Padang Panjang diduga memesan wanita penghibur secara daring. Setelah dipesan, datang dua orang wanita, yakni DO dan RO ke lokasi yang sudah disepakati. Namun, kedua wanita itu pergi lagi dengan alasan akan membeli alat kontrasepsi. Merasa curiga, AP kemudian berniat untuk menemani. Kedua wanita itu menolak dan langsung naik ke taksi online. AP kemudian melepaskan 3 kali tembakan dan mengenai salah satu korban, RO. Korban dirawat di RS. Sumber : detikcom
Pekanbaru, Petah.id – Sikap Arogansi Oknum Kepolisian melalui senjata api kembali memakan korban. Kali ini peristiwa tersebut dialami seorang warga Pekanbaru, Riau yang tertembak anggota polisi dari Polres Padang Panjang, Sumatera Barat(Sumbar), pada Sabtu (13/3/2021) dini hari. Tindakan salah tembak oleh Bripda AP terhadap seorang warga Pekanbaru diduga bermula dari bookingan melalui aplikasi Michat di salah satu hotel di Pekanbaru. Melansir dari Suara.com, peristiwa itu bermula ketika Bripda AP melakukan open BO melalui aplikasi Michat. Dari open BO itu, datanglah dua perempuan inisial KO dan RO. Usai datang, keduanya berupaya pergi dengan alasan untuk membeli alat kontrasepsi. Akan tetapi, oknum polisi tersebut merasa kedua orang itu berniat menipu, dan kemudian mengejar mereka. Pada pukul 03.15 WIB, Bripda AP melihat KO di pintu keluar basement hotel dan mengajaknya pergi bersama membeli alat kontrsepsi dengannya. Namun di saat itu, KO mencoba lari menuju satu unit mobil Suzuki Xover nopol BM 1629 JH. Melihat hal tersebut Bripda AP berusaha mengejarnya sambil mengeluarkan senpi dan menembak ke arah atas pada tembakan pertama. Lalu ia pun berlari mengejar mobil aplikasi online yang ditumpangi oleh RO dan melakukan tembakan kedua ke arah ban mobil. Namun, pada tembakan ketiga, Bripda AP menembak ke arah kaca belakang mobil. Peluru menembus kaca belakang mobil sehingga mengenai pelipis sebelah kanan korban RO dan seketika mobil pun berhenti. Atas kasus penembakan itu, korban mengalami luka tembak di bagian pelipis sebelah kiri atas. Korban lalu dibawa ke rumah sakit Petala Bumi dan dirujuk ke rumah sakit Santa Maria. Kondisi korban pada saat itu masih dalam keadaan sadar. Namun, saat ini tersangka penembakan Bripda AP yang didampingi sejumlah Polres Padangpanjang masih berada di Pekanbaru untuk menyelidiki kasus penembakan tersebut. Kapolres Padang Panjang, AKPB Apri Wibowo saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi penembakan oleh personel Polres Padangpanjang. “Yang tertembak ini perempuan. Kuat dugaan ini salah sasaran atau salah tembak karena sasaran utama adalah T.O,” katanya dikutip dari Suara.com, Sabtu (13/3/2021). Ia menerangkan kejadian berawal ketika Polres Padang Panjang tengah mengungkap kasus Curas di wilayah hukum Polres Padang Panjang di mana tersangkanya diketahui berada di Pekanbaru.Sumber : Suara.com
Pekanbaru, Petah.id – Terjadi peristiwa penembakan yang dilakukan oleh oknum polisi Bripda AP dari Polres Padang Panjang. Aksi tersebut melukai seorang warga Pekanbaru, Sabtu (13/3/2021) dini hari. Peristiwa salah sasaran tembak oknum polisi tersebut diduga bermula dari bookingan melalui aplikasi Michat di salah satu hotel di Pekanbaru. Bripda AP melakukan open BO melalui aplikasi Michat, kemudian datanglah dua perempuan inisial KO dan RO. Usai datang, keduanya berupaya pergi dengan alasan untuk membeli alat kontrasepsi. Akan tetapi, Bripda AP merasa curiga dengan kedua orang itu. Ia pun kemudian mengejar mereka. Pada pukul 03.15 WIB, Bripda AP melihat KO di pintu keluar bassement hotel dan mengajaknya pergi bersama membeli alat kontrsepsi dengannya. Namun di saat itu, KO mencoba lari menuju satu unit mobil Suzuki Xover nopol BM 1629 JH. Mengutip dari Suara.com, melihat hal tersebut Bripda AP berusaha mengejarnya sambil mengeluarkan senpi dan menembak ke arah atas pada tembakan pertama. Lalu ia pun berlari mengejar mobil aplikasi online yang ditumpangi oleh RO dan melakukan tembakan kedua ke arah ban mobil. Namun, pada tembakan ketiga, Bripda AP menembak ke arah kaca belakang mobil. Peluru menembus kaca belakang mobil sehingga mengenai pelipis sebelah kanan korban RO dan seketika mobil pun berhenti. Atas kasus penembakan itu, korban mengalami luka tembak di bagian pelipis sebelah kiri atas. Korban lalu dibawa ke rumah sakit Petala Bumi dan dirujuk ke rumah sakit Santa Maria. Kondisi korban pada saat itu masih dalam keadaan sadar. Namun, saat ini tersangka penembakan Bripda AP yang didampingi sejumlah Polres Padang Panjang masih berada di Pekanbaru untuk menyelidiki kasus penembakan tersebut. Kapolres Padang Panjang, AKPB Apri Wibowo saat dikonfirmasi membenarkan telah terjadi penembakan oleh personel Polres Padangpanjang. “Yang tertembak ini perempuan. Kuat dugaan ini salah sasaran atau salah tembak karena sasaran utama adalah T.O,” katanya seperti yang dikutip Suara.com Sabtu (13/3/2021). Sumber : Suara.com
SIAK, Petah.id - Nasib naas menimpa Fauzan (3) warga Jalan Pembina Ujung RT 003/RW 008, Kelurahan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Timur, Pekanbaru. Fauzan diketahui meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi di rumahnya pada Senin (8/3/2021) sekira pukul 10.00 WIB. Dikabarkan nasib naas itu menimpa sesaat orang tua korban sedang tidak berada dirumahnya. Fauzan yang sendirian di rumahnya diduga bermain korek api (mancis). "Anak ini diduga main api dalam rumah sendiri," terang salah satu saksi mata, Welly. Welly juga mengatakan, saat kejadian, jasad Fauzan ditemukan dalam sebuah lemari sudut ruangan dalam kondisi tek bernyawa. "Setelah terbakar, Fauzan karena panik sembunyi dalam lemari, warga yang mengetahui langsung merubuhkan dinding rumah, namun sayang nyawa Fauzan tak selamatkan," tambahnya. Hingga saat ini jasad Fauzan sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk menjalani pemeriksaan. Sumber : Suara.com
PEKANBARU, Petah.id - Peningkatan jumlah hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) selama enam hari di bulan Maret 2021 terjadi di dua desa di pesisir pulau Merbau dan Bengkalis Provinsi Riau. Sejak tanggal 1 sampai 5 Maret 2021 di kedua desa yakni di Desa Pelkun Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis dan Desa Dedap Kecamatan Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti terdapat sebanyak 560 titik hotspot. "Melihat peningkatan hotspot di dua desa tersebut, kami telah menerjunkan tim pemadaman awal, yakni dari Polsek dan Polres sebanyak 35 personel. Namun karena kondisi lapangan yang cukup sulit, tim tersebut kualahan. Sehingga kami putuskan untuk menerjunkan tim pemadam lanjutan dari Polda sebanyak 73 personel, yang sejak tanggal 5 kemaren turun ke kedua desa tersebut dan hari Sabtu ini saya bersama Dansat Brimob turun bersama-sama anggota di lapangan memadamkan api hari ini," terang Irjen Agung Setya Sabtu pagi (6/3/2021) Pada sebelumnya (3/3/2021) yang lalu, Irjen Agung dan istri juga telah turun langsung ke lokasi lahan terbakar, yakni di Tanjung Kapal Pulau Rupat Bengkalis. Turunnya Irjen Agung Setya ke lokasi pemadaman untuk memompa semangat dan mengarahkan bantuan pemadaman prajurit TNI, anggota Polri, petugas Damkar dan BPBD, perusahaan serta masyarakat yang tak pulang berhari-hari untuk padamkan api. “Karhutla di kedua desa tersebut akan kita padamkan siang malam, tetap semangat, jangan kendor, gaspol," ujar Irjen Agung meyakinkan. Berdasarkan data diperoleh dari Dashboard Lancang Kuning pada dua hari sebelumnya (1 hingga 2 Maret 2021), sama sekali tak ada ditemukan hotspot atau titik api di Desa Pelkun, Kecamatan Bantan, Bengkalis dan Desa Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti. Baru pada keesokan harinya (2 hingga 3 Maret 2021) ditemukan hotspot dengan tingkat kepercayaan medium 4 titik dan high 2 hotspot di Desa Dedap Merbau. Pelan tapi pasti, esok harinya (3 sampai 4 Maret 2021), didua desa tersebut menyala dengan 44 titik api. Perinciannya, tingkat kepercayaan low atau rendah 5, medium 30 dan tinggi atau high 9. Peningkatan luar biasa terjadi 4 sampai dengan 5 Maret 2021. Di kedua desa tersebut ditemukan 248 titik api dengan tingkat kepercayaan low 7, medium 191 dan high 50 di dua desa tersebut, yakni di Pelkun dan Dedap. Lonjakan tertinggi terjadi pada tanggal 4 hingga 5 Maret 2021. Di Desa Pelkun, Bantan, Bengkalis dan Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti, dijumpai 262 titik api. "Mulai 1 hingga 6 Maret 2021, di Desa Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti, kita sudah melakukan 929 kegiatan pemadaman dari tim yang diterjunkan yakni POLRI, TNI, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat peduli api dan lainnya, hal itu untuk mengepung api agar cepat padam," terang Irjen Pol Agung Setya. Menilik dari data Badan Restorasi Gambut menunjukan tinggi air gambut diwilayah kebakaran dalam status rawan, sehingga kesulitan besar kita adalah mendapatkan air untuk pemadaman. Pembuatan embung dan penambahan mesin pompa beserta slang air terus dilakukan. "Doakan hari ini kita bisa padamkan," harap Agung.
PEKANBARU, Petah.id - Untuk mengukuhkan Calon Komisaris dan Direksi di BUMD PT SPR dan PT PIR, Pemprov Riau kembali agendakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pekan depan.Demikian dikatakan Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdaprov Riau, Jhon Armedi Pinem saat dikonfirmasi terkait jadwal RUPS dua BUMD Riau."Kemungkinan pekan depan," sebutnya, Selasa (16/2/21) di Pekanbaru. Akan tetapi, John tidak menjelaskan kapan jadwal pasti RUPS tersebut."Nanti diinformasikan kembali jadwal pastinya," ulasnya lagi.Terpisah, calon Komisaris Utama (Komut) PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) Riau yang terpilih H Jonli, juga membenarkan rencana RUPS tersebut. Bahkan dia mengaku mendapat informasi tanggal 24 Februari mendatang.Seperti diketahui, RUPS dua BUMD Riau itu sempat tertunda. Sebelumnya, telah dijadwalkan Rabu (3/2/21) lalu.Berdasarkan hasil Tim Pansel, para calon komisaris yang lulus Uji Kelayakan dan Kompetensi (UKK) itu diantaranya, H Jonli terpilih sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pengembangan Investasi Riau (PIR) Riau dan Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau John Armedi Pinem sebagai Komut PT Sarana Pembangunan Riau (SPR).Sedangkan untuk Dirut PT PIR yakni, Adel Gunawan. Lalu, Direktur PT PIR Syafrudin Atan dan Direksi PT SPR yakni Fuadi Noor.Sumber : Media Center Riau (MCR)