SIAK, Petah.id - Penerapan Protokoler Kesehatan pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) JKPI dilakukan oleh penyelenggara, pada proses pengecekan terlihat petugas mondar-mandir setelah mengetahui hasil pengukuran suhu tubuh salah satu peserta.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak Tonny Chandra, didampingi petugas Medis Dr. Liza Minggu (20/12/20) di lokasi kegiatan membenarkan satu peserta suhu tubuh melebihi 38 Derajat Celcius.Namun demikian, peserta itu tetap diperkenankan masuk mengikuti acara pembukaan rakernas. Tindakan yang dilakukan petugas medis dengan memantau suhu tubuh atau pengecekan ulang."Hasil pemeriksaan, ada satu peserta yang suhu tubuhnya diatas 38 Derajat Celcius, dia kepala daerah. Dia tetap masuk, ada di dalam ruangan. Kami beri dia masuk karena sebelum pemeriksaan dia berdiri ditempat panas, berjemur. Dan akan kami periksa ulang," terangnya.Usai pembukaan, Liza mengaku telah mengecek ulang suhu tubuh salah satu peserta yang awalnya di atas 38, hasil pemeriksaan ulang petugas medis ini mengaku hasilnya aman, suhunya normal.Saat ditanya apakah petugas medis ada memeriksa dokumen hasil rapid test tiap peserta, Liza memastikan semua peserta yang mengikuti rakernas dan seminar JKPI telah aman dari wabah Covid 19, dengan dalih mereka dari luar kota, saat penerbangan pasti harus melengkapi dokumen kesehatan berupa hasil rapid test."Sudah kami cek pak, mereka kan dari luar kota, di pesawat mereka harus menunjukkan hasil rapid test," pungkasnya.
SIAK, Petah.id - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia 2020 dibuka secara resmi oleh Bupati Siak Alfedri yang juga sebagai Koordinator Presidum, Minggu (20/12/20) di Gedung Daerah Sultan Syarif Kasim II, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak. Ditabuhnya kompang oleh Alfedri didampingi Presidum JKPI Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Asisten I Sekda Provinsi Riau Jendri Salmon Ginting, Direktur Eksekutif JKPI Asfarinal sebagai Rakernas resmi dibuka. Kegiatan ini diikuti oleh 18 Kabupaten/Kota Anggota JKPI.Sedikitnya ada 3 pertunjukan tari yang tampil di acara nasional tersebut, sebagai tuan rumah, Siak menampilkan tari kreasi persembahan Tasik Seminai mengangkat tema Putri Kaca Mayang, sejarah kerajaan Hindu/Budha yang pernah berjaya di hulu sungai jantan yang kini dikenal Sungai Siak, Koto Gasib.Dalam kisah tarian menceritakan Putri Kaca Mayang yang diculik oleh raja Aceh dan diselamatkan oleh panglima Gimbam atau Raja Kerajaan Gasib.Sementara Palembang mempersembahkan tari yang menceritakan tentang Ratu Sinuhun, seorang ratu yang dikenal sebagai orang yang cerdas, pembuat undang-undang yang diterima dan berlaku di tengah masyarakat. Ratu Sinuhun lahir pada akhir abad 16, anak dari Maulana Afdillah, pangeran manca negara dari kerajan Islam Cirebon, kekuatan pengaruh Ratu Sinuhun menjadi cikal bakal dinasti Cirebon di Palembang. Kecerdasan yang melekat pada sang ratu membuat ia lebih dikenal rakyat dibanding suaminya sang raja di Palembang.Dimoment yang sama Kabupaten Belitung Timur mempersembahkan Tari Sahang, sebuah gerakan yang menceritakan budaya masyarakat memanen sahang atau lada, setelah lada terkumpul banyak, hasil panen pertanian rakyat diekspor.
SIAK, Petah.id - Bupati Siak Alfedri secara resmi buka acara Rakernas JKPI ke VIII yang berlangsung di Gedung Daerah Sultan Syarif Kasim, Tanjung Agung, Kecamatan Mempura, Minggu pagi, (20/12/2020).Bupati Siak Alfedri selaku Presedium Rakernas JKPI ke VIII mengucapkan selamat datang para delegasi peserta Rakernas, serta utusan penampil dalam Festival Kota Pusaka Indonesia."Saya mengucapkan selamat datang para delegasi dari 16 kabupaten atau Kota. Selamat menikmati suasana Kota Siak Sri Indrapura. Semoga suasana kota pusaka berjuluk negeri Istana ini, dapat memberikan kesan tersendiri bagi hadirin dan jemputan sekalian," ujar Alfedri.Dikatakan Alfedri, secara khusus momentum penting Rakernas JKPI ke VIII ini juga memberi arti tersendiri bagi Kabupaten Siak sebagai tuan rumah pelaksana, yaitu sebagai salah satu pijakan langkah dan pemantapan spirit dalam mengusung Kota Pusaka Siak Sri Indrapura."Kita patut bersyukur bahwa hari ini kita di tunjuk sebagai tuan rumah, momentum ini akan sulit terulang lagi karena ada 70 keanggotan JKPI ini se Indonesia yang secara bergiliran ingin menjadi tuan rumah," ungkapnya.Selain itu, kata dia, sebagai saksi bisu kegemilangan sejarah Kesultanan Siak dimasa lalu, menjadi salah satu Kota Warisan Budaya Dunia. Hal tersebut penting, guna mengukuhkan berbagai tinggalan sejarah kota Pusaka Siak Sri Indrapura baik sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat, maupun untuk keperluan edukasi bagi generasi berikutnya."Di rapat kerja nasional (Rakernas) JKPI ke VIII kali ini, kita tetap menyampaikan usulan agar kota Siak di tetapkan sebagai kawsan world heritage atau situs warisan dunia," harapnya.Hadir pada acara itu, Walikota Surakarta Tuan F.X. Hadi Rudyatmo, dan Bupati Karangasem Puan I Gusti Ayu Mas Sumatri selaku dewan Presidium JKPI, Direktur Eksekutif JKPI Tuan Asfarinal, para Bupati dan Walikota baik sebagai pengurus maupun anggota JKPI, beserta seluruh delegasi peserta Festival Kota Pusaka Indonesia Tahun 2020 yang datang dari berbagai kabupaten dan kota, dan turut meramaikan helat kegiatan ini.Selain Kepala Daerah dDewan Presidium, kegiatan ini turut dihadiri sejumlah kepala daerah Bupati dan Walikota pengurus dan anggota JKPI, diantaranya tuan dan puan Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh, Walikota Bogor, Walikota Ternate, Wakil Walikota Palembang, Walikota Sawalunto, Walikota Blitar, Bupati Belitung Timur, Bupati Jepara, Wakil Bupati Sambas, dan Wakil Walikota Baubau. Selain itu juga hadir Sekretaris Daerah Kota Ambon, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kota Pekalongan, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton Selatan, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Langsa, dan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buton
Petah.id – Memakai jaket hitam, celana coklat, topi hitam dan masker Menteri Sosial Juliari Peter Batubara tiba di Gedung KPK dan didampingi sejumlah petugas. Terlihat ia langsung menaiki Gedung Anti Rasuah itu menuju ruang pemeriksaan di lantai dua. Juliari hanya nmelambaikan tangan dan terus berjalan menaiki tangga Gedung KPK saat ditemui awak media. Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena diduga menerima suap senilai Rp17 miliar dari rekanan pengadaan bansos Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek. Diaktakan Ketua KPK Firli Bahuri, perkara tersebut diawali adanya pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial RI tahun 2020 dengan nilai sekitar Rp 5,9 triliun dengan total 272 kontrak pengadaan dan dilaksanakan dengan dua periode. "JPB (Juliari P Batubara) selaku Menteri Sosial menunjuk MJS (Matheus Joko Santoso) dan AW (Adi Wahyono) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen) dalam pelaksanaan proyek tersebut dengan cara penunjukkan langsung para rekanan," ungkap Firli, seperti dilansir Suara.com. Diduga disepakati adanya "fee" dari tiap-tiap paket pekerjaan yang harus disetorkan para rekanan kepada Kementerian Sosial melalui MJS. "Untuk "fee" tiap paket bansos di sepakati oleh MJS dan AW sebesar Rp 10 ribu per paket sembako dari nilai Rp 300 ribu per paket bansos," tambah Firli. Selanjutnya Matheus dan Adi pada Mei sampai dengan November 2020 membuat kontrak pekerjaan dengan beberapa suplier sebagai rekanan yang diantaranya Ardian IM, Harry Sidabuke dan juga PT Rajawali Parama Indonesia (RPI) yang diduga milik Matheus. "Penunjukan PT RPI sebagai salah satu rekanan tersebut diduga diketahui JPB dan disetujui oleh AW," ungkap Firli. Pada pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama diduga diterima "fee" Rp 12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh Matheus kepada Juliari Batubara melalui Adi dengan nilai sekitar Rp 8,2 miliar. "Pemberian uang tersebut selanjutnya dikelola oleh EK (Eko) dan SH (Shelvy N) selaku orang kepercayaan Juliari untuk digunakan membayar berbagai keperluan pribadi JPB (Juliari Peter Batubara)," lanjut Firli. Untuk periode kedua pelaksanaan paket Bansos sembako, terkumpul uang "fee" dari bulan Oktober 2020 sampai dengan Desember 2020 sejumlah sekitar Rp8,8 miliar yang juga diduga akan dipergunakan untuk keperluan Juliari. Dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Sabtu, 5 Desember di beberapa tempat di Jakarta, petugas KPK mengamankan uang dengan jumlah sekitar Rp 14,5 miliar dalam berbagai pecahan mata uang yaitu sekitar Rp 11, 9 miliar, sekitar 171,085 dolar AS (setara Rp 2,420 miliar) dan sekitar 23.000 dolar Singapura (setara Rp 243 juta). Juliari sebelumnya diketahui berada di luar kota saat OTT berlangsung. Sumber : Suara.com
Petah.id - SZ (38) seorang guru honorer terpaksa diamankan diamankan oleh tim Satuan Reserse Kriminal Polres Sambas, karena mencuri 51 unit tablet inventaris SD Negeri 13 Pangkalan Bemban, Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, Kalbar Gadget tersebut rencananya akan dipergunakan untuk proses belajar siswa kelas 6, dengan berbasis teknologi informasi. Dikutip dari Kumparan.com, Kapolres Sambas, AKBP Robertus Bellariminus Herry Ananto Pratiknyo, melalui Kasat Reskrim Polres Sambas, Iptu Siko SP Suma, mengatakan pencurian tersebut terjadi pada Selasa (29/9), pada pukul 09.30 WIB. Siko memaparkan kronologis kejadian pencurian tersebut."Sebelumnya, pembelian 51 unit tablet tersebut, akan dipergunakan untuk proses belajar pembelajaran bagi siswa siswi kelas 6, dengan berbasis teknologi informasi," kata Siko. Dana yang dipergunakan untuk pembelian tablet tersebut bersumber dari dana BOS Afirmasi Pusat, yang memang diperuntukkan untuk pihak SD Negeri 13 Pangkalan Bemban. Total pembelian sebanyak 51 unit tablet tersebut, nilainya sekitar Rp 91 juta. “Setelah proses belajar mengajar selesai, biasanya tablet tersebut disimpan di dalam kardusnya, lalu diletakkan di ruang Kepala Sekolah (pelapor). Pada Selasa (29/9) pukul 09.30 WIB, Kepala Sekolah merencanakan untuk melakukan rapat bersama dewan guru, kemudian ia sempat duduk di ruang tamu yang pas kebetulan berhadapan dengan ruang kerjanya,” paparnya. “Saat itu pelapor melihat di depannya, biasanya ada terpampang Visi dan Misi SDN 13 Pangkalan Bemban, namun pada saat sedang duduk itu ternyata Visi dan Misi SDN 13 sudah tidak ada, setelah berpikir sejenak pelapor baru teringat kalau Visi Misi sekolah itu sudah dilepas dan disimpan di atas kotak atau kadrus Tablet (di dalam ruang kerja pelapor),” lanjutnya. Pada saat pelapor memeriksa tempat penyimpanan 51 unit tablet tersebut, ia terkejut, karena isi kotak tersebut hanya berisi air mineral gelas. “Saat pelapor berjalan menuju tempat penyimpanan tablet, ia terkejut, karena melihat isi kotak tablet itu seharusnya berisikan 51 tablet, berubah jadi air mineral gelas,” ungkapnya, Ditangkap di Tambora, Jakarta BaratMelihat kejadian tersebut, Kepala Sekolah langsung melaporkan hal ini kepada dewan guru yang ada di sekitar ruangan, dan memutuskan bersama-sama untuk mencarinya.“Setelah berusaha mencari, ternyata tidak ketemu. Akhirnya pelapor bersama dewan guru melakukan rapat, dan sepakat melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian,” jelasnya. Siko mengatakan, dari sejumlah penyelidikan, mengarah kepada tersangka. Akhirnya tersangka ditangkap pada saat ia berada di tempat kerja barunya, di Tambora, Jakarta Barat. “Pada saat ditangkap, tersangka tidak melakukan perlawanan. Selanjutnya tersangka di bawa ke Polres Sambas untuk dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka, guna kepentingan proses penyidikan lebih lanjut,” pungkasnya.Sumber : Kumparan.com
JAKARTA, Petah.id - Peristiwa penembakan yang menewaskan seorang Pengusaha Pelayaran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Insiden itu terjadi pada Kamis (13/8) sekitar pukul 12.00 WIB.Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto membenarkan peristiwa yang menewaskan satu orang itu. Dikutip dari Kumparan.com, Berikut rangkuman sejumlah fakta-fakta kasus penembakan di Kelapa Gading: Fakta-fakta Penembakan Sugianto, Pengusaha Pelayaran di Kelapa Gading1.Korban Penembakan Adalah Pemilik Perusahaan Pelayaran Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan identitas korban. Korban penembakan di Kelapa Gading merupakan seorang pemilik perusahaan pelayaran bernama Sugianto (51). “Kronologinya, pada saat dia mau pulang makan siang kebetulan korban ini kantornya sama rumahnya tidak terlalu jauh. Dia biasanya siang pulang, jam makan siang. Dan jalan kaki,” kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/8). “Korban pekerja swasta, dia pemilik perusahaan di perusahaan bidang pelayaran ya. Dia pemiliknya,” tambahnya. 2. Korban Tewas Akibat Ditembak 4 Kali Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban tewas di tempat usai ditembak pelaku sebanyak 4 kali. “Sekitar 50 meter dari kantornya tiba-tiba ada orang dari belakang mengacungkan senjata dan menembak yang bersangkutan sebanyak 4 kali dan meninggal dunia di tempat,” kata Yusri. Yusri mengatakan S ditembak dari arah belakang. Pelaku diduga berjumlah 2 orang. Usai melakukan aksinya para pelaku kemudian melarikan diri. “Menurut keterangan saksi yang ada di sana, pelaku penembakan satu orang, tapi ada satu orang yang menunggu di motor. Kemudian dia melarikan diri,” jelasnya. 3. Peran 2 Pelaku yang Tembak Mati Pemilik Perusahaan Pelayaran Polisi menyebut, pelaku diduga berjumlah 2 orang dan masing-masing memiliki peran tertentu. "Pelaku penembakan satu orang, tapi ada satu orang yang menunggu di motor," ujar Yusri. Yusri mengatakan, usai menembak S, keduanya langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor.4. Polisi Temukan 4 Selongsong Peluru, Diduga Milik Pelaku Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya menemukan 4 buah selongsong peluru yang diduga kuat miliki pelaku. “Tentunya kita menemukan empat buah selongsong peluru yang ada di TKP. Kemudian kita menemukan korban meninggal dunia di tempat, dan luka pengenaannya dari belakang,” kata Budhi kepada wartawan, Kamis (13/8). Budhi juga mengatakan saat ini pihaknya tengah mendata apakah ada barang berharga milik korban yang hilang. Sejauh ini pihaknya menemukan sebuah ponsel yang diduga milik korban. “Untuk saat ini kami belum melihat atau mendata apakah ada barang yang hilang atau tidak,” ujarnya.Polisi Periksa CCTV dan 6 Saksi Polisi terus berupaya mengungkap siapa pelaku di balik penembakan seorang Sugianto, pengusaha pelayaran di Kelapa Gading, siang tadi. Polisi sudah memeriksa 6 orang saksi di sekitar lokasi penembakan tersebut. "Baru kejadian, jadi sudah ada beberapa orang yang kita mintai keterangan, baik dari karyawan maupun security dan pegawai yang ada di sekitar ruko ini, kurang lebih ada enam orang," kata Budhi Herdhi. Selain saksi, polisi juga memeriksa CCTV di sekitar ruko Royal Gading Square tersebut. Mereka juga mendapati tidak ada barang yang hilang dari korban. "Untuk saat ini kami belum melihat atau mendata apakah ada barang yang hilang atau tidak. Tapi yang jelas kami menemukan ada handphone yang ada di TKP yang kemungkinan milik korban," kata Budhi. 5. Polisi Dalami Motif Penembakan Sugianto Polres Jakarta Utara menduga aksi penembakan pengusaha pelayaran bernama Sugianto (51) di Kepala Gading, Jakarta Utara, dilakukan 2 orang. Keduanya masih diburu kepolisian. Dari keterangan saksi di lokasi, pelaku menembak korban sebanyak 4 kali. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya 4 selongsong peluru yang diduga milik pelaku. Belum diketahui pasti motif para pelaku, namun polisi terus mendalami kasus ini. “Masih kita dalami (motifnya). Masih penyelidikan,” kata Budi. Sumber : Kumparan.com
JAKARTA, Petah.id - Malang betul nasib Sudianto (51) pengusaha pelayaran yang ditemukan tak bernyawa lagi usai ditembak oleh orang tak di kenal di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Terdapat luka tembak dibagian kepala dan punggung."Kita menemukan bahwa korban meninggal dunia di tempat dan luka pengenaannya dari belakang. Dari belakang, ada (luka tembak di) punggung dan kepala," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto di lokasi kejadian, Ruko Royal Square Gading, Jl Pengangsaan II, Kelapa Gading, Jakut, Kamis (13/8/2020).Polisi telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Dari hasil olah TKP itu, ditemukan 4 buah selongsong peluru."Barang bukti yang diamankan tadi saya sampaikan kita menemukan empat buat selongsong peluru yang ada di TKP kami temukan," ungkapnya.Diberitakan sebelumnya, penembakan terjadi di siang bolong di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Peristiwa ini menewaskan seorang pengusaha pelayaran, Sudianto (51).Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan aksi penembakan maut itu terjadi di Ruko Royal Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pukul 12.00 WIB. Korban saat itu hendak pulang ke rumahnya untuk makan siang."Kronologisnya pada saat dia mau pulang makan siang, kebetulan korban ini kantornya sama rumahnya tidak terlalu jauh. Dia biasanya siang pulang, jam makan siang dan jalan kali," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/8).Jarak rumah korban dengan kantornya sekitar 50 meter. Saat sedang berjalan kaki, korban tiba-tiba ditembak dari belakang. Saat itu pelaku melepaskan 4 kali tembakan.Setelah melakukan penembakan, 2 pelaku melarikan diri. Saat ini kasus penembakan di Kelapa Gading ini masih diselidiki polisi.Sumber : Detik.com
SIAK, Petah.id - Sambutan hangat datang dari masyarakat Kecamatan Tualang untuk Said Arif Fadhilah (SAF) salah satu Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kabupaten Siak saat datang untuk bersilahturahmi kepada warga.Silih berganti Arif mendatangi rumah-rumah sahabat lamanya, sebab masyarakat menilai Arif Fadhilah salah satu sosok yang berhasil membangun Kecamatan Tualang, mulai dari Camat penghubung saat Siak masih di bawah Kabupaten Bengkalis." 7 tahun lebih diabdikan dirinya untuk masyarakat Kecamatan Tualang saat Siak masih di bawah Kabupaten Bengkalis,hingga Tualang menjadi Kecamatan Sendiri," terang Ruslan, Kamis (18/06/2020) sore.Dikatakannya, selain putra daerah asli kelahiran Siak, SAF dinilainya berhasil membangun selama ia menjadi camat penghubung sampai menjadi camat pembantu di Kecamatan Tualang."Mulai ia mendirikan yayasan Untuk anak-anak SMA agar anak anak perawang bisa meraih pendidikan yang layak, yang saat ini SMA itu diberikan kepada Pemda Siak dan menjadi SMAN 1 Tualang. hingga membangun jalan pertiwi dulunya yang sekarang dikenal dengan jalan Pelindo. Dan tu semua menggunakan dana pribadi,"puji Ruslan yang akrab dipanggil Babe.Hal senada juga disampaikan oleh Anton selaku Ketua Paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) Provinsi Riau. Sosok Arif Fadhilah merupakan sosok yang tegas dan berani." Kabupaten Siak saat ini sangat membutuhkan sosok pemimpin yang berani dan tegas, dan saya kenal betul Sosok Bang Arif ini,"jelasnya.Tak sampai disitu, Anton juga mengaku selain tegas dan berani, Arif Fadhilah merupakan orang yang selama ini selalu menjaga kesetiakawanan, bahkan menurut Anton, Arif hampir setiap saat mengunjungi sahabat sahabat lamanya saat menjadi camat Tualang."Bang Arif ini orang yang setiakawan salut saya dengan beliau.apalagi saya dengar ia bakal maju sebagai calon Bupati Siak, ini tentunya kabar baik untuk masyarakat Kabupaten Siak khususnya Kecamatan Tualang untuk siak lebih baik,"tegasnya.Sementara itu, Arif Fadhilah sendiri mengakubahagia masih diberi umur yang panjang sehingga terus bisa bertemu dengan masyarakat Kecamatan Tualang. Ia pun berharap nantinya pemerataan pembangunan di Kecamatan Tualang bisa terwujud."Bahagia saya bisa bertemu sahabat-sahabat saya, dan tentunya semua masyarakat Kecamatan Tualang. saya berharap pemerataan pembangunan di Kecamatan Tualang dapat terwujud dengan maksimal,"tutupnya.
SIAK, Petah.id - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Siak, mengadakan konferensi pers terkait dengan update informasi penanganan penyebaran covid-19 di Kabupaten Siak, yang dilaksanakan pada Rabu sore (27/5/2020).Dalam kesempatan ini, Asisten I Setda Kabupaten Siak Budhi Yuwono selaku kepala sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Siak mengatakan bahwa, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Siak seluruhnya berjumlah 4425 orang, dengan rincian yang sudah selesai pemantauan 3726 orang, yang masih dipantau 634 orang, dan orang tanpa gejala (OTG) 25 orang.Masih kata Budhi, Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 57 orang, dengan rincian yang sedang dirawat 0, PDP meninggal dunia 8 orang, sudah sembuh 45 orang, PDP terkonfirmasi positif 3 orang. Dan pasien positif Covid-19 4 orang, dengan rincian yang sudah sembuh 1 orang, sedang dalam perawatan 3 orang."Penambahan jumlah ODP ini merupakan hasil dari pelaksanaan PSBB, karena setiap orang yang masuk ke Siak, kita pantau dan kita suruh untuk melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari dirumah masing-masing,"jelas Budhi.Menambah penjelasan dari Asisten I Setda Kabupaten Siak, Kadis Kesehatan Toni Candra mengatakan bahwa untuk pasien positif Covid-19 di Kabupaten Siak sedang dirawat di RSUD Tengku Rafi'an."3 Pasien positif Covid-19 tersebut, merupakan santri yang mondok di pesantren magetan,"kata Toni.Sebelumnya, ada 38 santri asal Kabupaten Siak yang mondok di pesantren Magetan. Dari 38 orang santri, 31 sudah dipulangkan karna hasilnya negatif, 4 orang sedang menunggu hasil swapnya, dan 3 orang dinyatakan positif Covid-19."Kami mohon kejujuran dan keterbukaan dari seluruh masyarakat Kabupaten Siak, jika masih ada santri dari Magetan yang belum terpantau, mohon laporkan segera demi memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 di Kabupaten Siak,"harap Kadis Kesehatan itu.Saat ini, sambung Toni, di asrama haji ada 7 orang yang ditetapkan sebagai PDP, yakni 4 orang santri Magetan, 1 orang santri gontor, 1 orang orang tua santri dan 1 orang yang baru pulang dari luar negeri."7 orang tersebut sedang menjalani isolasi diri di asrama haji dan sudah melaksanakan pemeriksaan rafites dan swap, kita tinggal menunggu hasil dari pemeriksaan tersebut paling lama sabtu malam mendatang,"jelas Toni.