Serap Pembayaran Pajak, Bapenda Riau Gelar Program Pemutihan
Daerah

Serap Pembayaran Pajak, Bapenda Riau Gelar Program Pemutihan

PEKANBARU, Petah.id - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau kembali menggelar program pemutihan atau penghapusan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Program tersebut dimulai 1- 30 September 2020.Pemutihan denda PKB ini tak ditentukan tahun penunggakannya. Jika PKB sudah tercatat denda karena keterlambatan, maka sudah mengajukan program pemutihan."Terhitung 1 sampai 30 September nanti, kita lakukan program pemutihan denda PKB," kata Kepala Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Pengelolaan Pendapatan Simpang Tiga Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Riau, Mohd Tafianto, Selasa 1 September 2020.Selain itu, Bapenda Riau juga memberi potongan untuk Bea Balik Nama Kendaraan (BBNKB).Jika sebelumnya biaya balik nama dikenakan satu persen dari nilai jual, kali ini dari nilai satu persen tersebut akan diberikan potongan sebesar 50 persen."Kami berharap, masyarakat dapat memanfaatkan program ini. Ini tentu kesempatan khususnya bagi warga yang memiliki kendaraan sudah tercatat sebagai denda akibat keterlambatan pembayaran," harap Tafianto.Lebih lanjut, bagi warga yang ingin memanfaatkan program pemutihan PKB dan potongan BBNKB sebesar 50 persen dapat mengurus di UPT Pengelolaan Pendapatan Simpang Tiga mulai pukul 8.00 - 14.00 WIB pada Senin hingga Kamis.Kemudian Jumat pelayanan dimulai pukul 08.00 - 11.30 WIB. Sedangkan Sabtu dari pukul 08.00 - 12.00 WIB.Bagi warga yang melakukan pengurusan pemutihan PKB diminta membawa masker. Sementara, dari UPT sendiri sudah menyiapkan tempat cuci tangan, tempat kursi berjarak.Kalau pun jika terjadi lonjakan warga yang datang sudah disiagakan mobil Samsat keliling di belakang UPT Pengelolaan Pendapatan Simpang Tiga.Sehingga warga yang datang tidak hanya terkonsentrasi satu titik di UPT saja."Kami harap warga yang datang sama-sama memahami, jadi protokol kesehatan tetap kita laksanakan untuk mencegah penyebaran Covid-19," pungkas Tafianto.

Besok, Kabupaten Siak Mulai Terapkan PSBB
Daerah

Besok, Kabupaten Siak Mulai Terapkan PSBB

SIAK, Petah.id - Besok Jumat (15/05/2020) hingga (28/05/2020) mendatang Kabupaten Siak mulai melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pasca persetujuan dari Menteri Kesehatan (Menkes) terkait usulan dari Provinsi Riau untuk PSBB 5 Kabupaten/kota.Persetujuan itu dituangkan Menkes Nomor HK.01.07/MENKES/308/2020 tentang penetapan PSBB di wilayah Kabupaten Kampar, Pelalawan, Siak, Bengkalis dan Kota Dumai Provinsi Riau dalam percepatan penanganan covid-19."Masa inkubasi kita selama 14 hari, ini masa yang panjang, tentu bagi Kabupaten Siak sudah menyiapkan Peraturan Bupati (Perbup,red) dan kini menunggu Peraturan Gubernur (Pergub,red) seandainya Pergub sudah kita dapatkan maka akan kita seuaikan dengan Perbup," kata Bupati Siak H Alfedri, saat dijumpai di kantor Bupati Siak, Kamis (14/5/2020).Alfedri mengatakan, pihaknya sudah melakukan video konfrensi dengan seluruh camat, untuk bisa memulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui camat kemudian ke penghulu kampung melalui relawan covid termasuk RT dan RW siaga."Kami sudah surati seluruh camat, dan camat diminta untuk intruksikan seluruh penghulu dan lurah tentang pelaksanaan PSBB, hari ini kita berikan arahan ke camat dan unsur kecamatan untuk memulai melakukan sosialisasi ke masyarakat selain media massa, dan nanti pihak kampung menyebarkan informasi secara luas menggunakan mobil keliling," kata Alfedri.Alfedri mengaku, pihaknya juga sudah menyiapkan sembako untuk masyarakat, dan besok sudah mulai didistribusikan ke kecamatan-kecamatan untuk dibagi ke masyarakat penerima bansos hingga H-2 Idul Fitri."Intinya kita sudah siap PSBB, baik itu dari aspek pangan, kesehatan, sosial dan keamanan. Ia pun berharap, tanggal 28 Mei nantinya kita sudah aman dari covid-19, dan mari kita doakan kepada yang maha kuasa agar covid-19 ini segera hilang di muka bumi ini," harap Alfedri.

Di Dumai 10 dari 15 Pasien Positif Covid 19 Dinyatakan Sembuh
Daerah

Di Dumai 10 dari 15 Pasien Positif Covid 19 Dinyatakan Sembuh

DUMAI, Petah.id -Dinyatakan negatif dari hasil swab sebanyak dua kali, 10 Pasien Dalam Pantauan (PDP) dari 15 orang positif Corona di Dumai dinyatakan sembuh.10 pasien tersebut empat pasien sudah pulang sejak sepekan lalu, kemudian hari ini, Sabtu (9/05/2020) sebanyak 6 pasien telah sembuh dan diperbolehkan pulang kerumah dengan menjalani isolasi diri selama 14 hari di rumah.Update virus corona (Covid-19) di Kota Dumai hingga Sabtu, 9 Mei 2020, enam pasien positif Corona di Dumai dinyatakan sembuh dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah.Sembuhnya enam pasien tersebut otomatis mengurangi jumlah kasus positif virus Corona di Dumai dari 11 kasus turun menjadi 5 kasus.Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Dumai Syahrinaldi didampingi Juru Bicara gGugus Tugas Covid-19 Dumai dr Syaipul, Kabid IKP Dumai Muhammad Sadam dan Nurbaiti Kabid P2P Dinkes Dumai, dalam konferensi pers di posko Gugus Tugas Covid-19 Dumai, Sabtu (9/5/2020).Enam pasien positif Corona dinyatakan sembuh yaitu pasien 02 inisial R yang dirawat sejak 3 April 2020, pasien 05 inisial K yang dirawat sejak 4 April 2020.Pasien 10 inisial S dirawat sejak 13 April 2020, pasien 11 inisial T dirawat sejak 24 April dan pasien 14 inisial IY dirawat sejak 5 Mei 2020, dan pasien 06 inisial DZ balita usia 2 tahun.“Mereka dinyatakan sembuh dan boleh pulang setelah dua kali swab test negatif,” ungkap Syahrinaldi.Lanjutnya, ia mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada tim medis dan tenaga kesehatan RSUD Dumai yang telah bekerja keras dan telah memberikan perawatan terhadap semua pasien Covid-19 di Dumai.Pasien tersebut lanjutnya, sudah boleh pulang ke rumah, namun tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.Terakhir Syahrinaldi mengajak seluruh lapisan masyarakat Dumai untuk memberi dukungan kepada pasien positif Corona, PDD dan ODP dan tenaga medis. Jangan beri stigma negatif pada mereka.

Hari Pertama Tes CPNS di Siak, 92 Peserta Dinyatakan Gugur
Daerah

Hari Pertama Tes CPNS di Siak, 92 Peserta Dinyatakan Gugur

SIAK, Petah.Id - Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Siak sebut sebanyak 92 peserta Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS di Siak dinyatakan gugur dihari pertama.Peserta yang dinyatakan gugur itu karena tidak berhadir saat ujian yang sudah dijadwalkan hari Senin (27/1/2020) di Gedung Daerah Sultan Syarif Kasim II, Kecamatan Mempura Kabupaten Siak, Riau.Dikatakan Kepala Bidang Administrasi Kepegawaian, Novit Rizal, mereka yang tidak hadir tidak dapat mengulang ujian CPNSnya dan langsung dinyatakan gugur."Tidak jelas kenapa mereka tak hadir, sayang padahal sudah lulus administrasi. Sesuai aturan yang tidak hadir langsung gugur, tak ada ujian susulan," terang Novit Rizal.Dari data yang berhasil dihimpun, untuk Sesi I peserta yang tidak hadir sebanyak 30 peserta, Sesi II 20 peserta, Sesi III 15 peserta, Sesi IV 13 peserta dan Sesi V sebanyak 14 peserta tak hadir.Setiap sesi diisi oleh 200 peserta. Perhari tes dilaksanakan 5 sesi. Total pelamar sebanyak 4.681, kemudian dibagi menjadi 24 sesi atau tes dilaksanakan sampai 5 hari kedepan.Novit Rizal menambahkan, sesuai dengan peraturan terbaru Badan Kepegawaian Negara (BKN), bagi peserta yang mengikuti tes harus hadir 60 menit sebelum ujian dimulai. Peserta harus melakukan registrasi kembali."Setelah absen kehadiran, peserta harus registrasi ulang, untuk mendapatkan PIN login ke sistem Computer Assisted Test (CAT). Dan peserta harus menunjukkan kartu SCASN dan KTPnya," Jelasnya.Ia juga menegaskan, peserta yang terlambat untuk mengikuti tes tersebut tidak akan ditolerir, sebab ada mekanisme yang harus diketahui setiap peserta sebelum melaksanakan tes."Kalau terlambat ya tidak bisa masuk, SOPnya begitu. Didalam kelas nanti ada simulasi dari pengawas BKN soal login sekitar 5 menit sebelum ujian," Tutupnya.Peserta yang telah lulus administrasi mengikuti tes SKD CPNS itu, harus menyelesaikan Tes Intelijensi Umum (TIU) sebanyak 35 soal, Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 35 soal, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebanyak 30 soal. Setiap sesi ujian terdapat 100 soal dan memakan waktu 90 menit.

Buka STQ di Kampung Paluh, Asisten III Pemkab Siak Berharap Lahirnya Generasi Cinta Alquran
Daerah

Buka STQ di Kampung Paluh, Asisten III Pemkab Siak Berharap Lahirnya Generasi Cinta Alquran

SIAK, Petah.id - Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Siak, Jamaluddin resmi membuka pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke-VI tahun 2020 Tingkat Kampung Paluh, Kecamatan Mempura, yang dilaksanakan di halaman mesjid Al-Falah, Sabtu (25/01/2020) malam.Jamaluddin mengatakan, mewakili Pemerintah Kabupaten Siak, ia mengapresiasi dengan dilaksanakannya Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke-VI tahun 2020 Tingkat Kampung Paluh."Alhamdulillah saya sangat senang melihat diadakannya STQ ini, dan juga antusias dari masyarakat Kampung Paluh yang sangat luar biasa," kata Jamaluddin.Dengan adanya STQ ini, sambung Jamal, diharapkan mampu meningkatkan keinginan anak-anak dan generasi muda untuk belajar mengaji dan lebih dalam belajar Alqur'an."Saya berpesan kepada para orang tua, mari kita ajak dan biasakan anak-anak kita untuk mengaji setelah shalat magrib, ini merupakan salah satu cara untuk membentengi anak kita dari pengaruh negatif, seperti penyalahgunaan Narkoba, dan juga dampak negatif dari handphone Android," pesan Asisten III itu.Masih kata Jamaluddin, selain mengaji, jangan lupa sekolahkan anak kita didalam sekolah agama, sehingga nantinya benteng anak kita akan semakin kuat."Dengan adanya kegiatan ini, saya sangat berharap akan ada Qari dan Qariah dari Kampung Paluh, yang akan berprestasi di tingkat Kecamatan, Kabupaten maupun ditingkat Nasional kedepannya," tutup Jamaluddin.Ia berpesan kepada masyarakat sekiranyabselalu menjaga kekompakan dan pererat tali silaturahmi dengan semuanya."Dengan terjaga kekompakan dan juga pererat tali silaturahmi, insyaallah keharmonisan akan terus ada ditengah-tengah masyarakat," tutupnya.Untuk diketahui, MTQ tingkat Kecamatan Mempura akan dilaksanakan di Kampung Teluk Marempan pada Februari 2020 mendatang, dan untuk tingkat Kabupaten Siak akan dilaksanakan di Kecamatan Kandis pada Maret 2020 mendatang.Sementara itu, Penghulu Kampung Paluh Suprayitno mengucapkan terimakasih atas kehadiran bapak Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Siak, Jamaluddin, serta seluruh masyarakat Kampung Paluh, untuk menghadiri acara STQ tingkat Kampung Paluh ini."Kami mengucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan Pak Jamaluddin, untuk hadir bersama kami disini," kata Suprayitno.Suprayitno menjelaskan, tujuan dari dilaksanakannya STQ ini adalah untuk mencari bibit Qari dan Qariah terbaik Kampung Paluh, untuk dipersiapkan jelang pelaksanaan MTQ tingkat Kecamatan Mempura pada Februari mendatang."Alhamdulillah antusias anak-anak dan generasi muda sangat luar biasa, semoga dengan adanya kegiatan ini, silaturahmi antar sesama masyarakat Kampung Paluh akan terus terjaga," kata Suprayitno.Ketua panitia pelaksanaan STQ Kampung Paluh ke-VI, Jajak menjelaskan bahwa STQ ini dilaksanakan salama dua hari, dimulai dari tanggal 25-26 Januari 2020.Pada STQ Kampung Paluh ke-VI tahun 2020 ini, baru dapat dilaksanakan dua kategori yakni Tilawah putra/putri tingkat dewasa, remaja, anak-anak danTartil putra/putri tingkat anak-anak.

Triyono, Pemilik rumah berukuran 4x4 meter dengan hati seluas samudera
Daerah

Triyono, Pemilik rumah berukuran 4x4 meter dengan hati seluas samudera

SIAK, Petah.id - Triyono (37) warga Kampung Koto Ringin, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau memang tidak seberuntung seperti warga lainnya dengan memiliki rumah layak huni sehingga dapat bercengkrama dengan anak dan istrinya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Memiliki luas rumah 4×4 meter, disitulah Triyono membesarkan dan membangun keluarga dengan istri dan 2 orang anak.Dijalani dengan hati yang ikhlas, rumah itu terlihat bersih dan rapih, bahkan perkarangannya pun tampak tak ada sampah yang berserakan, ditambah lagi, Hermayanis (istri Triyono) juga rajin menanam bunga di pekarangan rumah. Berdinding papan dan terlihat banyak lubang disela-selanya menjadikan rumah itu kian sejuk apalagi dimalam hari, sebab angin dengan bebas keluar masuk apalagi nyamuk jika malam hari."Tidur tak cukup pakai kelambu,kami juga pakai anti nyamuk bakar,"kata Triyono senyum tersipu dengan menutupi wajah yang tampak letih bekerja.Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Triyono bekerja sebagai tukang dodos di kebun sawit orang. Satu ton sawit dibayar dengan upah Rp200.000, tapi itu bukan untuk triyono sendiri, namun upah tersebut harus ia bagi dengan 2 orang temannya."Bekerja dengan 3 orang, jadi kalau dapat 1 ton, Rp200.000 kita bagi tiga,"tambahnya.Dalam satu bulan, Triyono hanya bisa mendodos selama 12 hari, sisa harinya ia harus mencari kerja lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ceritanya, Triyono kadang mengambil upah nebas di kebun orang."Itupun kalau ada bang, tapi hidup harus dijalani, semoga allah selalu memberikan kesehatan biar bisa kerja dan anak bisa terus sekolah,"harapnya.Fajar Sodiq (10) anak pertama dari Triyono dan Hermayanis kini duduk di bangku kelas 4 SD. Sementara adiknya, Jihan (6) dititipkan ke PAUD. Untuk sekolah, Fajar terbantu oleh Kartu Indonesia Pintar (KIP). Ia mendapat Rp450.000 setiap tahunnya."Kasihan anak-anak kalau sampai besar masih tinggal di sini. Saya mengajarkan anak anak untuk percaya diri dan semangat belajar. Dan saya ingin anak anak menghargai jerih payah orangtuanya,"jelasnya.Televisi ini terpaksa dibelinya karena kasihan dengan anak anak yang mulai besar dan terpaksa ke rumah tetangga jika ingin menonton.Rumah itu hanya ada ruang tamu, kamar dan dapur dan satu jendela. Di ruang tamu ada televisi dan kipas angin serta jam dinding.“Tidak mudah mengumpulkan uang agar bisa membeli televisi, di tengah keperluan hidup yang semakin meningkat,” ungkap pendodos sawit di lahan warga ini.Diceritakannya, untuk mendapatkan rumah layak huni, tempat tinggalnya itu beberapa kali sudah difoto bahkan didata oleh pihak pemerintahan desa, tapi tak kunjung mendapat bantuan tersebut."Sudah beberapa kali emang difoto, tapi belum tahu saya kapan itu realisasinya,"ungkapnya.Lebih jauh dikatakan Triyono, listrik yang terpasang di rumahnya bantuan dari Badan Amil Zakat dua tahun lalu.Dibelakang rumah, terdapat kamar mandi yang hanya terbungkua terpal biru, bahkan WC nya juga 3 meter dari kamar mandi itu juga terbungkus plastik hitam begitu saja. Kandang ayam berada di samping rumahnya. Meski berada di samping rumah, namun kandang ayam terlihat bersih dan tak berbau.“Kami bersyukur masih punya tempat tinggal. Sebagai bentuk syukur kami, rumah mungil ini kami rawat dan bersihkan setiap hari. Tidak hanya bagian dalamnya saja tapi bagian luarnya juga,” ungkapnya."Ada orang yang dengan mudah menelan yang haram lantaran takut dengan kemiskinan, tapi kami biarlah bersusah payah menahan lapar dan dinginnya malam hanya untuk memakan yang halal,"tutup Triyono.

Halaman 1 dari 5